DB. 30

1.4K 162 2
                                    

100 Vote + 10 Komen
Fighting
________________________________

Angin berhembus dingin. kedua manusia yang saling berhadapan itu masih sama-sama diam. Dayrlen menatap Fairley rumit sebelum ia angkat suara.

"Kenapa?" Sorot matanya berubah lebih tajam dan dingin bahkan intonasinya memberat.

"Day... mari kita putus" Ulangnya.

"Heh putus?" Beo Dayrlen, "Kuman mana yang bicarain kamu di belakang, katakan! aku akan menghabisi mereka saat ini juga" Ia marah tapi ia tahan.

"Aku lelah day... " Lirihnya, "Aku tau ini bukan salah kamu tapi kamu terlalu berlebihan menjagaku".

Dayrlen mengkerut tidak mengerti. Sedangkan Fairley menangis tanpa bisa di cegah.

"Kamu membuatku nggak bisa punya teman. kamu membuatku di pandang rendah oleh mereka semua. kamu... kamu.. " Tunjuk Fairley penuh emosional, "Kamu membuatku di benci hiks.. ini aneh. kenapa mereka membenciku hanya karna aku pacaran denganmu? Apa aku seburuk itu untuk bersanding denganmu?" Tangisnya tertahan dan miris.

Mata Dayrlen bergetar dadanya sakit melihat gadisnya menangis padahal bukan dia penyebabnya tapi tetap saja..

"Nggak mau. aku nggak mau kita putus" Tolak Dayrlen tidak setuju.

"Kenapa? padahal di masa depan kamu nggak akan bersamaku" Suara Fairley terdengar parau dan lirih.

"Kenapa? itu karna aku mencintaimu!" Lugas Dayrlen, "Kau tau aku menginginkanmu, aku ingin kamu selamanya untukku. kamu di takdirkan untukku. bagaimana bisa kamu pinta putus".

Fairley, "Day.. aku bukanlah jodohmu. perasaanmu akan berubah ketika kamu menemukan orang yang akan menjadi masa depanmu. Makanya itu aku minta kita putus.".

"Katamu kita tidak berjodoh?" Ucapnya tersenyum remeh, "Fai, kamu ada disini di dalam hatiku. jadi siapa yang bisa menghentikanku kalau aku memutuskan kalau kamu memang tercipta untukku".

"Kamu pikir aku nggak mau itu? aku juga mau bersamamu tapi ada sesuatu yang membuat kita tidak bisa bersama, Day!".

Dayrlen menggertakan gigi-giginya menahan letupan emosi. "TAPI KAMU UDAH BERJANJI NGGAK AKAN NINGGALIN AKU! TAPI KENAPA KAMU MALAH MINTA PUTUS. KAMU MAU NINGGALIN AKU? KAMU MAU NGIKARI JANJI KAMU?" Kesalnya.

"Day... tenanglah dulu" Fairley berubah hati-hati, "Aku nggak ninggalin kamu! kita emang putus tapi kita tetap bisa berteman" Bujuknya.

"JANGAN BERCANDA!" Marahnya, "AKU CINTA SAMA KAMU! AKU MAU KAMU JADI MILIK AKU BUKAN MALAH JADI TEMAN AKU! AKU NGGAK MAU!!" Pekiknya penuh emosi.

Fairley terdiam.. ia meminta putus bukan hanya karna masalah alur novel tapi juga karna ia lelah. lelah di kata-katai, lelah berpura-pura tegar, juga lelah di kekang.

Ia ingin sedikit bebas. punya teman perempuan dan bergaul seperti teman-teman classnya dengan santai.

"Maaf day.. aku benar-benar ingin putus denganmu".

"Sial*n" Desisnya tertahan.

Karna kehabisan kesabaran Dayrlen lepas kendali. ia menarik Fairley kasar mengikuti nya ke parkiran, bahkan laki-laki itu tidak mempedulikan Fairley yang kesusahan menyamai langkahnya.

Devil's BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang