Prolog

121 10 9
                                    

Untuk duniaku, Ratu.

Saat aku menulis surat ini, hatiku dipenuhi rasa syukur dan penyesalan.

Aku masih mengingat jelas betapa tersiksanya aku saat melihat kamu dalam keadaan hancur, dan aku sadar betapa serius kesalahan yang telah kulakukan.

Setiap hari, aku menyesali ketidakpedulianku untuk melindungimu saat kamu membutuhkanku.

Dan aku selalu berharap dapat menebus kesalahan ini dengan membahagiakanmu di sepanjang hidupmu.

Melalui semua kesulitan dan kesedihan, satu hal tetap terang dalam pikiranku: kamu sangat berarti bagiku.

Aku menyadari bahwa apa yang pernah aku anggap sebagai keputusan yang benar, ternyata merupakan kesalahan besar.

Aku ingin kamu tahu betapa dalamnya penyesalanku atas segala air matamu.

Kamu adalah cahaya dalam hidupku, dan kamu mengajarkanku arti sebenarnya dari cinta dan pengorbanan.

Aku berjanji, dengan izin Allah yang Maha Cinta, di hari kita berdiri di depan satu sama lain sebagai suami istri, aku akan selalu menghargai dan mendukungmu dengan sepenuh hati.

Aku ingin kita membangun masa depan yang penuh kebahagiaan di dunia sampai akhirat, dan aku berjanji akan selalu ada untukmu dalam suka dan duka.

Di hari pernikahan kita nanti, aku ingin kamu tahu bahwa kamu tidak hanya menjadi bagian dari hidupku, tetapi kamu adalah hidupku.

Kamu memberi makna baru dalam perjalananku, dan aku bertekad menjadikannya seindah mungkin.

Semoga kita dapat bersama-sama menulis bab-bab baru dalam kisah hidup kita, penuh dengan cinta, kesabaran, kebahagiaan, dan saling mendukung.

Terima kasih telah memberiku kesempatan untuk memperbaiki kesalahan dan untuk mencintaimu dengan sepenuh hati.

Dengan segala cinta dan penyesalan

~Hamza

━─━─━─≪✠≫─━─━─━

Semoga Tersampaikan 💝

Sehembus Angin Harapan [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang