DB. 45

945 150 60
                                    

200 Vote + 20 Komen
Fighting
______________________________

Saat ini di kantin hampir seluruh murid mencuri-curi pandang ke arah meja Nazien dkk. Itu karna.... Neira yang berada disana, duduk di sebelah Dayrlen dan terlihat akrab dengan pemuda tsb.

"Dayrlen, soal kemarin makasih banget ya udah tolong aku" Ucap Neira. Bicara lebih dulu karna mereka hanya diam saja.

"Ya" Neira mendengus pelan mendapat respon acuh Dayrlen.

Ia pun memberikan kotak bekal yang ia bawa pada Dayrlen dan itu mampu mencuri perhatian si empu.

"Dayrlen, aku bawain kamu bekal nih! aku sendiri yang masak. Semoga kamu suka ya" Ucap Neira.

"Than—"

‘Aku bawa bekal, Day. Aku juga bawa buat kamu kok’

"Ugh.. " Dayrlen terdiam. Tiba-tiba saja sebuah memori masuk dalam ingatannya.

"Dayrlen? kamu kenapa? kepala kamu pusing ya? mau aku suapain aja?" Neira terus berbicara tapi sayangnya tidak di pedulikan Dayrlen. Laki-laki itu justru kembali termenung dengan memori yang kembali masuk.

‘Tidak-tidak! Kamu juga cobalah cake matcha ini, sepertinya enak’

Dayrlen menggeser bekal dari Neira dan tersenyum tipis. "Sorry Nei, sepertinya gue nggak bisa nerima bekal pemberian Lo" Setelah itu Dayrlen beranjak dengan mimik rumit.

Neira menatap punggung Dayrlen sayu padahal ia ingin memulai pdkt untuk mengambil hati Dayrlen, melihat kemarin laki-laki itu menolongnya ia mengira Dayrlen mulai tertarik padanya, itu sebabnya ia kembali mendekati Dayrlen.

••••••••••

Dayrlen masuk ke dalam toilet cowok. Berjalan ke wastafel dan membasuh wajahnya dengan air, tangannya ia tumpukan pada sisi wastafel menatap pentulan dirinya di cermin.

"Siapa dia? kenapa tiba-tiba hatiku sakit?" Monolongnya.

••••••••••

Satu persatu murid-murid SMA Starhight keluar dari bangunan yang bernama sekolah itu. Bersama dua sahabatnya Fairley berjalan di lorong dengan candaan mereka.

Ketika sampai di luar sekolah manik greynya menangkap seluit seseorang yang ia kenali, dengan segera ia berpamitan pada Ginger dan Tesla lalu berlari kecil menghampiri orang tsb.

"Arifin?" Suara lembut itu membuat darah Arifin berdesir dengan jantung berdetak kencang.

Apa-apaan ini? kenapa tiba-tiba jantung gue cepat banget! __ Batin Arifin kebingungan.

"Arifin!?" Sentaknya dan membuat pemuda ini sadar. "Kenapa kamu ada disini? menjemput pacar?" Tanyanya.

"Tidak! eh iya eh tidak" Arifin meringis malu akan responnya. Lihatlah saat ini Fairley menatapnya aneh. Astagaa gue malu cok! __ Batinnya menjerit.

"Aku sudah di jemput, aku duluan ya, fin. Dadah" Pamitnya. Ketika matanya menangkap mobil sedan yang datang.

"Tu-tunggu dulu!" Arifin reflex. Menahan tangan Fairley setelah sadar akan tindakannya ia pun segara melepaskannya. "Ma-maaf.. " Cicitnya malu.

Devil's BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang