DB. 50

868 149 70
                                    

200 Vote + 20 Komen
Fighting
______________________________

Tiga pelajar dengan alat-alat kebersihan di tangan mereka tengah membersihkan ruangan music yang ada di lantai empat.

Ketiga pelajar itu tidak lain; Neira, Dayrlen, dan Felix. Mereka di hukum karna terlambat berakhir di sinilah mereka sekarang.

"Haichuu" Bersinnya karna debu. "Ruangannya udah berapa lama sih nggak di bersihin, banyak banget debunya" Grutu Neira, tidak suka dengan debu.

Sejak tadi Felix hanya membersihkan dalam diam begitupun Dayrlen, keduanya tidak ada niatan untuk saling mengobrol hanya sibuk pada dunia masing-masing.

Neira yang melihat kedua pemuda tampan yang hanya diam mendengus sebal karna merasa di abaikan. Padahalkan ia nggak boleh di abaikan seperti ini.

Dengan sengaja ketika keduanya tidak melihat Neira menjatuhkan ride cymbal dan mengenai kakinya.

Trang.

Shit! sakit banget!! __ Batinnya menjerit.

Suara nyaring itu tentu mengambil atensi keduanya. Dayrlen yang pertama kali sadar dan langsung mendekati Neira sedangkan Felix hanya melihat acuh.

"Nei—Lo gapapa?" Tanya Dayrlen. Terlihat khawatir seperti dibuat-buat.

"Sshhh kaki aku sakit banget..." Ringisnya. Kakinya memar karna ride cymbal tsb.

"Kok bisa jatuh sih? Lo juga, kenapa nggak hati-hati? sakit banget ya" Seluruh focus Dayrlen pada Neira, menatap kaki memar itu ngerih.

"Jangan di pegang! Sakit.. " Cicitnya ingin menangis. Kalau tau bakal sesakit ini aku nggak akan ngulanginya lagi! __ Batinnya.

"Day.. " Yang di panggil menoleh begitupun Neira menatap Felix polos. "Jauhi neira" Peringatnya dan pergi begitu saja.

Neira menatap skeptis Felix. Peringatan pemuda itu seolah sedang cemburu karna kalah start, sebisa mungkin Neira menahan senyumannya. Ia merasa menang dan bangga pada dirinya sendiri.

Sedangkan Dayrlen hanya menatap rumit punggung Felix yang sudah hilang dari balik pintu. Sedetiknya ia kembali pada Neira.

"Gue antar Lo ke uks" Ujarnya.

Neira menahan lengan Dayrlen. "Kaki aku sakit dayrlen, aku nggak kuat buat jalan" Ucapnya lemah. Tanpa harus acting memang kakinya sakit.

Dayrlen berfikir sampai akhirnya ia menyerah dan memilih menggendong Neira di belakang.

Di belakang Dayrlen, Neira yang di gendong menyeringai samar dalam hatinya ia berkata. Mommy lihat! mereka semua ada di genggaman aku! __ Batinnya.

••••••••••

SMA Starhight di kelas 12.1 — Murid-muridnya berada di lapangan indoor. Mapel mereka adalah olahraga dan karna diluar hujan Pak guru pun menyuruh untuk berkumpul di lapangan indoor.

Selagi menunggu guru olahraga para muridnya mengelurakan unek-unek mereka.

"Duuh dingin banget cok"

Devil's BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang