Ratu, seorang wanita cantik berusia 28 tahun, baru saja menikah. Namun, ada sesuatu yang mengganjal tentang suaminya kali ini, Raga. Ia merasa ketakutan bahwa Raga mungkin akan bernasib sama seperti tiga suaminya yang terdahulu, yang meninggal dalam...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di usianya yang ke-22, Ratu mulai memandang dunia bisnis dengan lebih serius. Sebagai putri tunggal dari keluarga terpandang, dia tumbuh dengan melihat bagaimana ayahnya membangun peternakan sapi yang sukses, hingga berhasil mengekspor daging ke berbagai negara. Hubungan yang erat dengan ayahnya memberi Ratu akses untuk belajar banyak tentang bisnis sejak dini.
Namun, kali ini, Ratu ingin membawa bisnis keluarganya ke arah yang berbeda. Baginya, dunia properti, khususnya bisnis perhotelan, memiliki potensi besar untuk menjadi pilar baru bagi usaha keluarga mereka. Meski penuh risiko, Ratu yakin. Dengan dukungan penuh dari ayah dan ibunya, dia mulai mempelajari perencanaan properti, mengatur strategi awal, dan melakukan berbagai pertemuan dengan pengusaha senior di bidang properti.
Hari itu, Ratu menghadiri pertemuan dengan beberapa tokoh ternama di dunia properti, di salah satu restoran mewah di pusat kota. Saat memasuki ruangan, rasa gugup sempat menghampirinya, tapi dengan cepat dia menguatkan dirinya. Dia tahu, ini adalah langkah besar yang harus dia ambil.
Di hadapannya, ada tiga pengusaha senior yang telah lama berkecimpung di dunia properti. Salah satunya, Pak Malik, seorang pengembang sukses yang terkenal dengan proyek-proyek apartemennya. Sambil tersenyum, Ratu membuka percakapan.
"Terima kasih banyak, Pak Malik, Bapak Kim, dan Ibu Grace, karena sudah bersedia meluangkan waktu untuk bertemu dengan saya," ujar Ratu dengan nada penuh percaya diri. "Saya tertarik untuk memperluas bisnis keluarga kami ke sektor perhotelan. Saya ingin mendengar pandangan Bapak dan Ibu tentang prospek industri ini, terutama dari sudut pandang pengembangan properti."
Pak Malik mengangguk sambil tersenyum. "Saya sudah mendengar banyak tentang keluarga Anda, Ratu. Saya senang Anda tertarik pada dunia properti. Namun, sektor perhotelan memiliki tantangan yang berbeda dari bisnis peternakan. Apa yang membuat Anda yakin dengan pilihan ini?"
Ratu menatap Malik dengan tenang. "Ayah saya selalu mengatakan bahwa peluang tidak datang tanpa tantangan. Saya melihat pertumbuhan pariwisata yang semakin meningkat, dan dengan manajemen yang tepat, saya percaya, insyaAllah bisnis perhotelan bisa menjadi sumber pendapatan yang stabil bagi keluarga kami. Saya sudah mempelajari beberapa lokasi strategis yang memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan."
Ibu Grace, yang dikenal sebagai ahli dalam manajemen hotel bintang lima, ikut berbicara. "Lokasi memang kunci, Ratu. Tapi, mengelola hotel tidak hanya soal membangun gedung. Ada elemen pelayanan, manajemen operasional, hingga daya tarik yang harus dipikirkan dengan matang."
![Sehembus Angin Harapan [On Going]](https://img.wattpad.com/cover/369945523-64-k258352.jpg)