DB. 54

753 171 23
                                    

300 Vote + 25 Komen
Fighting
______________________________

Tiga hari berlalu begitu saja dan masa skors Dayrlen juga sudah selesai. Malam ini lagi-lagi turun hujan dan untungnya besok adalah weekend.

Di kamar dengan nuansa doraemon— Bianca duduk di kursi belajar mengetuk-ngetukkan dagunya berfikir.

"Gimana cara gue buat ngehasut dayrlen.. sedangkan gue aja nggak tau apa-apa tentang dia. Ssshhh aarrghk!" Karna kesal ia mengacak-acak rambutnya.

Cklek.

"Zee?" Panggil Fairley.

Bianca sedikit tersentak dan menoleh menatap kembarannya yang memakai piyama motif hiu.

"Kenapa fai?" Bianca bangkit dan berjalan mendekat.

"Eumm.. besok aku mau kencan, bisa bantuin aku milih outfit nggak?" Ucap Fairley dengan rona merah di pipinya.

"Hah? gue nggak salah dengarkan? L-Lo punya cowok!" Bianca terkejut. Menutup mulutnya tidak menyangka.

Fairley terlalu malu ia hanya bisa cengengesan. Bianca dengan semangkat membara menarik kembarannya ke kamarnya untuk ia dandanin.


•••••••••

Ke esokan harinya — Pukul 10.00

"Lo cantik banget sih~" Puji Bianca. "Bahkan gue yang perempuan aja jatuh cinta njir! gimana yang laki-lakinya" Sambungnya. Menatap kagum kembarannya yang berdiri di depan cermin.

"Kamu berlebihan, Zee." Ucap Fairley.

T-shirt putih polos dengan luaran kemeja pink juga rok cargo standard warna putih dan sneakers high cut putih. Rambutnya ia buat menjadi curtain bangs.

"Kayaknya mau Lo pakai pakaian gembel pun kalau dasarnya Lo cantik, pasti bakal bagus-bagus aja. Gue jadi iri" Celetuk Bianca mendengus.

Fairley tersenyum hangat mendekati Bianca lalu tangannya terangkat mengusap pucuk kepalanya dan mengusapnya.

"Zee, semua perempuan itu punya kecantikannya masing-masing, begitu juga kamu! Kamu keren, cantik, dan juga tangguh! jadi jangan bicara yang aneh-aneh terus, lalu.... " Ia menurunkan tangannya. "Kamu boleh iri tapi jangan sampai benci, Mengerti" Sambungnya tersenyum.

Bianca tersenyum merekah dan mengangguk lucu, dengan gemes ia mencubit kedua pipi Fairley sampai kegiatannya terhenti karna bunda Leah yang masuk bergabung.

"Fai, dayrlen udah di bawah tuh nungguin kamu" Ucap bunda Leah halus.

Fairley mengangguk setelah berpamitan pada bunda Leah dan Bianca ia pun segera menyusul Dayrlen yang menunggunya di ruang tamu.

Sedangkan Bianca—Ia cukup terkejut ketika mendengar nama Dayrlen ternyata pacar kembarannya.

"Kok mereka bisa pacaran, Bun? kenal darimana?" Pertanyaan keluar begitu saja dari mulut Bianca.

"Sebelum pindah, mereka dulu satu sekolah. Dan kamu tau Zee, dayrlen itu bucin abis ke fai" Ucap bunda Leah. Menjawab pertanyaan putri sulungnya.

Devil's BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang