✩₊̣̇. Bab 46. The Bloodthirsty (1)

46 9 24
                                    

      ╭━─━─━─≪✠≫─━─━─━╮      
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

  Selamat Membaca💫

  Jangan Lupa Bahagia💌
Dan Biarkan Setiap Kata Yang Kalian
Baca Membawa
Harapan Untuk Perjalanan Kehidupan

╰━─━─━─≪✠≫─━─━─━╯

  Jangan Lupa Bahagia💌Dan Biarkan Setiap Kata Yang Kalian Baca MembawaHarapan Untuk Perjalanan Kehidupan ╰━─━─━─≪✠≫─━─━─━╯

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gio memulai aksinya dengan menargetkan Yumna. Kebetulan, hari itu Yumna memanggil seorang tukang servis mobil untuk memperbaiki aki yang bermasalah. Tanpa sepengetahuan Yumna, Gio sudah lebih dulu 'mengurus' tukang servis yang asli, membuatnya pingsan di tempat sepi. Gio mengenakan seragam tukang servis tersebut dan tiba di rumah Ratu, menyamar dan siap menjalankan rencananya.

Saat itu, Gevan, yang sedang sibuk mengurus persiapan pernikahan, datang ke rumah Ratu untuk menyelesaikan beberapa keperluan. Matanya tak sengaja menangkap sosok 'tukang servis' yang tengah berjongkok di bawah mobil Yumna, tampak sibuk dengan pipa bensin.

Gevan menghampiri sambil menyapa, "Permisi, Pak."

Gio mendongak, sedikit terkejut namun segera menenangkan diri. "Iya?" jawabnya santai.

Gevan menatap pria itu sedikit curiga. "Bu Yumna bilang kerusakannya ada di aki di kap mobil. Kenapa Anda memeriksa aliran bensin?"

Gio tersenyum tipis, menutupi keterkejutannya. "Oh, saya sudah selesai memperbaiki akinya, Pak. Tadi ada sedikit kendala di sana, jadi sekalian saya periksa aliran bensinnya, hanya untuk memastikan semuanya aman."

Gevan mengangguk meski rasa ganjil di hatinya belum hilang. "Baiklah, kalau begitu."

Setelah Gevan beranjak, Gio menatap punggungnya dengan pandangan tajam. Dalam hatinya, kemarahan mulai mendidih. Gevan mengganggu rencananya, bahkan membuatnya terpaksa untuk merapikan kembali aliran bensin yang sebelumnya ia atur agar bocor secara halus. Ia tahu, Gevan mungkin akan memeriksa mobil Yumna lagi sebelum dipakai, dan jika ada yang mencurigakan, rencananya bisa berantakan.

"Dasar brengsek. Mengganggu saja," desis Gio, sebelum merapikan alat-alat servisnya. Setelah memastikan segalanya bersih dari jejak, ia menghubungi Yumna untuk mengabarkan bahwa mobilnya telah selesai diperbaiki.

Yumna mengucapkan terima kasih melalui telepon dan mentransfer pembayaran. Gio segera meninggalkan tempat itu, mengembalikan seragam si tukang servis beserta bayarannya. Ini bukan tindakan baik—melainkan cara Gio menutupi jejak. Jika si tukang servis sadar kehilangan barang-barang, bukankah ia akan melapor pada polisi?

━─━─━─≪✠≫─━─━─━

Begitu selesai membicarakan persiapan pernikahan, Gevan melangkah keluar rumah. Saat melewati mobil Yumna, perasaan ganjil tadi kembali muncul. Sejak pertama melihat si 'tukang servis,' ada rasa tak nyaman yang terus mengganjal. Instingnya kali ini begitu kuat. Dengan napas sedikit tertahan, ia memutuskan untuk memeriksa mobil Yumna, memastikan semuanya benar-benar telah diperbaiki.

Sehembus Angin Harapan [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang