8 - Heart attack

74 8 7
                                    

Mohon memberikan dukungannya.....






Setelah pintu ditutup oleh Mrs Devana, Alexa tampak canggung dan kebingungan harus berbuat apa. Sedangkan Adnan malah tersenyum miring dan merebahkan tubuhnya di kasur. Lagipula Adnan memang sedang lelah dan lebih baik dia segera tidur. Dia tidak peduli pada Alexa yang masih berdiri namun tiba-tiba Adnan berbicara sesuatu pada Alexa sambil tersenyum mengejek.

"Tempat tidur ini milikku jadi malam ini kau tidur di lantai saja!" Ucapnya sambil melempar sebuah bantal pada Alexa.

Wanita itu segera menangkap bantal yang dilempar Adnan dan mulai berdecih. Jika Adnan pikir Alexa adalah wanita yang menye-menye seperti di sebuah drama romantis maka pria itu salah besar. Dengan tatapan tajam Alexa ikut merebahkan dirinya di kasur dan tak peduli dengan reaksi Adnan. Pria petantang-petenteng macam Adnan harus dilawan jangan hanya diam.

"Hey apa yang kau lakukan wanita gila? Ini tempat tidurku kau menyingkirlah!!" Ucap pria itu sambil menggeser-geser tubuh Alexa sampai ke pinggir kasur.

"Dasar pria kasar sinting amoral!"

Tak menyerah, Alexa pun kembali menyerang Adnan dengan menggeser tubuh bongsor sang pria dengan sekuat tenaga sampai Adnan hampir terjatuh. Ternyata tenaga Alexa lumayan besar padahal wanita itu kurus dan pendek. Karena kesal Adnan pun menindih kaki Alexa dengan kaki panjangnya dan Alexa menjerit karena keberatan. Sepertinya Adnan lupa dia bertubuh bongsor dan kakinya panjang!

"Kau benar-benar gila! Ha baiklah aku tidak akan kalah darimu, kau pikir aku akan diam saja menghadapi pria menyebalkan sepertimu?" Ucap Alexa kesal.

Sekuat tenaga Alexa bangun dari posisi terlentang dan dengan nekat dia duduk di perut Adnan dan membuat Adnan hampir serangan jantung. Dia melotot karena Alexa ternyata jauh lebih gila dari yang dia bayangkan. Bahkan posisinya dengan Alexa sekarang akan membuat siapa saja salah paham hingga rasanya stok udara makin menipis dan memanas.

"Kenapa kau diam saja? Ternyata kau itu bodoh ya!"

Alexa mengejek Adnan dan dia mulai bangun dari posisi anehnya. Tadinya Alexa hendak tidur saja di sofa karena malas terus ribut bersama pria jangkung itu tapi Adnan tiba-tiba menarik tangannya hingga dia kembali terlentang. Tentu saja pria itu saat ini ada di atasnya dan jarak mereka sangat dekat.

"Jangan menyepelekanku wanita rubah!" Ucapnya kesal.

Adnan mengikat kedua tangan Alexa dengan satu tangannya yang besar di atas kepala wanita itu. Alexa ingin melepaskan diri apalagi deru nafas mereka saling bertautan dan membuatnya terengah-engah. Kenapa juga mereka memainkan permainan gila seperti ini?

"Lepaskan aku! Baiklah aku mengaku kalah" ucap Alexa menyerah.

"Jadi hanya segini saja perlawananmu? Cih membosankan sekali!"

Adnan melepaskan Alexa dan mulai menjauh sedangkan Alexa sendiri terdiam sesaat. Tak lama ucapan Mr Devana mulai terngiang di telinganya lagi dan itu sangat mengganggu. Pria tua itu ingin Alexa membuat Adnan bertekuk lutut tapi seumur hidup Alexa bahkan tak pernah berpacaran. Ini misi yang sulit tapi saat Adnan mengatakan dia adalah wanita yang membosankan, harga diri Alexa seolah runtuh. Hingga dengan nekat Alexa menarik tangan Adnan dan membawa pria itu duduk di sofa. Lalu dengan seringai yang nakal Alexa duduk di pangkuan Adnan dan membuat Adnan kembali hampir serangan jantung. Pipi pria itu memerah dan dia merasakan Alexa menatapnya sangat dekat.

"Kau masih akan mengatakan kalau aku membosankan setelah melakukan ini?" Ucap Alexa mengejek.

"Enyahlah dariku" balas Adnan menahan tubuh Alexa agar tak semakin dekat.

"Baiklah... aku pun tidak mau berlama-lama berdekatan denganmu. Oh ya maaf tapi sebenarnya kau itu bukan tipeku"

Alexa segera menjauh dan dia kembali terlentang di kasur membelakangi Adnan. Sedangkan Adnan sendiri masih terlihat syok dan terdiam seperti orang bodoh. Dia memang sering menghabiskan waktunya bersama para wanita tapi selama ini Adnan yang bergerak duluan. Adnan yang khusus memilih siapa wanita yang bisa dia jadikan jalang dan tak pernah dia mendapatkan perlakuan seperti ini. Dia kaget sekali karena Alexa menyerangnya duluan dan harga dirinya sedikit tersentil saat Alexa mengatakan dia bukan tipenya. Kenapa pula dia sedikit tak suka dengan yang Alexa katakan padahal dia sendiri pun mengatakan Alexa bukan tipenya juga. Memang aneh sekali isi hati pria satu ini!

Dengan tubuh yang lunglai Adnan memutuskan tidur di sebelah Alexa dan mereka tidur saling membelakangi. Sedangkan Alexa sudah jatuh ke alam mimpi karena dia sangat lelah di siang hari banyak pekerjaan di kantor.





**********





"Aku sungguh tak sabar... kenapa mereka tidak bersuara sama sekali?"

Mrs Devana mencoba untuk mencuri dengar di depan pintu kamar Adnan. Wanita tua itu ingin mendengar apa yang sedang terjadi antara sang putera dan menantu di dalam sana. Sedangkan Mr Devana hanya menggeleng-gelengkan kepala karena kelakuan istrinya yang absurd. Ini sudah hampir tengah malam namun istrinya itu meminta diantar ke depan kamar puteranya.

"Kau itu tak sopan Kate! Biarkan anak dan menantu kita menghabiskan malamnya tanpa diganggu"

"Ayolah Noah aku hanya ingin memastikan kalau mereka sedang menbuat cucu untuk kita..."

"Kau benar-benar gila... sudahlah lebih baik aku kembali ke kamar saja!" Ucap Mr Devana tak habis pikir.

Mr Devana meninggalkan sang istri sendiri, namun tak lama Mrs Devana mendengar jeritan Alexa di dalam kamar dan itu membuatnya makin penasaran. Wanita tua itu makin menempelkan telinganya ke pintu kamar dan dia tersenyum puas karena berpikir Adnan tengah bercinta dengan sang menantu. Rasanya Mrs Devana sangat senang karena berhasil menyatukan Adnan dan Alexa malam ini.

"Ho ho kalau begini aku akan segera memiliki cucu... bagus anakku buat Alexa terus menjerit hi hi..."

Mrs Devana tersenyum gila dan dia akhirnya segera pergi dari depan kamar Adnan dengan harapan Alexa segera hamil. Padahal justru keduanya tertidur pulas dan tidak terjadi apapun. Alexa menjerit pun karena tubuhnya tadi ditimpa tubuh besar Adnan yang seberat batu.

Tepat pukul 3 pagi suhu udara sangat dingin namun Adnan malas sekali menyalakan penghangat ruangan. Dia begitu mengantuk dan naluri alaminya mencari kehangatan sehingga tanpa sadar pria itu memeluk Alexa erat. Rasa hangat itu kembali hingga Adnan tertidur pulas lagi sampai pagi tiba. Dia bahkan tidak sadar kalau yang sedang dipeluknya itu adalah sosok yang dia anggap musuh.

Mereka berpelukan sangat erat dan membuat Alexa mulai terbangun pukul 5 pagi karena merasa sesuatu yang berat tengah menimpanya. Wanita itu merasa tak bisa bernafas dan rasanya sebuah batu sedang menimpa tubuhnya. Dengan sekuat tenaga Alexa bangun dari tidur dan saat matanya terbuka dia malah melihat Adnan sedang tertidur di dadanya. Pantas saja dia merasa sedang ditimpa batu yang besar dan berat. Alexa ingin memukul kepala Adnan agar pria itu bangun segera tapi melihat Adnan yang makin erat memeluknya membuat Alexa terdiam. Pria itu terlihat polos saat tidur dan aura garangnya tidak nampak sedikitpun.

Adnan saat tdur malah terlihat seperti bocah polos yang membutuhkan banyak perlindungan. Di tengah keheningan tiba-tiba pintu kamar Adnan terbuka dan Mrs Devana tersenyum menggoda karena anak dan menantunya terlihat sangat mesra. Karena kaget Alexa pun pura-pura tidur kembali supaya dia tidak merasa canggung bersama ibu mertuanya.

"Ho ho ho sepertinya aku harus menyiapkan sebuah tiket supaya kalian bisa berbulan madu!" Ucapnya terkikik dan Alexa sangat malu.




Bersambung......

Mr and Mrs DevanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang