# Chapter 23

3.6K 251 7
                                    

AUTHOR POV

"Hai sleepy head," ujar Vira sambil duduk di bangku sebelah ranjang Miko.

"Sleepy head? Apa maksudnya coba?"

"Itu panggilan gue ke lu, soalnya lu kerjaannya tidur mulu sih."

"Panggilan sayang ya?" Ujar Miko sambil memainkan kedua alisnya untuk menggoda Vira.

"Eh, ngarep ya? Mimpi aja sono panggilan sayang!"

Miko terkekeh mendengar perkataan Vira. "Eh itu lu bawa apa?"

"Oh iya, gue bawain fotokopian catetan selama lu gamasuk nih. Gue tau pasti lu gatel banget kan pengen belajar," ujar Vira sambil mengeluarkan kertas-kertas fotokopian yang dimaksud dari tas tentengnya.

"Lu gila mau suruh gue belajar? Padahal gue seneng banget di sini gak usah belajar, eh lu nya malah bawain buku," ujar Miko sambil pura-pura ngambek.

"Oh kirain," ujar Vira sambil kembali memasukan kertas-kertas tersebut.

"Kirain apa?"

"Kirain hobi lu belajar. Kirain lu gak bisa hidup tanpa belajar, kirain setiap hari kerjaannya liatin buku doang."

"Kurang ajar lu," Miko melemparkan bantalnya ke arah Vira. Dengan sigap Vira menangkapnya.

"Gak kena," ujar Vira sambil memeletkan lidahnya.

"Udah ah rese lu, gangguin orang tidur aja," Miko menutup matanya.

"Dasar sleepy head, yaudah deh kalo gue ganggu, gue balik aja. Jangan kangenin gue ya, bye," ujar Vira sambil pura-pura berdiri.

"Ah Vira, lu mah baru juga dateng masa udah pergi lagi," Miko menahan pergelangan tangan Vira.

"Makanya gak usah sok-sok-an ngambek. Cewe lebih jago dalam urusan ngambek daripada cowo tau!"

"Oh lu cewe ya, baru tau gue."

"Ih Miko lu rese banget sih," Vira memukul tangan Miko pelan.

"Biarin," Miko memeletkan lidahnya ke arah Vira.

"Eh Vir, ceritain dong gimana sekolah selama gue dirawat. Keadaanya gitu," ujar Miko setelah terdiam beberapa saat.

"Ya gak gimana-gimana. Sekolah malah jadi aman tentram gak ada lu. Gak ada yang gangguin gue, gak ada yang ngalangin penglihatan gue ke papan, pokoknya sekolah tuh jadi amat sangat aman, tentram, dan bersahaja," ujar Vira sambil tersenyum di akhir perkataanya.

"Rese lu! Jadi selama ada gue di sekolah, sekolah jadi gak aman, gak tentram, dan gak bersahaja gitu?"

"Tuh tau," ujar Vira sambil memetik jarinya.

"Ah tau ah, ngambek sama Vira," Miko memonyongkan bibirnya.

"Udah ah, capek gue menghina satu sama lain," ujar Vira tiba-tiba.

"Eh Vir, gue mau ngomong sesuatu deh sama lu," ujar Miko.

"Ngomong apa?"

"Gue cuman pengen lu tau kalo misalnya.... hidung lu tuh pesekkkk banget!" Ujar Miko sambil menyentil hidung Vira.

"Ih Miko rese banget ah!" Ujar Vira sedikit teriak.

"Maaf-maaf. Kali ini serius, gue mau ngomog sesuatu sama lu," ujar Miko lagi.

"Oh gitu yah? Apalagi kali ini? Mulut gue monyong? Kuping gue gede sebelah? Atau apa?"

"Enggak gue serius kali ini," Miko memasang muka serius.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang