Bab 16

682 65 2
                                    

Salsa sudah sampai rumah sejak satu jam yang lalu. Saat ini dia sedang berbaring di kasurnya setelah selesai mandi dan memakai pakaiannya. Salsa bangkit dan memilih bersiap karena dia harus pergi ke cafe untuk jadwal regulerannya. Namun getaran di ponselnya menghentikan pergerakannya yang hendak bangkit menuju lemari. Dilihatnya ponsel tersebut dan terpampanglah nama Bila disana.

Bila
Kak Salsa hari ini ada reguleran kan ya?

Salsa
Iya Bil, kenapa?

Bila
Aku mau mampir ah ke cafe nya sekalian mau nonton kak Salsa nyanyi

Salsa
Haha boleh, sama siapa kamu?

Bila
Sendiri kak, aku langsung dari kosan teman soalnya. Ga terlalu jauh kok

Salsa
Oh oke, hati hati ya Bil. Nanti kita ketemu disana

Bila
Oke kak.

Salsa memilih bersiap kemudian turun ke bawah dan bertemu dengan papah juga mamah nya yang sedang bersantai sambil menonton televisi.

"Pah, mah Sasa jalan dulu ya".

"Udah mau berangkat?". Papah Salsa menyahut.

"Iya biar ga terlalu diburu buru".

"Hati-hati ya sayang ya". Ucap mamah Salsa sambil mengusap kepala anak perempuannya ketika Salsa menyalimi tangannya.

"Bawa mobil aja sa".

"Motor aja pah".

"Motor kamu papah pinjam dulu, kamu bawa mobil aja dulu ya".

"Motor papah emang kenapa?".

"Belum di servis".

"Kalo bawa mobil macet pah".

"Jaraknya Deket ini sa, udahlah kamu pake mobil aja. Papah sama mamah mau jalan-jalan pake motor dulu malam ini".

"Yaudah iya, tapi inget ya Sasa ga mau punya adik. Assalamualaikum". Tanpa menunggu jawaban Salsa langsung melenggang keluar rumah untuk pergi ke cafe tujuannya. Orang tuanya yang mendengar hal itu hanya menggelengkan kepalanya saja.

Salsa mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang sesekali dia harus dihadapi dengan kemacetan jalanan ibukota yang tentunya sudah menjadi hal lumrah disini.

Tak lama dia tiba di cafe lalu bergegas masuk ke dalam cafe dan menyapa beberapa pegawai disana.

"Sal kemana aja lu baru keliatan lagi". Tegur salah satu barista cafe.

"Disini aja gua ga kemana mana".

"Gua pikir lu udah ga nyanyi disini".

"Masih, cuma seminggu kemarin emang lagi ga bisa aja. Gua udah izin juga kok terus tiba-tiba kemarin di calling lagi disuruh ngisi, yaudah balik lagi hehe".

"Yaudah siap siap deh lu sana".

"Oke". Salsa menuju ke arah panggung kecil di pojok cafe. Dia mulai menyiapkan segala yang dia perlukan untuk menunjang penampilannya malam ini seperti mic, kursi, stand mic, dan juga gitarnya.

Belum Terlambat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang