DB. 13

4K 290 2
                                    

Vote wajib. ✨
Komen Semangat 🔥
Tandai typo. ✏

•••••

Keesokan Harinya — Seperti biasa Fairley berangkat ke sekolah bersama Dayrlen. Awalnya ia ingin izin melihat bunda masih murung membuat nya khawatir.. tapi mau bagaimana lagi bunda Leah sendiri yang menyuruh nya untuk tetap Sekolah.

Jadi setiap perjalanan Fairley hanya diam dan termenung memikirkan kejadian tadi malam.

Gak salah lagi pria tadi malam itu pasti ayah kandung fairley. Tapi, kenapa mereka berpisah?? __ Batin Fairley.

"My word, mau sampai kapan kamu melamun teruss".

Plak

"Astaga! day maafin aku aku kaget tadi dan malah nampar kamu.. " Fairley menangkup wajah Dayrlen melihat bekas tamparan di pipi pria itu.

Wajah pemuda itu tiba-tiba di hadapan nya bahkan sangat dekat membuat nya kaget dan reflex menampar pipi pria itu.

"Kamu mikirin apa sih? sampai nampar aku gini, sakit tauu~" Rajuk nya seperti bocah.

"Maaf ya aku benar-benar gak sengaja. sakit banget ya? aduh maafin aku.. " Karna merasa bersalah tanpa sadar ujung mata nya berair.

"Ko kamu malah nangis! kan aku yang di tampar kenapa malah kamu yang nangis" Dayrlen langsung sigap menangkup wajah Fairley.

"Hiks.. maaf~"

"Aku gapapa ko~ jangan nangis okay.. " Jempol Dayrlen dengan lembut menghapus air mata Fairley yang meluncur, "Kamu ga perlu nangis, aku gapapa ko. aku juga ga marah".

"Sakit ya.. " Tangan Fairley terangkat mengusap pipi Dayrlen yang merah.

"Nggak ko. sama sekali gak sakit" –cuma nyeri doang. __ Lanjut nya di dalam hati, "Masuk class yuk, nanti kita telat Loh".

Mengingat itu Fairley segera keluar dari mobil bahkan meninggalkan Dayrlen yang mematung melihat gadis nya meninggalkan dirinya begitu saja.

•••••

Bruk.

"He cewek pick me. Lo kelihatan bahagia banget ya karna ada tiga cowok itu".

Fairley menatap bingung tiga senior yang memojokan nya ke dinding. Ia yang baru selesai dari toilet tiba-tiba saja bahu nya langsung di dorong oleh senior berpita.

"Maksud kalian?" Fairley menatap ketiga senior itu.

"Pura-pura tolol Lo!" Sarkas senior make up tebal, "Hanya karna Lo di lindungi dayrlen bukan berarti Lo bisa sombong ya" Tangan nya menarik rambut Fairley kuat.

"Akhss.. lepasin!" Fairley melepaskan tangan senior itu dari rambut nya, "Mau kalian apa sih! aku gak pernah cari masalah sama kalian ya!" kedua alis nya menungkik sorot matanya terlihat kesal.

"Lo mangkin kurang ajar ya.." Senior berpita menoyor kepala Fairley menekan, "Jangan bertingkah. seharusnya Lo sadar diri, cewek miskin kayak Lo mana mungkin di pertahanin dayrlen lama-lama ga lama lagi palingan Lo juga di putusin" Cerca senior tsb tersenyum mengejek.

Devil's BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang