Halo! Author kembali lagi nih😁
jangan lupa spam komen dan bantu vote ya
enjoy, selamat membaca dan semoga suka***
6. FREKUENSI YANG SAMA
Rafael baru saja masuk ke kamar dan berniat untuk beristirahat. Saat ia mulai terlelap, ponselnya yang tergeletak di sampingnya berdering, menandakan ada panggilan masuk. Dengan mata setengah terpejam, Rafael mengangkat telepon itu.
"Halo?" ujarnya, seperti orang pada umumnya saat menjawab telepon.
"Ini Rafael?" tanya suara dari ujung telepon.
"Lu yang kemarin buang botol?" Rafael balik bertanya, mengingat kejadian sebelumnya.
"Iyah," jawab orang itu.
"Btw, nama lu siapa?" Rafael penasaran.
"Tebak!" suara di telepon itu meminta Rafael menebak namanya.
"Emang dasar cewek, heh.. cowok itu bukan dukun yang bisa baca pikiran cewek," Rafael menjawab dengan kesal.
"Eh, tapi kok lu mirip, ya?" ledek orang itu.
"Terserah lu aja, Iyem," Rafael menanggapi dan meledeknya.
"Enak aja, Iyem. Nama gua Dea," jawab orang itu dengan nada tegas, memperkenalkan dirinya dengan jelas.
Dea Pangalila, perempuan manis berkulit putih dan bando pink yang menghiasi kepalanya, perempuan dengan segala outfit pinknya.
Rafael mengangkat alisnya, "Bodo amat, Iyem," ujarnya dengan meledek.
"Ih, kok lu ngeselin sih," keluh Dea.
"Kalo nggak ngeselin, lu nggak bakal inget gua nanti," Rafael menjawab sambil tersenyum penuh percaya diri.
"Ih, pede amat," Dea menanggapi dengan nada sinis.
"Terus, kok lu nelepon gua? Pasti inget gua kan?" tanya Rafael, terus mendesak.
"Ya..." Dea menjawab, tetapi belum sempat melanjutkan, Rafael kembali bertanya.
"Kapan lu ada di rumah?" tanya Rafael.
"Emang lu tahu rumah gua?" Dea balik bertanya, sedikit terkejut.
"Ya makanya kasih tahu," jawab Rafael dengan santai.
"Buat apa?" Dea penasaran.
"Ya nanti kan enak kalo ngelamar lu," Rafael menjawab dengan nada bercanda.
"Dih, haha. Yaudah, nanti gua kasih tahu aja langsung," kata Dea.
"Gimana caranya?" Rafael bertanya.
"Ketemu aja di tempat kemarin," Laras menjawab mengajak bertemu.
"Ngapain?" Tanya Rafael.
"Gua mau kasih botol minuman bekas ke lu," kata Dea, bercanda.
"Gausah, udah banyak!" Rafael menolak dengan nada kesal.
"Hah, banyak? Emang lu pengumpul botol ya?" Dea bertanya dengan nada penasaran.
"Iya, lumayan buat ditukar minyak. Puas lu?" Rafael menjawab dengan nada kesal.
"Haha, yaudah, gua tambah satu lagi nih botolnya," Dea menjawab sambil tertawa.
"Mau jam berapa?" Rafael bertanya, ingin menyesuaikan jadwal.
"Lu free nya kapan?" Dea membalas dengan balik bertanya.
"Gua selalu free buat cewek cantik kayak lu," Rafael menjawab sambil melemparkan rayuan manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFA ELVARO
Genç Kurgu[ BELUM DI REVISI ] Rafael adalah pria sederhana yang menjalani hidup dengan penuh liku. Cerita ini mengikuti perjalanan hidupnya yang penuh dengan cinta, tantangan, dan momen-momen tak terduga. Dalam kesehariannya, Rafael berjuang di tengah kesulit...