9 - Ashame

43 11 3
                                    

Mohon memberikan dukungannya






Adnan akhirnya bangun pukul 6 pagi namun dia terkejut karena tertidur di dada seorang wanita. Dia buru-buru menjauh dan duduk di kasur dengan kondisi malu luar biasa. Di sebelahnya Alexa tampak cuek namun masih pura-pura tidur meski dia merasa sedikit canggung. Situasi ini entah mengapa terasa aneh dan pertama kalinya Alexa sedekat itu dengan seorang pria.

Adnan segera pergi ke kamar mandi dengan pipi yang memerah. Dia merasa sudah gila karena bisa-bisanya tidur dalam pelukan Alexa dan merasa sangat nyenyak. Sekuat tenaga Adnan mengguyur kepalanya dengan kucuran shower tapi tetap saja tak mampu meredam rasa malunya. Dia bahkan tidak tahu apa yang harus dilakukan saat bertemu Alexa lagi.

"Hah aku pasti sudah gila... tidak-tidak... aku tidak boleh begini, aku harus sadar kalau dia hanya wanita jelek menyebalkan, tidak mungkinkan aku merasa mulai nyaman dengannya?"

Sementara itu Alexa membuka matanya kala Adnan sudah masuk kamar mandi. Dia terduduk di kasur dengan perasaan aneh, selama ini Adnan hanyalah pria sombong yang sudah dianggapnya musuh. Tapi kenapa pandangan dia pada Adnan mulai berubah hanya karena Adnan memeluknya saat tidur?

Alexa segera mengenyahkan pikirannya yang tak berguna dan menggeleng-gelengkan kepala. Hubungannya dengan Adnan hanya sebatas istri dalam kertas dan itu tidak akan berubah. Bahkan Alexa saja tidak yakin bisa membuat Adnan menyukainya seperti yang disuruh Mr Devana. Dia tidak boleh memaksakan diri dan tidak mau dipaksa untuk urusan cinta.

"Hey apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Adnan saat melihat Alexa masih melamun.

Alexa melihat Adnan keluar dari kamar mandi dalam keadaan topless. Pria itu terlihat err seksi dengan rambut yang basah dan handuk yang terpasang di pinggangnya. Tentu saja lamunan Alexa hilang dan tergantikan dengan jeritan.

"Aaaaa segera pakai bajumu bodoh!"

"Cih baru segini saja kau berteriak berlebihan, bagaimana kalau aku tak memakai sehelai benang pun mungkin kau sudah pingsan" ucap pria itu merotasikan mata.

"Memangnya kau berani tidak memakai baju di depanku?" Tanya Alexa sambil mendelik kesal.

Adnan mulai tersenyum miring dan mendekat. Tentu saja Alexa segera beringsut menjauh, namun akhirnya dia tidak bisa menghindar lagi karena sudah terhimpit ke tembok.

"Biar ku tebak pasti kau tidak pernah melihat pria bertelanjang?" Ucapnya menyebalkan.

"Menyingkirlah dariku bodoh!! Kau itu sama sekali tidak menarik bahkan melihatmu telanjang tidak akan berdampak apa-apa untukku!"

"Oh ya? Baik kalau begitu aku akan melepas handuk ini dan kita lihat apakah kau masih mampu berkata aku tidak menarik atau malah sebaliknya!"

Isi otak pria itu pasti sudah sinting dan tidak tahu malu. Pria itu hendak membuka handuknya namun Alexa berusaha segera mencegah. Bodohnya usaha wanita itu sia-sia saja karena dia malah membuka handuk pria tersebut tanpa sengaja bukannya malah ditutupi.

"Aaaa pria sinting amoral!!!"

Alexa menjerit lagi dan kali ini Adnan ikutan menjerit karena ucapannya tadi sebenarnya bertujuan untuk main-main saja. Dia tidak bersungguh-sungguh ingin membuka handuknya.

"Sial sekali!!" Ucapnya sambil berlari ke kamar mandi.




*********




Sejak pagi tadi Mrs Devana hanya senyum-senyum saja dan senyumnya malah semakin lebar kala mendengar jeritan anak dan menantunya yang menggema. Rasanya Mrs Devana sudah tak sabar mengasuh cucu yang lucu dan wanita tua itu harus segera menyuruh Adnan dan Alexa untuk berbulan madu. Dia harus membuat pasutri itu semakin lengket dan tidak terpisahkan. Pasti cucunya akan terlihat sangat mirip dengan Adnan yang tampan.

"Kau terus saja tersenyum seperti orang gila.." ucap Mr Devana baru sampai meja makan dengan wajah yang heran.

"Aku berhasil menyatukan anak dan menantu kita jelas aku bahagia..."

"Suruh mereka segera datang kesini dan sarapan bersama kita oh ya by the way kemana Sebastian kenapa dia belum turun juga?"

Mr Devan mencari Sebastian yang tak terlihat batang hidungnya. Padahal biasanya anak sulung pria tua itu selalu bangun pagi dan menjalankan gaya hidup sehat.

"Sebastian pergi pagi-pagi buta karena kehilangan dompet dan ku yakin dia saat ini sedang mencarinya di kantor, anak itu masih saja bersikap pelupa.."

"Dia anakmu Kate tentu saja Sebatian mirip denganmu..." ucap Mr Devana sambil terkekeh.

"Ya dan kau mirip dengan Adnan yang keras kepala..."

Pagi-pagi pasangan tua itu sudah berdebat dan ini merupakan hal biasa bagi keluarga Devana. Para maid pun hanya diam dan menyiapkan sarapan mewah dengan wajah yang datar hingga akhirnya Adnan dan Alexa sudah turun dari kamarnya menuju ruang makan.

"Kau sudah bangun baby? Ayo sarapan dulu dan Alexa kau juga harus makan yang banyak..." ucap Mrs Devana antusias.

"Yes mom..."

"Ah ya mommy sudah menyiapkan segalanya dan hari jumat ini kalian harus berbulan madu ke pulau Jeju..."

Alexa tersedak makanannya saat sang ibu mertua mengatakan soal honeymoon. Begitu juga Adnan, ibunya mulai ikut campur lagi dalam hidupnya dan itu membuat Adnan kesal. Dia menghela nafas panjang karena lelah tapi tidak bisa berbuat apa-apa.

"Secara tiba-tiba? Mommy lupa kalau kami punya kesibukan masing-masing?"

"Mommy akan mengurus segalanya jadi kau tak usah khawatir lagipula daddy tak keberatan kalau kau izin tak masuk 2 hari saja dan Alexa aku sudah mengatakan pada besan kalau kau boleh cuti juga dari Vivian Enterprise.." ucap Mrs Devana panjang lebar.

Alexa melirik Mr Devana yang tampak cuek-cuek saja. Sepertinya pria tua itu sangat mendukung rencana sang istri dan Alexa seperti tidak diberi kesempatan untuk menolak. Ha memang menyusahkan sekali pernikahan ini!

"Bagaimana kalau aku menolak?" Ucap Adnan kesal.

"Tentu saja kau tidak punya alasan untuk menolaknya honey... perintah mommy adalah hal mutlak yang harus kau turuti lagipula sudah lama kan kau tak berlibur ke luar negeri?"





************




Sudah dua hari Madison tidak bisa menghubungi Adnan dan pria itu juga tidak mendatanginya. Dia merasa kesal karena tampaknya Adnan mulai jauh dari jangkauannya. Madison pikir pernikahan Adnan tidak akan berdampak apa-apa dalam hubungan dia dan pria itu namun nyatanya Madison salah besar.

Dia takut kalau Adnan membuangnya dan berpaling. Sebelum hal yang dia takutkan terjadi jelas Madison harus mencegahnya sekuat tenaga. Wanita itu akan melakukan segala cara agar Adnan terus berada di sampingnya.

"Kau hari ini terus melamun Madie, apa ada masalah?" Tanya Pretty teman baiknya yang juga mengenal Adnan.

"Ya... aku semakin sulit menghubungi Adnan, kau tahu saat ini aku tengah berpikir keras bagaimana cara memisahkan Adnan dengan istrinya itu"

"Bukankah mereka menikah karena perjodohan? Ku rasa Adnan pun tak menyukai wanita yang saat ini menjadi istrinya, jadi kau tak perlu terlalu cemas Madie..."

"Entahlah Pretty aku bahkan tidak yakin dengan semua ini, aku hanya teman tidur Adnan dan hubungan kami tidak jelas jadi dia bisa kapan saja membuangku"

Madison menggigiti kukunya frustasi, sejauh ini Madison memang selalu mendapatkan bayaran mahal saat menjadi teman ranjang Adnan. Namun wanita itu sudah jatuh dalam pesona Adnan dan dia tidak keberatan terus menjadi jalang pria itu asalkan bisa berada di dekat Adnan. Tapi sebagai manusia biasa, Madison lama-lama merasa egois dan ingin memiliki Adnan seutuhnya.

Wanita itu bahkan tidak peduli menggunakan cara yang kotor agar Adnan terus berada di sisinya.....

Bersambung....





Hayoo madison mulai posesif nih🤭🤭

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mr and Mrs DevanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang