22. Ericky - Attention

13 2 0
                                    

"HP-nya bisa disimpen dulu, nggak?"

"Nggak bisa," jawab Zu, masih mengarahkan kamera belakang ponselnya padaku. "Gue mau ngumpulin bahan bikin Tiktok 'a saturday-night date with my boyfriend'."

"Gue rasa udah cukup banyak, Zu."

"Nggak. Masih kurang. Harus banyak dong bahannya, biar variatif. Biar videonya makin menarik."

Aku melepas napas lelah. Sedari tadi Zu memang sering merekam diriku dengan ponselnya. Sejak kami di mobil, memasuki mall, dan sekarang kami menaiki eskalator mall. Walaupun durasinya pendek-pendek, tapi tetap saja. Inginku, dia tidak usah seperti ini. Karena dia sangat fokus dengan ponselnya seakan-akan dia sedang kencan dengan ponsel, bukan denganku.

"Eh, bentar! Lo pake kacamata aja kayaknya, Ky." Setelah tiba di selasar lantai atas, Zurielle membuka tasnya untuk mengambil wadah kacamata milikku. "Dipake, ya?"

"Bukannya tadi lo pengen gue nggak pake itu?"

"Kalo buat konten, lo pake aja. Ntar orang-orang di sekolah kaget ngeliat penampilan lo yang tanpa kacamata."

"Hmm." Aku menurut untuk memakai kacamataku lagi. "Kita ke mall buat bikin konten, Zu? Bukan buat kencan?"

"Dua-duanya." Dia menyisir turun rambutku sampai sangat rapi. "Yuk jalan lagi!"

Langkah kami kembali terayun beriringan, tapi dia masih merekamku dengan ponselnya.

"Senyum dong, Ky. Biar keliatan candid."

Kupaksakan mengulas senyum.

"Yang tulus gitu lho senyumnya. Jangan kayak lagi nahan BAB gitu."

Aku tersenyum lebih simpul, berusaha akting sebaik mungkin.

"Ahahaha... Manis banget, sih!" serunya riang. "Setelah ini, nggak akan ada lagi yang masih meragukan kita pacaran beneran."

"Kalo buat meyakinkan orang-orang bahwa kita pacaran beneran, kenapa nggak live streaming aja satu kali, lalu udah? Nggak usah repot bikin video konten segala."

Dia terdiam sejenak. "Oh? Iya juga, ya?"

Akhirnya kami tiba di area bioskop mall. Sudah kami tentukan ingin menonton apa saat masih di mobil, sehingga sekarang hanya tinggal membeli tiket saja. Zurielle duduk di sofa tunggu di sisi ruangan, sedangkan aku mengantre membeli tiket.

Saat aku kembali, dia lagi-lagi sedang sibuk dengan ponselnya. Hhhh. Kau bisa menebak perasaanku sekarang lewat 'hhhh' itu, kan?

"Guys. Cowok gue udah balik. Sayang, say hai ke viewers, dong!"

"Lagi live?" tanyaku, lalu duduk di sebelahnya.

"Iya. Say hai dulu." Diserahkannya ponselnya padaku, yang ringan saja kuterima. Bisa kulihat wajahku sendiri di sana ditemani komentar-komentar yang bergulir ke atas, serta ikon hati yang tak henti-hentinya berterbangan.

"Hai, semuanya. Gue sama Zurielle mau nonton film. Baru gue beli tiketnya. Rencananya, kita mau quality time berdua hari ini, tanpa ada gangguan. Jadi, live ini nggak bakal lama-lama, soalnya kita mau fokus ke masing-masing aja. Satu menit kayaknya cukup ya, Zu? Kayaknya udah lewat satu menit, deh. Berarti tandanya live ini harus udahan. Bye, guys! Have a nice weekend, semuanyaaa!" Lalu kupencet layarnya untuk mengakhiri live ini.

"Hah?? Kok udahan, sih?!" Zurielle protes atas sikap otoriterku.

"Segitu pun udah cukup, Zu."

"Kurang lamaaaa!"

MATCH OF THE CATCH || (LMK)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang