(40)-Persahabatan yang Diuji

8 5 0
                                    

•HAPPY READING•

***

Beberapa minggu setelah pertemuannya dengan Bintang, Riza dan sahabatnya mulai bekerja sama dalam proyek film terbaru.

Proyek ini berbeda dari sebelumnya, karena lebih personal dan mencerminkan perjalanan hidup mereka.

Namun, dengan semangat baru yang dibawa oleh Bintang, datang pula tantangan yang tidak mereka duga.

Memulai Produksi

Riza dan Bintang memulai dengan perencanaan proyek yang mendalam. Mereka menghidupkan kembali kisah-kisah masa remaja, mengadaptasi pengalaman mereka menjadi naskah yang penuh emosi.

Setiap hari mereka duduk berjam-jam, mengembangkan karakter dan alur cerita yang kuat. Riza merasa terinspirasi oleh kembalinya Bintang, dan keduanya bekerja dengan tekad yang sama.

Namun, seiring berjalannya waktu, perbedaan mulai muncul. Riza, yang telah terbiasa dengan standar tinggi dan disiplin kerja Hollywood, sering kali merasa frustrasi dengan cara Bintang yang lebih santai. Sebaliknya, Bintang merasa bahwa Riza terlalu perfeksionis dan menuntut terlalu banyak.

"Riz, kita nggak bisa buru-buru kayak gini. Ini proyek pribadi, harus kita nikmati prosesnya," kata Bintang suatu hari setelah Riza mengeluhkan kemajuan yang lambat.

"Ini bukan soal buru-buru, Riz. Kita harus serius kalau mau hasilnya maksimal. Aku nggak mau proyek ini setengah-setengah," jawab Riza tegas.

Ketegangan mulai terasa di antara mereka. Walau persahabatan mereka kuat, perbedaan pendekatan dalam bekerja menimbulkan konflik.

Masa Sulit

Suatu malam, setelah rapat panjang yang berakhir dengan perdebatan sengit, Bintang tiba-tiba berhenti bekerja.

Dia tidak datang ke studio selama beberapa hari, dan Riza merasa tertekan. Dia tidak tahu apa yang terjadi, tetapi kesibukannya membuatnya sulit menghubungi Bintang.

Maya, yang melihat perubahan mood Riza, mencoba membantu.

"Kamu udah coba ngomong baik-baik sama Rizky? Mungkin ada sesuatu yang dia rasakan tapi nggak bisa diungkapkan."

Riza terdiam. Dia menyadari bahwa meskipun mereka sahabat lama, mungkin ada hal-hal yang belum sepenuhnya terbuka.

"Mungkin aku terlalu keras sama dia. Tapi aku juga nggak mau gagal," gumam Riza.

Konfrontasi yang Tak Terduga

Akhirnya, setelah seminggu tanpa kabar, Bintang menghubungi Riza untuk bertemu. Mereka memutuskan untuk berbicara di tempat yang sama seperti saat pertama kali mereka bertemu kembali, di kafe yang penuh kenangan.

"Maaf, Riz. Aku butuh waktu buat mikir," kata Bintang dengan nada serius.

"Aku juga minta maaf, bro. Mungkin aku terlalu keras. Tapi kita harus serius kalau mau ini berhasil," jawab Riza dengan jujur.

Bintang mengangguk. "Aku ngerti, tapi aku juga merasa kita kehilangan esensi dari proyek ini. Awalnya, kita ingin membuat sesuatu yang bermakna, bukan hanya mengejar kesempurnaan. Aku butuh kamu untuk percaya sama prosesku juga."

Riza terdiam sejenak, lalu tersenyum. "Kamu benar. Mungkin aku terlalu terbawa suasana. Proyek ini tentang kita, tentang persahabatan kita, bukan tentang standar industri."

Percakapan itu membawa mereka ke titik saling pengertian yang baru. Mereka sepakat untuk menyesuaikan cara kerja masing-masing, agar proyek ini tidak hanya berhasil secara teknis, tetapi juga bermakna secara emosional.

Menghadapi Masa Depan Bersama

Setelah konflik itu teratasi, kerja sama mereka menjadi lebih harmonis. Riza mulai lebih mempercayai Bintang dalam pengambilan keputusan kreatif, dan Bintang pun lebih disiplin dalam menjaga tempo kerja. Proyek mereka akhirnya mulai menunjukkan kemajuan yang signifikan.

Namun, di balik semua itu, ada tantangan baru yang muncul. Dunia film tidak mudah, dan mereka harus menghadapi tekanan eksternal dari investor yang ingin hasil cepat.

Tapi kini, dengan kekompakan yang mereka miliki, Riza dan Bintang lebih siap menghadapi tekanan tersebut.

Riza menatap ke depan dengan keyakinan baru. Persahabatan mereka telah diuji, tetapi mereka keluar dari ujian itu dengan lebih kuat.

Proyek mereka masih panjang, tetapi kini mereka tahu bahwa apa pun yang terjadi, mereka akan menghadapi semuanya bersama-sama.

To be continued
Published:16, September,2024

Masa Bintang [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang