# Chapter 27

3.9K 281 9
                                    

AUTHOR POV

Vira menatap nanar gundukan tanah di depannya. Vira memandang batu nisan yang terpasang di tanah.

Miko Fernandos
18 April 1998 - 17 Desember 2015

Acara pemakaman Miko sudah selesai dari setengah jam yang lalu, tetapi Vira masih belom beranjak. Keadaan di sana sudah sepi, hanya tersisa beberapa orang, termasuk kedua orang tua Miko. Vira sendiri ditemani Laura yang lebih memilih diam di sebelah Vira. Dia tau bagaimana perasaan Vira, dan mengajaknya bicara bukanlah hal yang tepat untuk dilakukan.

"Vir," panggil Tante Nata. "Sebaiknya kamu pulang, udah mau sore, udah mau hujan juga. Yuk nak."

Vira menatap Tante Nata lalu tersenyum, senyum yang dipaksakan. "Gak papa Tan, aku nanti aja pulangnya bareng Laura. Tante pulang aja dulu."

"Yaudah, Tante ngerti kok perasaan kamu, cuman Tante mau kamu inget perkataan Miko, kira harus bisa relain dia. Jangan tahan dia. Dia udah bahagia di sana, ya Nak?" Ujar Tante Nata sambil mengelus puncak kepala Vira pelan.

"Iya Tan, aku ngerti kok," ujar Vira.

"Oh iya satu lagi," Tante Nata mengeluarkan suatu amplop berwarna biru dari tasnya. "Ini Tante nemuin ini di laci rumah sakit. Tulisannya buat kamu, jadi Tante yakin Miko sengaja ninggalin ini buat kamu," Tante Nata memberikan amplop biru itu.

"Makasih Tan," Vira menerima amplop tersebut.

"Yaudah Tante pulang dulu ya Vir, Ra. Laura, tolong jagain Vira ya"

Laura mengangguk sebagai jawaban. Vira pun mengangguk lalu menatap amplop biru itu sebentar setelah itu memutar kepalanya ke arah gundukan tanah di depannya. "Mik, gue pulang dulu ya, gue janji bakal sering-sering dateng ke sini," Vira mengusap batu nisan di depannya lalu beralih ke Laura. "Ayo Ra pulang."

Laura mengangguk lalu mereka berdua pun berjalan ke arah tempat parkir.

***

Vira keluar dari kamar mandinya lalu segera berjalan ke arah meja belajarnya. Di sana tergeletak amplop biru yang tadi diberikan oleh Tante Nata. Vira mengambil amplop itu dengan tangan bergetar. Dia tidak tahu apa isinya, namun dia tahu apa pun isi surat itu akan membuatnya nangis dan nangis lagi.

Vira berjalan ke arah ranjang dengan amplop tadi di tangannya. Dia duduk di ranjangnya lalu menghela nafas dalam untuk menguatkan dirinya.

Lu harus kuat Vir, harus!

Dengan pelan Vira membuka amplop biru tersebut. Vira membuka surat yang ditulis tangan oleh Miko sendiri tersebut.

Dear Vira,

Hai Grumpy... Gimana kabar lu? Saat lu udah baca surat ini, berarti gue udah pergi. Tandanya gue gak berhasil bertahan. Tapi tenang aja Vir, gue baik-baik aja kok. Justru dengan begini, gue udah bebas. Gak ada penyakit lagi yang ngekang gue. Gue udah gak ngerasain sakit lagi. Gue bahagia Vir. Jadi gue mohon, relain gue ya Vir, biar gue tenang. Gue janji kok akan selalu jagain lu dari atas dan gak akan pernah lupain lu. Mungkin gue emang udah pergi dan gak ada lagi di dunia, tapi satu yang pasti, gue tetep ada di hati lu.

Sebenernya di surat ini, gue cuman pengen nuangin apa yang belom sempet gue omongin ke lu sebelum gue meninggal. Bisa dibilang kata terakhir gue Vir. Gue pengen bilang ke lu kalo gue tuh sayang banget sama lu. Melebihi apa pun. Lu yang menyadarkan gue apa arti cinta sesungguhnya, kalo cinta itu gak harus memiliki, kalo cinta itu tulus, dan kalo cinta itu rela berkorban. Bersama lu, gue bisa jadi diri gue sendiri. Bareng-bareng sama lu, gue bahagia, gue merasa nyaman dan hangat. Lu bisa buat gue ketawa, sedih, tapi lu juga yang selalu ada di saat gue membutuhkan seseorang.

Gue sayang banget sama lu, tapi gue sadar, gue gak akan selamanya bareng-bareng lu, mengingat penyakit yang menggerogoti tubuh gue. Gue gak bisa menyangkalnya Vir, andaikan gue bisa pindahin penyakit ini, gue mau. Gue mau bareng sama lu terus. Andai waktu bisa diputar, tapi nyatanya gak bisa. Maka dari itu, gue mohon sama lu, cari pengganti gue. Cari cowok yang bisa gantiin gue. Gue tau gue gak bisa selalu jagain lu. Jadi tolong cari cowok lain Vir. Cowok yang bener-bener sayang sama lu, yang tulus, setia, dan mencintai lu apa adanya. Yang akan jagain lu dengan sepenuh hatinya. Masih banyak di luar sana yang sayang sama lu dengan tulus, pilih salah satu dari mereka.

Gue mohon jangan stuck di gue doang. Jangan mikirin gue. Gue udah baik-baik aja sekarang. Gue udah bahagia di atas sana. Tapi gue janji akan selalu jagain lu. Lu tau? Pernah jadian sama lu adalah hal terindah yang pernah gue alamin, dan gue janji gak akan lupain hal itu. Gue bakal jaga memori itu, segala kenangan kita bersama.

Satu lagi Vir, gue minta lu jagain orang tua gue. Lu gak keberatan kan? Mereka satu-satunya keluarga yang gue punya, dan gue satu-satunya anak yang mereka punya, jadi gue tahu betul apa perasaan mereka saat gue gak ada. Tolong sering-sering kunjungin mereka, temenin mereka, terutama mama gue karena gue tau dia rapuh.

Gue berterima kasih banget atas segalanya. Atas kurang lebih dua tahun persahabatan, atas beberapa hari jadian, dan atas segala memori yang udah lu kasih ke gue. Itu sangat berarti dan gak bisa gue bayar apa pun. Sekarang tugas gue di dunia udah selesai, tapi tugas lu belom Vir. Lanjutin hidup lu. Jangan stuck di gue karena justru itu buat gue sedih. Dan relain kepergian gue. Sekali lagi makasih Vir.

I love you, and I always do.

With love,
Your sleepy-head,
Miko.

Vira tidak dapat lagi membendung air matanya. Berbagai perasaan berkecamuk di dadanya. Sedih, kecewa, rindu, semuanya tercampur menjadi satu.

Dia menjatuhkan diri di ranjang. Vira menangis dalam diam. Surat tersebut masih ada di dalam pelukannya. Mungkin sekarang surat itu sudah basah karena tangisnya yang tak kunjung berhenti. Tapi dia tidak peduli.

Segala memori berkelebat di otaknya. Dari awal mereka bertemu, sampai mereka berpisah untuk selama-selamanya. Baik itu memori yang sedih, mengecewakan maupun bahagia. Segalanya datang silih berganti tanpa Vira inginkan.

Dia tetap menangis namun tanpa mengeluarkan suara. Seketika ruangan sepi. Dadanya sesak dan sakit, seakan-akan ribuan orang memukulinya. Matanya terpejam. Dia tetap menangis, hingga akhirnya,dia telelap dalam tangisnya dan dengan segala memorinya bersama Miko

___________

AN:

Yey gue update lagi guys. Gimana feelnya dapet gak? Kayanya gak ._.

Kayanya satu atau dua part lagi cerita ini selesai. Huhu akhirnya...

Jangan lupa ninggalin jejak kalian ya guys♥♥♥

Thankyouu...

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang