# Chapter 20

3.8K 260 0
                                    

AUTHOR POV

Hai hai hai! Lagi camp ya? Gimana campnya? Seru gak? Hehe ... goodluck ya campnya.
Love u ♥

Vira menutup pesan tersebut dengan senyum terpampang di wajahnya. Dia berlari ke arah teman-temannya yang sedang mendirikan tenda. Sudah satu jam Vira dan teman-teman sekelompoknya berusaha mendirikan tenda, namun sayangnya tenda tersebut gak jadi-jadi.

"Aduh cewek-cewek napa lemes gini, bikin tenda aja kagak bisa," cibir Miko sambil menghampiri mereka.

"Berisik aja, bantuin kek jangan ngomong doang," ujar Vira ketus namun tersenyum dalam hatinya.

"Yaudah sini gue bantuin."

Gak sampe lima belas menit Miko dibantu dengan dua orang temannya sudah berhasil membuat tenda.

"Daritadi kek bantuinnya, tau gitu kan udah selesai dari tadi," ujar Vira pelan.

"Bilang makasih dulu kek neng," Miko menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Iya deh makasih kak."

***

"Sekarang semua anak harap berkumpul ditengah tenda untuk mengadakan acara api unggun," ujar Pak Yanto, pembimbing camp kali ini melalui microphone.

"Ayo Vir cepetan, biar dapet tempat di depan," ujar Laura sambil menarik tangan Vira.

Dari belakang, Vira hanya mengikuti tanpa berbicara banyak. Namun matanya menyapu sekeliling mencari keberadaan Miko.

"Nyari Miko Vir? Tuh dia," Laura menggerakan dagunya ke arah keberadaan Miko yang sudah duduk di dekat api unggun. Vira menatap Miko tanpa berkata apa-apa.

"Udah ah lama lu, ayo duduk," Laura lagi-lagi menarik tangan Vira dan duduk di sebelah Miko.

"Ngapain lu disini?" Tanya Miko sok ketus saat Vira baru saja mendaratkan tubuhnya di sebelah Miko.

"Kenapa gaboleh?"

"Bilang ajasih mau deket-deket gue, susah amet."

"Idih geer banget sih lu! Kalo jadi orang jangan kepedean deh!"

"Idih siap-"

"SELAMAT MALAM ANAK-ANAK!" Teriak Pak Yanto menggema. "Gimana nih campnya seharian ini? Seru gak?"

Anak-anak serempak menjawab, "SERU!"

"Nah sekarang ada yang lebih seru lagi nih, sekarang kita bakal ngadain acara api unggun," seketika suara tepuk tangan dan suara riuh menggema.

"Sut sut sut! Nah dalam acara api unggun ini, kita punya tiga bagian yang bakal kita adain selama tiga jam kedepan. Nah acara yang pertama itu kita bakal maen-maen gajelas. Jadi nama permainannya adalah pak patung. Ada yang tau permainan pak patung gak?"

"Enggak!" Lagi-lagi terdengar suara anak-anak secara bersamaan.

"Jadi permainannya kalian harus jadi patung dan saya jadi tukang patungnya. Dari kalian gaada yang boleh bergerak selain saya, nah siapa yang bergerak paling pertama, bakalan dapet hukuman. Guru-guru yang lain bakal jadi wasit. Mengerti?"

"NGERTI!"

"Oke permainan dimulai dari.... SEKARANG!"

Semua orang berpura-pura menjadi patung tanpa bergerak sedikit pun. Tiba-tiba sebuah ide jahat terlintas di otak Vira. Dia bermaksud untuk mengerjai Miko. Dengan perlahan dia menggerakan tangannya ke arah leher Miko dan mulai megelitikinya. Secara refleks, Miko menggerakan badannya menjauhi Vira.

Pak Yanto yang kebetulan sedang lewat di arah sana melihat Miko bergerak dan menariknya ke tengah lapangan dan mengumpulkannya dengan dua orang lainnya.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang