╭━─━─━─≪✠≫─━─━─━╮
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمSelamat membaca♡
Mari bersyukur bersama☆
╰━─━─━─≪✠≫─━─━─━╯
PT Dirga Valova International adalah salah satu perusahaan raksasa yang bergerak di dua bidang, yaitu industri otomotif serta logam dan mesin. Perusahaan pertama mereka berdiri di Belanda, dan kini telah melebarkan sayap ke berbagai negara. Di Indonesia, mereka mendirikan gedung kembar 19 lantai sebagai kantor pusat di jantung kota metropolitan, yang diberi nama White House.
Namun, Dirga Valova terlalu besr untuk dikontrol dengan cara konvensional. Di balik megahnya perusahaan itu, tersembunyi direktur-direktur mafia yang menyusup ke dalam sistem. Sang Big Boss generasi ketiga sangat membenci keberadaan para mafia ini. Maka, tindakan pertamanya setelah resmi menjabat sebagai CEO adalah membentuk sebuah kelompok khusus yang berada langsung di bawah komandonya. Kelompok ini dinamai Bimva (Badan Intelijen Milik Valova), dengan misi utama membersihkan perusahaan dari 'tikus-tikus' dan menjamin keadilan bagi seluruh karyawan.
Sebagai mantan prajurit Kopassus yang dibebastugaskan, Alfarezel Hamza, ketua Bimva, cukup menikmati pekerjaan barunya yang sekarang jauh lebih santai namun tetap penuh tantangan.
Pagi tadi, Hamza menerima laporan dari tim logistik dengan dahi berkerut. Kontainer yang seharusnya hanya berisi suku cadang mobil ternyata lebih berat dari yang seharusnya, dan beberapa pengiriman tidak sesuai dengan dokumen resmi. Meski ini bisa dianggap kesalahan kecil, kewaspadaan Hamza mengatakan ada sesuatu yang lebih besar di baliknya. Sebagai kepala keamanan, dia tahu hal ini harus segera diselidiki lebih lanjut.
Hamza segera menugaskan beberapa anggota Bimva untuk memeriksa jalur distribusi perusahaan, terutama di pelabuhan dan gudang tempat barang dikirim dan diterima. Seharian penuh, tim Bimva melakukan inspeksi mendalam. Sementara itu, Hamza berkutat dengan setumpuk dokumen di kantornya, mencari pola atau jejak yang mungkin terlewatkan sebelumnya.
Kecurigaan terkonfirmasi saat ditemukan kontainer yang isinya tidak sesuai manifest. Setelah dibuka, kontainer tersebut berisi barang ilegal-narkoba dan senjata api-yang diselundupkan bersamaan dengan produk legal perusahaan.
Hamza memijat pelipisnya, mencoba meredakan ketegangan. Ia juga menemukan bahwa pengiriman mencurigakan ini diatur oleh divisi yang dipimpin seorang direktur yang pernah terlibat dalam kasus penggelapan dana. Dari temuan ini, dia mulai menyatukan potongan-potongan informasi dan menyadari bahwa jaringan kriminal yang menggunakan perusahaan untuk penyelundupan dan penggelapan dana sepertinya memiliki akar yang lebih dalam dari yang selama ini ia perkirakan.
Untuk memperkuat buktinya, Hamza mengirim empat anggota Bimva untuk menyamar sebagai pegawai logistik. Malam semakin larut. Pukul 02.00 dini hari, Hamza masih berjaga di departemen keamanan, duduk di kursinya, di bawah cahaya lampu. Ruangan itu luar biasa luas namun sunyi dan minim dekorasi, hanya suara deru AC lembut serta detak jam dinding yang memecah keheningan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sehembus Angin Harapan [On Going]
AcciónRatu, seorang wanita cantik berusia 28 tahun, baru saja menikah. Namun, ada sesuatu yang mengganjal tentang suaminya kali ini, Raga. Ia merasa ketakutan bahwa Raga mungkin akan bernasib sama seperti tiga suaminya yang terdahulu, yang meninggal dalam...