Mohon memberikan dukungannya.....
Adnan Devana dikenal merupakan sosok pria tampan dengan tubuh tinggi menjulang. Dia merupakan salah satu pewaris keluarga Devana yang sangat kaya dan memiliki banyak aset yang tersebar di seluruh dunia. Keluarga Devana adalah keluarga pendatang dari Asia yang sudah lama tinggal di Amerika Serikat. Mereka sudah tinggal di Amerika selama 100 tahun lamanya dan kini sudah ada dua generasi penerus. Tak heran Adnan memiliki visual seperti orang Asia pada umumnya karena nenek moyangnya berasal dari sana. Bedanya Adnan terlihat memiliki darah campuran tak seperti sang kakak, padahal Adnan sendiri murni berdarah Asia. Ya... pria dengan alis tajam itu mempunyai seorang kakak bernama Sebastian, bedanya sang kakak jalan hidupnya lebih lurus.
Meski tampan dan kaya nyatanya Adnan sangat suka bergonta-ganti jalang. Dia dikenal merupakan sosok pria yang suka mempermainkan wanita dan tak suka berkencan. Adnan murni menjadikan seorang wanita sebagai pemuas gairahnya saja yang dibayar dengan harga mahal. Saat bosan biasanya Adnan membuang mereka dan mencari jalang baru yang masih perawan. Memang sangat sinting sekali otaknya itu! Tentu saja semua kenyataan ini membuat Mr Noah Devana cemas dan meradang. Anak bungsunya tumbuh menjadi pria tak bermoral siapa pula orang tua yang tak cemas. Sialnya lagi sang putra sangat sulit diatur dan berkali-kali menantang pria tua itu.
Meski sudah lama tinggal di Amerika nyatanya keluarga Devana memang masih menjunjung tinggi adab dan budaya dari timur. Begitu pula dengan Mr Devana, dia benci dengan kebiasaan anak bungsunya yang suka party dan seks bebas. Ini sangat meresahkan tentu saja dan sebelum semakin gila Mr Devana harus membuat perhitungan kepada anak bungsunya itu. Tidak bisa dibiarkan Adnan terus mencoreng nama baik keluarga Devana. Terlebih berita Adnan sering bergonta-ganti perempuan sudah menjadi topik hangat di kalangan konglomerat.
Seperti saat ini, pria tua itu sedang adu argumen bersama putranya. Tentu saja dengan ogah-ogahan Adnan mengunjungi rumah utama, tempat dimana sang ayah dan ibu berada. Sudah lama Adnan memang tinggal sendiri di apartemen mewah di salah satu kawasan elit kota New York. Sehingga dia harus datang ke rumah utama di saat Mr Devana ingin membicarakan sesuatu. Yang jelas Adnan tahu kalau Mr Devana ingin membicarakan soal gaya hidupnya yang bebas. Padahal di Amerika sendiri hal tersebut sudah biasa dan bukan hal yang tabu.
"Aku bukan pengangguran dad dan menyuruhku datang kesini di saat jam kerja itu bukanlah suatu hal yang bijak" ucap Adnan dengan wajah cueknya yang menyebalkan.
"Cih baru diberi kesibukan seperti itu saja kau sudah tak mau bertemu dengan pria tua ini!" Balas Mr Devana kesal.
"Come on, lebih baik daddy tak usah berbasa-basi!! Itu sungguh tak cocok bagi imejmu dad..."
Mr Noah Devana menyalakan cerutu dan menaikkan alisnya. Adnan memang sangat mirip dengannya yang tak suka basa-basi, belum lagi wajah sangarnya dan alis tajam menukik itu turun juga pada sang anak. Benar-benar seperti kembaran beda usia saja!
"Baiklah seperti yang kau tahu kalau aku memang tak suka berbasa-basi, jadi bisakah kau singkirkan semua perilaku amoralmu yang suka bermain-main dengan para jalang?" Ucap Mr Devana tajam sekali.
"Ini Amerika... of course hubungan antar pria dan wanita adalah hal yang biasa" ucap Adnan keberatan.
"Sayangnya kau tidak murni berdarah Amerika dan keluarga kita sangat menjunjung tinggi norma dan adab dari timur, keluarga Devana tidak pernah bermain-main dengan jalang!!"
"Kau sangat kuno dad! Sungguh waktuku terbuang begitu saja karena pembicaraan tak penting ini" ucap Adnan dengan mimik wajah menantang.
"Terus saja kau membangkang karena tak lama lagi daddy pastikan akan menikahkanmu dengan seseorang!"
Akhirnya kalimat pamungkas itu keluar dari mulut Mr Devana. Putranya itu hars dikerangkeng dalam dunia pernikahan dan hanya dengan cara itu Mr Devana bisa menjalani hidup dengan tenang.
"Daddy sedang bercanda?" Tanya Adnan tak habis pikir.
"Seorang Noah Devana tak pernah bercanda dalam hidupnya, jadi suka atau tak suka kau harus menuruti aturan mainnya...."
Adnan tahu kalau ini akan terjadi, ayahnya yang kuno dan keras kepala itu mulai mencampuri hidupnya. Tapi dia tidak akan semudah itu menuruti perintah sang ayah. Hingga sepulang dari rumah sang ayah, Adnan menyuruh Madison untuk menunggunya di hotel.
**********
"Aku benar-benar sangat lelah... sudah dua hari ini aku tak tidur tapi nilai saham perusahaan kita terus terjun bebas..."
Alexa Vivian terus mengeluh dengan wajah yang lelah karena Vivian Enterprise, sebuah perusahaan yang dikelola selama 20 tahun lamanya itu kian tak stabil. Padahal Alexa yakin sudah melakukan segala cara agar perusahaan ini tetap berdiri tegak. Namun sekeras apapun dia berusaha, tetap saja tak ada hasilnya.
"Kau harus istirahat Alexa, sudahlah mungkin sudah tiba masanya perusahan kita ini bangkrut!" Ucap Mr Vivian pasrah.
"Tidak dad... kita tak boleh menyerah, lihatlah semua pegawai kita akan jatuh miskin kalau kita bangkrut... kita harus berusaha bangkit..."
"Kau tahu sendiri hutang perusaahaan kita sudah terlalu banyak Alexa... bahkan gaji karyawan untuk bulan depan sama sekali tak ada..."
Alexa menghela nafas panjang dan menutup wajahnya dengan tangan. Dia bingung bukan main, namun ucapan sang ayah ada benarnya juga. Saat ini perusahaan mereka sudah tak punya uang sama sekali dan hanya menyisakan hutang yang banyak. Kalau begini terus esok atau lusa Vivian Enterprise memang akan bangkrut.
"Kita akan mencari jalan keluarnya dad, lebih baik para pegawai tidak tahu apapun soal ini..." ucap Alexa tak mau menyerah.
Sebenarnya Vivian Enterprise tidak seburuk itu dan merupakan perusahaan terkenal di bidang obat-obatan. Hanya saja roda perekonomian sedang lesu dan perusahaan ini pun terkena dampaknya. Krisis ekonomi tidak dapat lagi dicegah dan beberapa perusahaan memang sudah collapse. Tentu saja hanya Devana Group yang tak terkena dampaknya karena perusahaan mereka sudah berskala internasional.
Setelah pembicaraan dengan sang ayah di ruang CEO, Alexa pun memutuskan kembali bekerja. Kantung matanya sudah sangat menghitam namun gadis itu masih saja berusaha dengan keras. Jelas Mr Vivian tak tega jika jerih payah sang putri harus sia-sia saja. Tak lama pria tua itu menghubungi rekan bisnisnya, mungkin saja orang itu bisa membantunya di saat seperti ini...
************
"Hari ini kau sangat kasar Ad... sungguh aku tak suka dengan semua sikapmu!!"
Dengan wajah yang datar Adnan nampak tidak peduli. Dia segera memakai kemejanya lagi dan bersiap-siap pergi. Hari ini memang suasana hatinya sedang buruk karena sang ayah berkata akan menjodohkannya. Padahal Adnan sendiri lebih suka hidup bebas tanpa ikatan. Dia tak cocok menikah dan hidup penuh dengan aturan. Alhasil dia bercinta gila-gilaan dengan gundiknya supaya stresnya bisa berkurang.
"Kau bahkan tidak punya kesempatan untuk mengeluh Mad, ingat dirimu hanya jalang yang ku bayar dengan mahal, kau paham?" Ucap Adnan menatap sang wanita dengan dingin.
"Bagaimana kalau misalnya aku ingin hubungan kita nyata?" Tanya Maddison berharap.
"Maka kau harus mengubur harapanmu itu karena aku tak setuju..."
Adnan tersenyum miring dan mulai memakai jasnya, tak lama ponsel Maddison berdering dan saat dia mengecek isi ponselnya ternyata Adnan sudah mengirim uang yang banyak untuk wanita itu. Jelas ini merupakan bayarannya karena sudah memuaskan Adnan.
Tanpa menatap Madison, Adnan pergi begitu saja. Dia memutuskan untuk kembali ke kantor terlebih waktu masih menunjukkan pukul 3 sore. Sikap Adnan yang selalu seenaknya dan petantang-petenteng jelas memang sangat menyebalkan...
Bersambung.....
Hai aku kembali dengan cerita ini, dimohon dukungannya dan beri komentar ya.. terus yang belum follow akun penulis dimohon sekali untuk nge follow ya, jangan sampai penulis udah effort banget bikin cerita tapi pmbacanya gada apresiasi sama sekali.
Cerita ini bakal di update semaunya, tidak tentu kapan jadi jangan nungguin ya 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr and Mrs Devana
RomancePerjodohan klasik antara Adnan dan Alexa yang diawali dengan kebencian namun berakhir menggunakan perasaan.