•Perubahan Nasib (2)

91 21 2
                                    

Setelah kejadian pintu kamar Suga yang didobrak paksa, kini si pemilik kamar sudah berada di ruang tamu dan menceritakan semua yang terjadi saat menemui shaman Gong. Doyun pun tak lupa menceritakan masalah soal jadwal IU yang tidak bisa ditunda, jadilah kini mereka mendiskusikan jalan keluarnya agar Suga tetap aman meski IU jauh darinya.

"Mari gunakan lebih banyak bodyguard." ucap Kyunghu diangguki Hyerim.

"Bodyguard dari agensi saja sudah banyak, jika ditambah lagi apakah tidak akan menarik perhatian?" sahut Suga, bukannya dia tidak mau dikawal, tetapi rasanya sesak jika dikelilingi banyak sekali orang.

"Bagaimana jika aku ikut menjaganya?" ucap Inho mengajukan diri. "Aku akan mengawasi para bodyguard dengan begitu kalian tidak perlu khawatir."

"Itu ide bagus!" sahut Suga dengan cepat.

Doyun diam beberapa saat memikirkan hal itu, hingga akhirnya mengangguk setuju, "Baiklah, aku akan ambil alih urusan restoran dulu. Kau harus menjaga adikmu, paham?"

IU yang duduk di samping Suga itu hanya diam, melihat mereka tanpa mau ikut bicara dan bisa dipastikan kalau raut wajahnya menampilkan ekspresi khawatir. Baru saja dia tenang, tapi kini masalah sudah mulai muncul dan membuatnya jauh dari prianya.

"Jieun, ada apa?" tanya Hyerim membuyarkan lamunannya.

"Hm? Hah? Ti-tidak! Aku hanya mengantuk jadi diam saja." jawab IU berusaha terlihat baik-baik saja.

"Kalau begitu mari tidur." ucap Suga bangkit berdiri. "Kami akan istirahat duluan. Selamat malam!"

Namun, belum sempat IU melangkahkan kakinya untuk mengikuti Suga, suara Kyunghu menghentikannya, "Jika kau khawatir atau merasa bersalah, maka singkirkan hal itu! Kita semua bekerja sama untuk menjaga Yoongi, nak."

IU diam beberapa saat sebelum berbalik, hingga dia memutar badannya dan membungkuk kemudian menyusul Suga.

-

TAP

Jin menghela napas panjang ketika rapat online yang dibicarakan Bang Pdnim sebelumnya berakhir. Agensi sepakat dengan keputusan keluarga Suga, meski para member menunjukkan ekspresi yang sama seperti IU.

"Ada apa, chagia?" tanya Jisoo memijat bahunya, bukan hanya dia yang ada di dorm BTS, tetapi pacar member BTS yang lain juga di sana.

"Aku mengkhawatirkan Yoongi." jawab Jin menikmati pijitan itu. "Hanya Jieun menjauh ke toilet saja dia sudah mendapatkan kecelakaan yang parah, lalu bagaimana dengan yang sekarang?"

"Hyung, kita hanya perlu ekstra hati-hati." ucap RM dengan tenang. "Hanya seminggu IU noona di Paris, jadi kita yang menggantikannya mengawasi Suga hyung."

"Namjoon benar." sahut JHope setuju. "Inho hyung juga di sana... Aku hanya khawatir pada persiapan keluarga Min ini."

"Aku bisa menebak jika mereka mungkin akan memanggil ambulans atau jasa keselamatan lainnya selama kita di Brazil nanti, bukankah belakangan ini mereka berlebihan?" sambung Jungkook, ucapannya itu membuat semua orang tertawa meski jauh di dalam hati mereka khawatir.

Tidak ada yang bisa menebak masa depan, jadi mereka hanya bisa berdoa dan berusaha untuk menghindari bahaya. Apalagi orang yang dikhawatirkan malah tampak biasa saja, jadi itu membuat mereka sedikit lega.

"Telingaku gatal..." gumam Doyun kemudian diam sejenak. "Apa ada yang sedang membicarakanku?"

-

"Hwang Jihun."

Seorang pria yang sedang menatap hasil fotonya di komputer sama sekali tidak berbalik pada pemilik suara itu, dia hanya berdeham untuk menyahuti dan membiarkan orang yang memanggil datang mendekat.

My ShieldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang