DB. 19

3.6K 266 1
                                    

Sinar matahari pagi terkadang bagus untuk tubuh tapi kebanyakan para manusia tidak tahan dengan silau nya yang ngetrik.

Apalagi kalau kejebak ke-macetan... Udah panas, macet, berisik lagi bener-bener menguji emosi sekali kawan-kawan.

Sayang nya drama ke-macetan itu terjadi oleh mc kita. Karna Dayrlen yang membawa mobil membuat mereka nggak bisa asal motong gitu aja seperti motor.

Fairley menghela nafas melihat ke-macetan yang seperti nya akan memakan banyak waktu, Untungnya mobil Dayrlen ada AC nya jadi ia nggak akan kepanasan.

Fairley melihat jam di handphone nya -07.05- masih ada waktu 10 menit lagi, tapi apa masih keburu? sedangkan dari tadi aja mobil mereka nggak maju-maju.

"Kayaknya kita bakal tetap terlambat" Ujar Fairley menatap ke-macetan yang masih berlanjut.

"Mau bolos aja?" Dayrlen menoleh ke samping menatap Fairley dengan sorot bertanya.

"Mmm... gimana ya—aku bingung!" Ia bimbang ingin memilih bolos atau nggak.

"Gak masalah juga kok bolos sekali, nggak akan buat nilai kita jadi jelek semua" Kata Dayrlen karna ia sudah memikirkan akan ke suatu tempat bersama Fairley.

"Yaa.. Okay Lah! aku ikut kamu aja" Putus nya mengalah, "Terus.. kita mau kemana?" Tanyanya.

"Dua minggu lagi hari Valentine kan. Nah! aku mau ngajak kamu buat beli dress untuk acara Valentine di sekolah kita, Kamu mau kan??" Ucapan Dayrlen membuat Fairley sedikit menegang dan malah jadi melamun.

Benar.. dua minggu lagi hari Valentine. Setelah itu alur novel yang sebenarnya akan dimulai! Kenapa gak rela gini ya... __ Batin Fairley tanpa sadar mimik wajah nya berubah murung.

"Loh.. Kamu kenapa?" Fairley tersentak kecil saat tangan besar Dayrlen menangkup wajahnya, "Kamu lagi nggak enak badan ya? kalau gitu kita pulang aja ya, biar kamu istirahat" Cemas dirinya.

Apa ini? apa tanpa aku sadari aku beneran punya rasa sama dayrlen, Tapi kan... __ Batin Fairley dilema. ia tersenyum lembut menarik pelan tangan dayrlen dari wajahnya, "Aku baik-baik aja, nggak perlu khawatir" Katanya dengan tutur halus, "Bukankah katanya kamu mau beli dress, nggak jadi?".

"Jadi kok. Tapi... kamu bener baik-baik aja kan?" Fairley mengangguk untuk menyakinkan Dayrlen yang ragu, "Baiklah, kita ke butik buat pilih dress untuk kamu" Ujar nya semangat.

"Apa? Buat aku?!".

•••••

Kini kedua pasangan itu sudah berada di sebuah butik ternama yang ada di pusat kota. sejak tadi Fairley tak bisa berhenti menatap takjub interior butik yang cantik dan indah...

Sampai mata grey nya mengarah ke sebuah dress yang di gantung bersama dress lain-nya. Tanpa sadar langkah nya membawa nya lebih dekat ke dress yang mencuri perhatian nya.

Dress dibawah lutut bewarna cream dengan renda manis dan pita satin bewarna biru pucat di beberapa bagian.

"Cantik.. " Gumam nya rendah.

"Kamu suka yang itu?" Entah dari mana tiba-tiba saja Dayrlen muncul di belakang nya membuat jantung nya sempat berpacu lebih cepat tadi.

"Day! berhenti mengagetkan ku, aku bisa jantungan nanti" Omel Fairley yang malah terlihat lucu di mata Dayrlen.

"Pfft.. maaf-maaf aku nggak akan ngulangi lagi" Dengan menahan tawa gemes Dayrlen tersenyum manis.

Fairley menatap Dayrlen galak mendengar suara tawa pemuda tsb. kemesraan mereka harus terganggu karna datang nya satu personil di antara mereka.

Devil's BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang