•Perubahan Nasib (6)

85 15 1
                                    

Hari-hari berjalan dengan lancar, baik Suga ataupun IU, keduanya sibuk mengurus pekerjaan sampai hanya berkirim pesan untuk mengetahui kabar. Contohnya seperti saat IU asik tertawa kecil membaca pesan dari pacar pucatnya, dia sampai tidak sadar kalau Hwang Jihun si fotografer ada di sampingnya memperhatikan dengan kening berkerut.

"IU-sii, kau masih waras kan?"

"Yak! Kau mengejek?"

Meski baru beberapa hari, tapi IU dan Jihun sudah dekat seperti teman.

"Aku hanya bertanya, kau sejak tadi tertawa sambil melihat ponsel dan lihat..." Jihun melihat sekeliling diikuti IU. "Mereka seperti sepemikiran denganku."

"Terserah!" ucap IU acuh, lalu menunjukkan ponselnya. "Lihat ini! Yoon-yoon tercintaku sangat manis dan tampan, aku yakin banyak wanita di konsernya yang jatuh hati padanya."

"Waw...! Jadi nona Lee Jieun ini cemburu, hm?" ledek Jihun, lalu merangkulnya dan berbisik. "Yak! Memiliki pacar cantik sepertimu sudah cukup untuknya... Tapi pengecualian jika ada yang lebih cantik."

Mendengar kalimat terakhir yang dibisikkan padanya langsung membuat IU mencubit pinggang Jihun. Dia tidak bisa menyangkal kalau mungkin ada wanita yang lebih cantik darinya, tapi jika itu bermaksud sebagai penggantinya untuk Suga sudah tentu dia akan mengamuk kan?

"Apa katamu?!"

"Aw...! Aku salah! Aku ralat perkataanku."

IU menghentikan cubitannya, "Apa?"

Jihun kemudian tersenyum miring, lalu berbisik kembali, "Pengecualian jika ada yang lebih cantik dan lembut darimu."

"Yak! Hwang Jihun!" pekik IU yang kini bukan hanya mencubit, tapi memukulnya.

"Hahahaha... Aduh! Sakit, Lee Jieun!"

-

TRAK TRAK TRAK

"Kenapa boneka ini bergerak, halmeoni?" tanya Heeyoung mengambil boneka beruang hitam yang berada di dekat dupa.

"Itu pertanda buruk." jawab shaman Gong mengambil boneka itu. "Ini adalah boneka kesayangan Min Yoongi saat kecil dan aku mengambilnya agar bisa mengetahui kondisinya. Jika dia bergerak tiba-tiba, maka kematian yang diramalkan akan segera terjadi."

Heeyoung tentu terkejut mendengar penjelasannya, lalu menatap sebentar boneka itu sebelum menatap neneknya lagi, "Lalu, sekarang harus bagaimana? Bukankah halmeoni bilang dia sudah dilindungi oleh jimat itu?"

"Itu hanya berfungsi untuk mencegah kecelakaan kecil dan memberitahu Jieun kalau Yoongi membutuhkan dirinya, tapi jika penyebab kematian yang ditakdirkan belum disingkirkan... Maka dia masih dalam bahaya."

"Mwo?!"

"Heeyoung, antar aku ke rumah keluarga Min."

Heeyoung langsung mengangguk cepat dan beranjak pergi mengambil mantel untuknya dan shaman Gong, kemudian menuntunnya keluar sambil memanggil supir untuk mengeluarkan mobil. Di sisi lain hatinya, sebenarnya dia mengidolakan BTS dan tentu sebagai fans yang tahu kondisi idolanya seperti Suga akan panik, maka dari itu dia cepat tanggap membantu neneknya.

"Halmeoni."

"Ada apa, nak?"

"Kematian adalah sesuatu yang pasti, apakah mencegah untuk memperpanjang umur seseorang tidak berpengaruh buruk? Bukankah manusia tidak boleh ikut campur urusan takdir?"

Bukan tanpa alasan Heeyoung menanyakan hal ini, dulu ayahnya yang juga shaman mendapatkan karma karena mengubah takdir seseorang dan kini neneknya juga melakukan hal yang sama jadi hatinya sangat bimbang sekarang. Di satu sisi ada idolanya yang dia harap bisa hidup lama, tapi di sisi lain ada neneknya... Lalu, mana yang harus dia pilih?

My ShieldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang