DB. 51

905 160 70
                                    

200 Vote + 20 komen
Fighting
________________________________

Felix menatap Dayrlen yang menunjukan ekspresi serius, seolah yang ia katakan kebenarannya. Dayrlen pikir reaksi Felix akan memukulnya tetapi pemuda itu malah tertawa mencemoh.

"Hahahahaha—Bullshit" Desisnya mencemoh. "Lo pikir gue bakal percaya sama kata Lo? day... kita kenal sejak kecil Lo nggak mungkin nggak kenal gue kayak gimana, bukan?" Ucap Felix. Mendekat dan menatap Dayrlen remeh.

"Gue nggak peduli mau Lo percaya atau nggak, yang terpenting gue—" Felix memotong ucapan Dayrlen.

"Konyol" Dengusnya. "Setelah buat dia bisu Lo mau lupain dia begitu aja? Lo benar-benar nggak ngerasa bersalah ya" Cemohnya.

Degh.

Dayrlen membeku. Ia terkejut dengan ucapan Felix. Apa! fa-fai bisu... dan itu gara-gara gue __ Batinnya. Perlahan pikiran Dayrlen mulai kalut.

Felix menatap Dayrlen acuh. Ia tau ingatan Dayrlen kembali itu karna pemuda itulah yang menghapus semua foto Fairley di ponselnya, makanya ia bisa tau.

[ Note: Ingatkan? Ep-47, saat day minjam ponsel felix ketika mereka ada di rooftop ]

Dayrlen mencoba menenangkan dirinya yang penyakit mentalnya mulai kambuh, ia merasa mungkin saja Felix sedang mempermainkannya karna dia tau kalau ia masih mengharapkan gadis itu.

"Ekhem. Terserah Lo. Gue mau balik ke kelas" Dayrlen sudah berbalik akan pergi sebelum Felix kembali berbicara.

Ucapan Felix kali ini nyatanya mampu membuatnya terpaku dan kalut.

"SMA Starhight" Sebutnya. "Fai bersekolah di SMA Starhight" Sambungnya lebih jelas.

Dayrlen tidak berbalik sama sekali ia langsung pergi begitu saja setelah beberapa detik terdiam. Felix menatap punggung Dayrlen dengan sorot dingin.

••••••••••

Skip Pulsek.

Murid-murid mulai keluar dari kelas ketika mapel terakhir telah usai. Diluar hujan masih turun bahkan tambah deras, Neira berjalan dengan mimik polos melihat Dayrlen yang sepertinya buru-buru memasuki semua alat tulisnya ke dalam ransel.

"Dayrlen, aku boleh nebeng sama kamu?" Bicara Neira. Entahlah nada suaranya seperti di lembut-lembutkan.

"Nggak bisa!" Balas Dayrlen sarkas lalu berlari kencang keluar dari kelas.

Neira cengo dengan penolakan Dayrlen. Padahal biasanya pemuda itu akan dengan senang hati mengantarnya tapi kenapa sekarang beda??

Revan. "Day mau kemana? kenapa dia buru-buru?" Pertanyaan untuk Felix.

"Entahlah" Jawab acuh Felix.

••••••••••

Blam!

Dayrlen telah sampai di SMA Starhight. Cukup cepat karna ia membawa mobil seperti cari mati tanpa peduli jalanan licin karna hujan, Ia berdiri di depan gerbang yang terbuka lebar melihat-lihat orang yang ia cari dari ribuan pelajar.

Devil's BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang