(43)-Kembalinya Bayang-Bayang Masa Lalu

3 6 0
                                    

•HAPPY READING•

***

Setelah masa tenang yang relatif singkat, suasana mulai berubah saat Rina, Andi, dan Dani tiba-tiba kembali dalam kehidupan Riza dan Bintang.

Kejutan itu datang dengan tanda-tanda yang tak terduga, membawa kembali kenangan dan konflik yang sempat mereka tinggalkan di masa lalu.

Hari itu, Riza dan Bintang sedang berada di kafe kecil dekat lokasi syuting. Mereka membahas sisa proses editing yang masih harus diselesaikan ketika pintu kafe terbuka, dan suara familiar terdengar di belakang mereka.

"Sudah lama tidak bertemu," suara Rina terdengar, membuat Riza dan Bintang langsung menoleh.

Di belakang Rina, Andi dan Dani berdiri dengan senyum tipis di wajah mereka.

Riza dan Bintang saling bertukar pandang, merasakan ketegangan yang tak terelakkan. Kehadiran tiga orang ini langsung membangkitkan kenangan lama—kenangan yang tidak sepenuhnya baik.

Namun, ada sesuatu yang berbeda kali ini. Rina, Andi, dan Dani tampak lebih tenang, seolah mereka datang bukan untuk mencari masalah seperti dulu.

"Kalian di sini?" Bintang memulai dengan nada dingin.

Rina mengangguk, duduk di kursi di depan mereka tanpa diundang.

"Kami dengar kalian sedang mengerjakan film besar. Kami ingin bicara."

Andi dan Dani mengikuti, duduk di sisi Rina, tampak lebih serius dari biasanya. Ketiganya tak lagi menampilkan sikap angkuh seperti dulu, meski ada ketegangan yang jelas terasa di antara mereka.

Rina mengambil napas dalam sebelum memulai.

"Kami tahu kami bukan teman yang baik dulu. Tapi kami di sini bukan untuk itu. Ada sesuatu yang lebih penting."

Bintang menatap mereka dengan curiga. "Apa maksud kalian?"

Andi, yang biasanya lebih pendiam, kali ini angkat bicara.

"Kami tahu kalian sedang mendekati akhir proyek ini. Tapi ada hal yang kalian mungkin tidak tahu—beberapa orang di belakang investor kalian, mereka bukan orang yang bisa dipercaya."

Riza terkejut, tetapi juga skeptis.

"Kalian tahu soal itu dari mana?"

Dani, yang lebih sering menjadi pengikut Rina dan Andi, kali ini tampak lebih waspada.

"Kami sempat bekerja untuk mereka sebentar. Tapi ketika kami sadar ada yang tidak beres, kami keluar."

Bintang mendengarkan dengan seksama, mencoba mencari tanda-tanda kebohongan di wajah mereka.

"Dan kenapa kalian memutuskan untuk membantu kami sekarang?"

Rina tampak ragu sejenak sebelum menjawab.

"Karena kami tahu bahwa apa yang kalian kerjakan ini penting. Dan kami tidak ingin melihat kalian hancur karena mereka."

Setelah mendengar penjelasan dari Rina, Andi, dan Dani, Riza dan Bintang merasa bimbang.

Di satu sisi, mereka tidak bisa begitu saja mempercayai orang-orang yang pernah menjadi sumber masalah dalam hidup mereka. Di sisi lain, informasi yang mereka berikan terlalu penting untuk diabaikan.

"Kita tidak bisa langsung mempercayai mereka, Riz," kata Bintang setelah mereka keluar dari kafe.

"Mereka pernah menipu kita sebelumnya. Siapa yang bilang mereka tidak melakukan hal yang sama sekarang?"

"Aku tahu," jawab Riza. "Tapi kalau apa yang mereka bilang benar, kita bisa berada dalam masalah besar."

Mereka memutuskan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Dengan bantuan Maya, mereka mulai mencari tahu lebih banyak tentang latar belakang investor yang mendanai film mereka.

Hasilnya mengejutkan—ada indikasi bahwa beberapa keputusan investor memang mencurigakan, terutama terkait dana yang datang tiba-tiba tanpa penjelasan yang jelas.

Dalam beberapa hari ke depan, Riza dan Bintang harus memutuskan bagaimana melanjutkan proyek mereka.

Jika mereka memutuskan untuk memutuskan hubungan dengan investor, itu bisa berarti film mereka tidak akan pernah selesai.

Tetapi jika mereka tetap melanjutkan tanpa mempertimbangkan peringatan dari Rina, Andi, dan Dani, risiko yang lebih besar mungkin mengintai.

Di saat yang sama, hubungan mereka dengan ketiga orang ini mulai berubah. Rina, Andi, dan Dani tampak lebih jujur dan tulus dalam membantu, tetapi masa lalu yang mereka miliki sulit untuk diabaikan.

"Kita harus percaya pada intuisi kita," kata Riza suatu malam, saat dia dan Bintang membahas langkah selanjutnya.

"Mungkin mereka memang telah berubah, dan kita tidak bisa membiarkan masa lalu menutupi pandangan kita sekarang."

Bintang mengangguk pelan, tetapi masih ada keraguan di matanya.

"Tapi kalau mereka berbohong lagi, kita bisa kehilangan segalanya."

Dengan semua informasi di tangan, Riza dan Bintang membuat keputusan besar. Mereka memutuskan untuk mempercayai informasi yang diberikan oleh Rina, Andi, dan Dani, meskipun ada risiko besar yang menyertainya.

Mereka tahu bahwa ini adalah langkah yang berani, tetapi juga satu-satunya cara untuk melindungi visi dan impian mereka.

Ketegangan meningkat seiring mereka mulai melakukan negosiasi ulang dengan investor, dan ketiga orang yang dulu menjadi musuh kini menjadi sekutu tak terduga. Apakah ini benar-benar langkah yang tepat, atau justru akan menjadi awal dari kehancuran mereka?

To be continued
Published:21, September,2024

Masa Bintang [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang