VIRA POV
"Hai!" Ujar gue sambil menghempaskan badan gue di sebelah Miko.
"Napa lu?" Tanyanya. Mungkin bingung dengan gue yang lagi ngos-ngosan.
"Abis kejar-kejaran sama orang gila," ujar gue asal.
"Beneran? Ceritain dong!" Ujarnya tiba-tiba semangat. Kurang ajar nih orang! Urusan begini aja semangat.
"Ya kagak lah! Lu gila kali," ujar gue sedikit keki.
"Ya lagian gue nanya serius, lu jawabnya asal-asalan, ya gue kiranya lu jawab serius," ujarnya sambil kembali melanjutkan menyontek pr fisika. Entah dia pinjem buku siapa. Pantes aja dia dateng lebih pagi dari gue, biasanya juga gak pernah.
"Tumben gak ngerjain pr," ledek gue.
"Males, lagian kemaren gue gak enak badan, jadi gak mood ngerjain pr deh," ujarnya enteng.
Gue cuman mengangguk-angguk. Gue pun mengeluarkan novel gue dan mulai membacnya. Masih lima belas menit lagi, lumayan buat baca-baca dulu.
"Selesai!" Ujar Miko tiba-tiba di sebelah gue.
"Lebay deh lu," ujar gue sambil menggeleng-gelengkan kepala gue.
"Ternyata buat pr di sekolah gak enak ya, diburu-butu waktu. Blom lagi kalo misalnya gak ada yang mau minjemin, brrrr," ujarnya sambil menggeleng-gelengkan kepala. Mungkin dia lagi membayangkan apa yang ada di pikirannya.
Gue cuman menggeleng-gelengkan kepala sambil tertawa kecil. Kadang dia bisa kocak juga.
***
"Vir temenin gue makan yuk," ujar Miko sambil membereskan buku-bukunya. Sekarang jam istirahat, dan rencananya gue mau ke perpus buat balikin novel yang udah selesai gue baca.
"Yah! Gue mau ke perpus Mik, lu sendiri aja ya," ujar gue sambil bersiap-siap bangun menuju ke perpus. Tapi sayangnya Miko mencekal tangan gue.
"Plis Vir, temenin gue ya, gue laper," ujarnya memelas. Gue kasian sih, tapi gue pengen banget ke perpus sekarang. Aduh bingung nih.
"Plis Vir, gue kan baru baik sakit." Kurang ajar! Kenapa dia buat gue merasa bersalah begini? Gue kan jadi gak enak!
"Yaudah, yaudah! Tapi sekali ini doang, karena lu baru baik sakit. Besok, besok gue gamau," ujar gue sambil bangun dari duduk gue.
"Yes! Ayo cepetan! Nanti keburu rame," ujar Miko semangat sambil menarik tangan gue.
Gue cuman bisa pasrah karena Miko terlalu kuat. Gue mau ngelepasin tangannya, tapi gue gak kuat. Jadilah kita berpegangan tangan. Gue rasa Miko juga gak sadar akan keadaan ini, saking ngebetnya pengen makan.
Gue pun mengikuti Miko berjalan memasuki kantin. Ternyata bener, kantin rame banget.
"Yah rame lagi," ujar Miko kecewa.
"Lu pesen makan gih, gue yang nyari tempat duduk, kali aja ada yang udah selesai," ujar gue gak enak hati karena kayanya Miko laper banget sekarang.
"Yaudah, lu mau makan apa? Gue pesenin," tanya Miko.
Gue cuman menggeleng-gelengkan kepala. Gue lagi gak napsu makan sekarang. "Gausah Mik, gue gak napsu," ujar gue lalu langsung pergi mencari tempat duduk.
Gue mengedarkan kepala gue ke seluruh kantin. Kantin rame banget. Semua orang mau makan. Gue hanya menghela nafas. Susah kalo kaya gini buat dapet tempat.
Gue berjalan mengelilingi kantin berharap ada yang udah selesai makan. Nah! Itu adabyang berdiri! Gue langsung berjalan secepat mungkin ke arah bangku tersebut dan duduk secepat kilat. Akhirnya dapet tempat juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Fiksi RemajaApa yang kamu lakukan jika ada seseorang yang menyukaimu diam-diam? Bagaimana jika dia memberimu puji-pujian setiap hari? Atau mengirimkan sms-sms manis yang bisa membuat siapa saja terharu. Bagaimana jika dia memberimu barang-barang lucu secara ter...