Epilog

5.9K 306 11
                                    

AUTHOR POV

4 tahun kemudian

"Hai Kak," ujar Vira mendekati Kak Reno yang sedang duduk menyendiri.

Saat ini Vira dan Kak Reno sedang melakukan semacam surprise untuk Laura.

"Hai Vir," ujar Kak Reno canggung.

Tak ada yang memulai pembicaraan. Vira menggaruk tenguknya yang tidak gatal. Ini semua salahnya. Kalau saja dia tidak menolak Kak Reno empat tahun lalu, keadaan tidak akan secanggung ini.

"Kak," ujar Vira memulai pembicaraan.

"Ya Vir?" Kak Reno menatap Vira lembut.

"Aku mau nanya sesuatu Kak," Vira menghela nafasnya. "Kak Reno kenal Anon?"

Kak Reno terlihat kaget, namun sedetik kemudian dia merubah raut mukanya. "Siapa Anon?"

"Gak usah bohong Kak, aku udah tau semuanya," ujar Vira. "Dari empat tahun yang lalu."

"Eng-enggak kok Vir, gue gak tau siapa Anon, bahkan gue gak kenal siapa dia," Kak Reno berusaha berkelit.

Vira tersenyum, "Gak papa kok Kak, aku gak mau menghakimi atau apa, aku cuman mau denger sendiri dari Kak Reno, itu aja. Aku juga cuman pengen tau, kenapa selama ini Kak Reno gak pernah kasih tau aku?"

Kak Reno menghela nafasnya, "Kamu tau darimana?"

"Waktu itu aku sama Laura gak sengaja liat hape Kak Reno. Trus Laura iseng, dia bongkar-bongkar hape Kak Reno, dan dia nemuin sms-sms itu," ujar Vira. "Tapi plis, jangan salahin Laura, ini bukan salah dia."

Kak Reno tertawa kecil, "Gue gak bakal salahin dia, gue cuman mau nanya aja gimana kejadiannya. Soal Anon itu.... Iya itu gue. Gue cuman gak siap aja kasih tau lu, gue cuman takut itu memperparah hubungan kita. Sejak gue nembak lu, hubungan kita udah cukup renggang, makanya gue gak mau memperenggang hubungan kita. Itu aja," ujar Kak Reno panjang lebar.

"Santai aja kali Kak," ujar Vira sambil tertawa kecil. Vira terdiam sebentar lalu berkata pelan, "Makasih ya Kak, karena selalu support aku. Jujur aja aku bingung gimana Kak Reno bisa tau semua keadaan aku, padahal Kak Reno kan gak selalu ada di sebelah aku."

"Oh itu... gue tau keadaan lu dari Miko. Lu udah tau kan gue deket ama Miko? Ya dari situ gue tau," ujar Kak Reno.

Vira mengangguk-angguk kecil. "Ya udah Kak. Kita ngumpul aja yuk sama yang laen," Vira menunjuk ke arah api unggun.

Kak Reno mengangguk.

***

"SELAMAT MENEMPUH HIDUP BARU GUYS!" Teriak Vira sambil memeluk kedua sahabatnya di depannya ini, Laura dan Marco. "Pokoknya nih ya, gue doain supaya lu tuh langgeng ya, tetep bareng, tetep romantis, tetep bareng-bareng trus. Trus lu Mar, jagain Laura! Awas lu, kalo gak gue cincang lu! Jangan ampe ninggalin dia! Trus jangan ampe ilang romantisnya! Mentang-mentang udah kawin, romantisnya langsung ilang lagi! Trus moga-moga kalian punya anak yang banyak, selusin gitu atau dua lusin. Dan yang terakhir, have fun ya pas honeymoon!" Ujar Vira panjang lebar. "Aduh capek gue."

"Capek kan lu? Banyak omong sih lu, udah tua juga," ujar Marco bermaksud melesek Vira.

"Sut ga boleh gitu loh, dia temen aku tau! By the way makasih ya Vir buat wishnya," ujar Laura sambil memeluk Vira.

"Tuh dengerin tuh," ujar Vira kepada Marco. Vira lalu beralih ke Laura. "Sama-sama Ra."

"Eh Kak Reno mana deh? Kok ilang ya?" Ujar Laura tiba-tiba. Laura mengedarkan kepalanya. Pandangannya berhenti saat melihat Kak Reno di pojok ruangan sambil memegang segelas minuman. Laura mengangkat tangannya dan melambaikannya untuk memanggil Kak Reno. Kak Reno pun melihatnya dan berjalan menghampiri mereka.

Vira mematung saat melihat Kak Reno menghampirinya. Jantungnya berpacu lebih cepat. Tubuhnya menegang dan kaku seketika. Sudah lama dia tidak bertemu Kak Reno, dan ini pertemuan pertamanya selama tiga tahun terakhir ini tidak bertemu.

"Hai," ujar Kak Reno sambil tersenyum. "Napa Ra?"

"Gapapa Kak, manggil aja. Kak aku minta tolong temenin Vira ya, kasian dia sendirian. Aku sama Marco mau keliling dulu ketemu tamu-tamu. Oke Kak?" Tanpa menunggu jawaban dari Kak Reno ataupun Vira, Laura menarik tangan Marco lalu berjalan menjauhi mereka berdua.

"Ehem," Kak Reno berdeham canggung. Vira menatap Kak Reno dengan kening berkerut.

"Jadi gimana keadaan lu?" Tanya Kak Reno tanpa menatap Vira.

"Baik-baik aja Kak. Kakak gimana?"

Kak Reno tersenyum. "Baik-baik aja. So, lu dateng ke sini sendirian?"

Vira mengangguk. Pipinya memerah. Entah kenapa. Dia sendiri tidak tahu penyebabnya, padahal tidak ada hal yang bisa dijadikan penyebab pipinya memerah.

"Kakak sendiri? Sendirian?"

Kak Reno mengangguk. "Iya nih. Gak ada yang nemenin."

"Ah masa? Pasti banyak deh yang mau nemenin kakak," ujar Vira bermaksud untuk bercanda.

"Iya sih, tapi kalo hati gue masih menetap sama satu orang, mau gimana?"

Seketika mata Vira membulat seakan-akan ingin keluar. Rasa panas menjalar dari tubuhnya langsung ke pipinya. Vira yakin pipinya memerah, maka dari itu dia menutupi pipinya dengan rambutnya.

"Gimana lu udah punya pacar Vir?" Tanya Kak Reno. Vira menggeleng.

"Masih stuck di satu orang yang sama?" Tanyanya lagi.

Vira menatap Kak Reno. Dia mengerti betul maksud pertanyaan Kak Reno. Vira menggeleng. "Enggak kok, au udah relain dia kok."

"So...," Kak Reno tampak menimbang-nimbang.

"So kenapa Kak?" Tanya Vira bingung karena Kak Reno tak kunjung melanjutkan perkataannya.

"So, lu mau gak belajar menyukai gue?" Tanya Kak Reno sambil menunduk. Dirinya tak berani menatal mata Vira. Namun satu yang dia tidak tahu, jantung Vira seakan-akan hendak loncat keluar dari dada Vira.

"Mak-maksudnya?" Tanya Vira tergagap.

Kak Reno menggeleng-gelengkan kepalanya. "Gak, gak, tadi gue ngiggo. Gak usah diurusin, gak usah diinget-inget, lupain aja. Sorry," ujar Kak Reno cepat.

Vira menggeleng-gelengkan kepalanya. "Gak Kak, aku mau," ujar Vira ragu.

Kak Reno menatap Vira kaget. Dia tak tahu apa yang baru saja didengarnya itu benar atau salah dengar. "Maksudnya kamu mau..."

"Iya... kita bisa mulai segalanya dari awal. Aku pengen mulai kehidupan baru. So, aku bisa memulai semuanya dengan kakak," Vira tersenyum manis.

Kak Reno tersenyum. "Makasih Vir, I'll promise, i will make you fall in love with me."

__________

AN:

HAHAHA CERITA INI SELESAI FINALLY! Makasih buat yang udah baca cerita ini, yang udah nungguin gue update, yang udah setia baca dan kasih vote dan comment kalian. Maaf kalo misalnya gue salah-salah kata gitu.

Sebenernya gue berencana buat extra chapter, mungkin sekitar 3 extra chap. Jadi setia nungguin gue yaaa...

SEKALI LAGI MAKASIH BUAT SUPPORT KALIAN SELAMA INI GUYS!

LOP YU GUYS ♥♥♥♥

P.S: SORRY FOR TYPOS

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang