AUTHOR POV
Vira berjalan memasuki sekolahnya. Vira bisa melihat anak-anak sekolahannya menatap Vira sinis sambil berbisik-bisik.
Pasti beritanya udah nyebar, batin Vira.
Vira menundukan kepalanya. Lagi-lagi dia harus mendengar cemoohan teman sekolahnya. Vira memang bukan anak yang mudah bergaul. Vira tidak mempunyai banyak teman. Hanya Laura lah sahabatnya, namun karna suatu masalah sekitar setahun yang lalu, mereka harus berpisah.
Sedih memang, namun itulah kenyataan hidup.
Biasanya Vira akan curhat tentang segala masalahnya kepada Valdo. Namun sekarang, semuanya berubah. Tidak ada Valdo lagi dalam hidupnya. Tidak ada lagi yang akan menemaninya makan di kantin dan menemaninya ngobrol. Tidak ada lagi yang menatapnya lembut, dan membuat Vira tertawa.
Vira menghela nafasnya lalu duduk di bangkunya. Vira mengeluarkan novel yang memang sengaja dipinjamnya di perpustakaan. Vira langsung membuka buku tersebut dan membacanya.
"Hai Vir!" sapa Miko sambil duduk di sebelah Vira. Miko adalah teman sebangku Vira. Ya mereka lumayan dekat, karena sama halnya dengan Vira, Miko termasuk anak yang kutu buku dan kurang supel, sehingga mereka cocok untuk berteman.
"Hai Mik!" sapa Vira balik lalu Vira pun melanjutkan membaca bukunya.
"Udah belajar buat ulangan fisika belom?" tanya Miko lagi.
"Udah kok, lu udah?" tanya Vira balik.
"Udah dong," ujar Miko sambil membetulkan letak kacamatanya. Vira hanya tersenyum mendengar perkataan Miko.
"Eh Vir, lu putus sama Valdo ya?" tanya Miko penasaran.
"Tau dari mana?"
"Udah nyebar Vir, satu sekolahan juga udah tau," ujar Miko sambil terkekeh.
"Lebay lo," balas Vira.
"Eh, eh tapi kenapa kalian putus? Katanya lu yang mutusin ya?" tanya Miko berubah serius. Ternyata Valdo tak menuruti apa yang Vira minta. Dia masih mengatakan kalau Vira yang memutuskannya. Pantas saja, tadi pagi cewe-cewe pada menatapnya sinis.
"Kepo lu," ujar Vira kalem.
"Ayo dong, kenapa lu putus?" tanyanya masih penasaran.
Kenapa nih cowo jadi kepo sih? batin Vira. "Ih kepo amat sih lu!"
"Ah lu mah Vir," ujarnya akhirnya menyerah.
Fiuhh
***
Vira membuka novelnya. Sekarang jam istirahat. Namun entah mengapa, Vira tidak nafsu makan.
"Vir, lu gak ke kantin?" tanya Miko sambil membereskan bukunya.
"Gak, gak laper," ujar Vira sambil tetap konsen membaca bukunya.
"Ih nanti lu sakit kalo gak makan!" ujar Miko lagi, "Ayok ah ke kantin."
"Gamau ah, maksa amat lu," ujar Vira kesal.
"Terserah sih ye kalo sakit," ujar Miko sambil berjalan meninggalkan Vira.
Vira hanya memutar bola matanya. Kalo sakit juga gue yang rugi, bukan lu! Batin Vira. Kadang laki-laki tersebut bisa berubah menjadi mama Vira. Tergantung moodnya. Aneh.
Vira kembali melanjutkan membaca bukunya.
"Nih makan!" ujar Miko sambil menyodorkan semangkok mie ke Vira.
"Gue udah bilang gue gak nafsu!" ujar Vira kesal.
"Ya nanti lu sakit kalo gak makan!" ujar Miko dengan nada memerintah. Ih nih anak kok nyebelin banget sih? batin Vira lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Teen FictionApa yang kamu lakukan jika ada seseorang yang menyukaimu diam-diam? Bagaimana jika dia memberimu puji-pujian setiap hari? Atau mengirimkan sms-sms manis yang bisa membuat siapa saja terharu. Bagaimana jika dia memberimu barang-barang lucu secara ter...