╭━─━─━─≪✠≫─━─━─━╮
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمSelamat Membaca...
Hehe~ Selamat Menjalani Hari~
╰━─━─━─≪✠≫─━─━─━╯
Hamza melihat Daniel menghilang di balik kerumunan, napasnya terasa berat, ia segera mencoba menenangkan pikirannya yang penuh amarah. Dia tahu dirinya tidak bisa gegabah dan harus fokus kembali pada misi utamanya. Saat itu, rumah yang terbakar menjadi pengingat keras akan ancaman yang terus mendekat. Hamza bergegas kembali menuju reruntuhan, memaksa dirinya untuk tetap berpikir jernih.Api telah mulai padam, menyisakan asap tebal dan abu yang bertebaran di antara reruntuhan. Hamza mengarungi puing-puing, berharap ada sesuatu yang masih bisa diselamatkan. Tiba-tiba, sebuah kilau kecil menarik perhatiannya. Di antara abu yang menumpuk, dia menemukan sebuah kotak kecil, terkubur agak dalam namun masih utuh. Hamza teringat ucapan terakhir Raga, "aku menyimpannya dengan rapi di balik lantai kamarku."
Dia memungut kotak itu dengan hati-hati. Ini mungkin adalah bukti yang dimaksud Raga. "Apakah Pak Daniel benar-benar tidak menyadari ini? Atau mungkin sengaja meninggalkannya?" pikir Hamza. Dengan segera, Hamza membawa kotak tersebut, mengetahui bahwa isi di dalamnya bisa mengubah banyak hal.
━─━─━─≪✠≫─━─━─━
Di dalam mobil yang melaju di jalanan malam, ponsel Daniel tiba-tiba berdering. Lelaki itu merogoh sakunya dan melihat panggilan dari nomor luar negeri, sebuah panggilan yang dia tahu tidak bisa diabaikan.
דניאל. מה אתה עושה באינדונזיה? למה אתה עדיין לא חזרת?" המבצע שלך נגמר."
"Daniel. Ma ata ose be-Indonesia? Lama ata adayin lo hazarta? Ha-mivtza shelkha nigmar."
(Daniel. Apa yang kau lakukan di Indonesia? Kenapa kau belum pulang? Operasimu sudah selesai.)Suara dari seberang telepon terdengar tegas, membuat Daniel terdiam sejenak. Dia tahu pertanyaan itu akan datang, tetapi sampai saat ini dia belum siap untuk menjawab.
"אני אחזור כשיהיה הזמן הנכון לחזור."
"Ani akhzor k'sheyiye ha-zman ha-nakhon lakhzor," jawab Daniel dingin.
(Aku akan pulang saat waktunya tiba.)"המנהיג שואל עליך. תחזור מיד, טיפש! אל תתעסק בשטויות."
"Ha-manhig sho'el alekha. Takhozor miyad, tipesh! Al tit'asek b'shtuyot."
(Pemimpin menanyakanmu. Segera pulang, bodoh! Jangan mengacau di sana!)Daniel mengepalkan tangannya. "Aku tidak akan pulang tanpa wanita itu."
"מה? מה אמרת? העברית שלך נהייתה שוטפת מאוד, אה?"
"Ma? Ma amarta? Ha-ivrit shelkha niyta shotefet me'od, ah?"
(Apa? Apa yang kau katakan? Bahasa Indonesiamu jadi semakin lancar, ya?)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sehembus Angin Harapan [On Going]
ActionRatu, seorang wanita cantik berusia 28 tahun, baru saja menikah. Namun, ada sesuatu yang mengganjal tentang suaminya kali ini, Raga. Ia merasa ketakutan bahwa Raga mungkin akan bernasib sama seperti tiga suaminya yang terdahulu, yang meninggal dalam...