Suga dan IU berjalan keluar rumah menuju mobil yang telah dipersiapkan supir, "Kami akan pergi berdua saja."
"Tapi, tuan muda... Anda tidak bisa menyetir dulu sekarang." ucap si supir.
"Jangan khawatir! Aku yang akan berkendara." ucap IU cepat, menatap supir itu dengan ramah sementara yang ditatap melihat ke arah tuan mudanya. Dengan anggukan kepala Suga, supir itu dengan cepat memberikan kunci mobilnya.
"Selamat bersenang-senang!"
"Kami pergi!"
Mobil mereka mulai berjalan meninggalkan area rumah keluarga Min, keduanya sengaja tidak sarapan karena ingin makan di bukit yang dituju.
"Kau pengemudi yang baik, baby."
IU meliriknya sebentar, lalu kembali menatap lurus ke depan, "Gomawo~"
Suga tersenyum kecil, menyenderkan punggungnya di kursi dan menatap keluar jendela mobil. Ekspresinya yang tenang membuat orang lain tidak menyadari jika ada sesuatu yang dipikirkan olehnya, termasuk IU yang fokusnya sedang berada di kemudi mobil.
"Kau sudah tumbuh besar, nak."
"Yoongi, sapalah shaman Gong."
Ingatannya tentang 17 tahun lalu ketika bertemu untuk yang kedua kalinya dengan shaman Gong kembali berputar. Meski Suga memang tidak peduli pada ramalannya, nyatanya wanita tua yang akrab disapa shaman Gong ini adalah orang kepercayaan keluarganya. Memang benar selama bersama IU kesialan sama sekali tidak mendekatinya, dia tidak tiba-tiba terluka seperti sebelumnya, tapi...
"Apa maksud anda? Bagaimana bisa kami membiarkan anak lain menanggung nasib sial Yoongi?!"
"Aku melihat kematiannya di usianya yang ke 24 dan satu-satunya cara agar dia terbebas dari itu adalah membiarkan anak di ramalan menjadi penangkalnya. Aku tau kalian tidak mau mengorbankan anak lain, tapi hanya ini caranya."
Saat itu Suga sudah berusia 7 tahun, usianya yang cukup untuk mengerti pembicaraan orangtuanya dengan shaman Gong yang dapat melihat nasib sial dan beruntung seseorang. Penangkal yang dimaksud shaman Gong bukan berarti tidak berdampak, penangkal itu sendiri yang akan menerima nasib sialnya dan itu terbukti.
"Hiks... Sakit sekali!"
CUP
"Sekarang tidak sakit lagi kan? Jangan lepas plester di kepalamu nanti darahnya keluar lagi."
"Hiks... Hm! Gomawo~"
Suga pernah bertemu IU saat masih kecil di taman bermain, tidak ada yang menyangka jika mereka akan bertemu ketika sedang liburan keluarga. Dia juga tidak tahu kalau ciuman yang diberikannya pada IU akan membuat nasib sialnya berkurang, bahkan shaman Gong yang kembali melihatnya terkejut dengan itu. Itulah alasan Suga dan IU harus bersama hingga usia 25 tahun. Keluarga Suga tidak mau IU terluka seperti sebelumnya saat tidak sengaja menyelamatkannya.
"Yoon-yoon, kita harus kemana setelah lewat jalan ini?" tanya IU membuyarkan lamunannya.
"Belok kanan di depan."
"Kau melamun, sedang memikirkan apa?"
-
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif..."
KLIK
"Hufft..." Joy menghela napas panjang sambil menatap ke atas langit, tangannya yang memegang ponsel bergerak ke arah tas kecilnya untuk dimasukkan dan beralih mendorong kopernya lagi sambil berjalan mencari taksi.
"Selamat siang~" sapa si supir taksi begitu dia masuk ke dalam.
"Tolong ke alamat ini." ucap Joy memberikan secarik kertas padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Shield
RomansaBagaimana jadinya, jika suatu saat kau ditawarkan sebuah kontrak pernikahan? Apalagi alasan kontrak itu ada terdengar tidak masuk akal. Itulah yang dialami IU, aktris serta idol cantik yang suatu hari tiba-tiba ditawari kontrak pernikahan oleh Suga...