VIRA POV
"Makasih ya," ujar gue sambil tersenyum ke arah Valdo. Kita baru aja nyampe rumah gue. "Untung ada lu, kalo gak gue gatau mau pulang naik apa."
"Santai aja kali," ujarnya sambil terkekeh. "Yaudah gue duluan ya."
"Hati-hati ya," ujar gue canggung mengingat status kita sekarang sudah gaada hubungan apa-apa lagi.
"Lu juga, jangan lupa makan ya, nanti sakit," ujarnya sambil menyalakan motornya. "Dah!"
Dia berlalu pergi. Kenapa dia harus ngomong hal yang sweet ke gue di saat kita udah gaada apa-apa? Gue gak mau di php-in sama dia. Mana jantung gue loncat-loncat begini.
Gue menghela nafas lalu masuk ke rumah.
"Kak Mira, mama," teriak gue sambil masuk ke dalam rumah. Gue memang punya kunci rumah sendiri. Semua anggota keluarga gue punya. Biar gampang katanya.
"Vira, kamu kemana aja? Kakak khawatir tau gak!" ujar Kak Mira dengan muka khawatirnya.
Gue tersenyum. Gue bersyukur punya kakak yang care banget sama gue. Dan gue juga sayang sama kakak gue. Walaupun dia sakit, itu gak mengurangi rasa sayang gue ke dia. Dia segalanya buat gue.
"Vir, kenapa kamu baru pulang?" tanya kakak gue lagi.
"Aku tadi disuruh bantuin guru aku sampe sore. Nah pas aku pulang mau nyari angkot, udah gaada angkotnya," ujar gue menjelaskan.
"Trus kamu naik apa pulangnya?" Tanya Kak Mira lagi. Rawut cemasnya masih belum hilang dari mukanya.
"Dianterin sama temen," ujar gue. "Udah kakak tenang aja, aku udah nyampe rumah kok. Tuh aku gak kenapa-napa kan."
"Ih kamu tuh buat kakak khawatir aja!" ujarnya galak namun sambil tersenyum.
"Oh iya kak, mama mana?" Gue baru inget, rumah sepi banget. Biasanya mama pasti udah nyambut gue kalo gue pulang.
"Mama nyariin kamu tau gak! Mama khawatir sama kamu! Ditelfonin gak bisa, jam segini baru pulang. Kan gak biasanya kamu kaya gitu," ujar kakak gue.
Gue mengambil hp gue. Kok bisa gak kerasa kalo ada telfon?
Pantes hp gue lobet. "Pantes Kak, hp aku lobet," ujar gue.
"Yaudah kamu telfon mama gih cepet, pake telfon rumah. Nanti mama pusing nyariin kamu!" ujar Kak Mira.
"Yaudah. Kakak tunggu sini ya, jangan kemana-mana!" ujar gue lalu berlari ke arah telfon rumah.
Gue mengetikan nomor yang udah gue afal banget. Terdengar nada sambung. Tak berapa lama pun, telfon diangkat.
"Halo," ujar gue.
"Vira? Ini Vira?" tanya mama gue khawatir. Kedengeran dari nada bicaranya.
"Iya ma, Vira udah pulang. Mama pulang aja," ujar gue.
"Yaudah mama pulang sekarang. Kamu jaga Kak Mira ya," ujar mama buru-buru lalu langsung mematikan telfonnya.
Gue menutup telfonnya lalu berbalik menghadap Kak Mira.
"Kak kita ke kamar aku yuk," ujar gue sambil mendorong kursi roda Kak Mira.
Gue pun membawa Kak Mira ke kamar gue. Kasian gue kalo dia sendirian.
"Kak aku mandi dulu ya, kakak tunggu disini," ujar gue pas baru nyampe di kamar gue.
Kak Mira mengangguk. Gue pun menyiapkan semua alat mandi gue dan bersiap buat mandi.
Gue mandi gak lama. Palingan lima sampe sepuluh menit. Gue gak suka menghabiskan waktu cuman di kamar mandi doang.
Gue pun keluar dari kamar mandi sekitar lima menit kemudian. Kak Mira lagi duduk di kursi rodanya sambil nonton tv.
![](https://img.wattpad.com/cover/44595564-288-k106885.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Teen FictionApa yang kamu lakukan jika ada seseorang yang menyukaimu diam-diam? Bagaimana jika dia memberimu puji-pujian setiap hari? Atau mengirimkan sms-sms manis yang bisa membuat siapa saja terharu. Bagaimana jika dia memberimu barang-barang lucu secara ter...