(51)-Serangan Balik yang Tak Terduga

4 4 0
                                    

•HAPPY READING•

***

Riza duduk di meja kerjanya, mengamati layar laptop yang terus mengalirkan notifikasi berita terbaru.

Setelah beberapa hari bertarung melawan kampanye hitam dari para investor, mereka berhasil bertahan, namun tidak ada waktu untuk bersantai. Mereka tahu bahwa serangan berikutnya bisa saja lebih besar.

Pagi itu, tim berkumpul lagi untuk rapat darurat. Maya membawa kabar yang mengejutkan.

"Kita punya masalah baru. Para investor berusaha untuk menjalin kerja sama dengan beberapa pemilik saham kecil perusahaan kita."

Rina mengerutkan kening, "Maksudnya, mereka ingin memecah kita dari dalam?"

Maya mengangguk. "Tepat. Mereka menawarkan saham dalam jumlah besar kepada beberapa pemilik saham kecil. Jika mereka berhasil, kita akan kehilangan kontrol atas perusahaan ini."

Bintang, yang selama ini lebih banyak berfokus pada media, langsung tersentak mendengar kabar itu.

"Jadi mereka bukan hanya menyerang dari luar, sekarang mereka mencoba menghancurkan dari dalam?"

Riza merasa seluruh tubuhnya menegang. Serangan ini datang dari arah yang tidak terduga, dan ini bisa menjadi lebih berbahaya dari yang sebelumnya mereka hadapi.

Riza menyadari bahwa tindakan cepat sangat diperlukan. "Kita tidak bisa membiarkan ini terjadi. Jika mereka berhasil, kita tidak hanya akan kehilangan reputasi, tapi juga perusahaan."

Andi, yang selama ini jarang ikut dalam pengambilan keputusan strategis, kali ini angkat bicara.

"Aku punya beberapa teman yang bisa membantu kita mendapatkan lebih banyak saham sebelum mereka melakukannya. Mungkin kita bisa menawarkan kesepakatan yang lebih baik kepada pemegang saham kecil."

Riza memandang Andi dengan harapan. "Kalau begitu, segera lakukan itu. Kita harus bergerak sebelum mereka melakukan langkah lebih jauh."

Sementara itu, Maya memutuskan untuk fokus pada strategi diplomasi. "Kita juga harus mulai menjangkau para pemegang saham itu. Kita harus yakinkan mereka bahwa kita lebih dapat dipercaya daripada para investor yang hanya ingin menghancurkan perusahaan."

Rina setuju. "Kita harus memberi tahu mereka bahwa ini tentang mempertahankan perusahaan dan tidak menyerahkan kendali kepada orang-orang yang tidak peduli dengan masa depan kita."

Selama beberapa hari ke depan, tim mulai bekerja dengan penuh semangat. Andi mulai menghubungi teman-temannya yang memiliki koneksi kuat dalam dunia bisnis, sementara Maya dan Rina mulai mengatur pertemuan dengan para pemegang saham kecil. Mereka harus cepat dan meyakinkan.

Dalam salah satu pertemuan dengan salah satu pemegang saham yang cukup berpengaruh, Riza mendapati bahwa tidak semua orang bisa dengan mudah diyakinkan. Beberapa pemegang saham terlihat tergoda dengan tawaran besar dari para investor, namun Riza dan timnya tetap tidak menyerah.

"Kami tahu ini bukan soal uang saja," kata Riza dalam pertemuan tersebut. "Ini soal masa depan perusahaan, masa depan kita semua."

Pemegang saham itu terdiam sejenak, sebelum akhirnya memberikan anggukan kecil. "Kalian punya niat baik. Aku akan mempertimbangkan ini."

Namun, di tengah upaya diplomasi mereka, kabar mengejutkan datang dari Bintang. "Mereka baru saja membuat pernyataan di media bahwa mereka akan membeli sebagian besar saham perusahaan dalam waktu dekat."

Kabar itu membuat suasana tim menjadi tegang. Jika hal itu benar-benar terjadi, maka semua usaha mereka selama ini bisa runtuh.

Riza segera menghubungi Pak Rahman, sekutu barunya yang cukup berpengaruh di industri. Dalam percakapan telepon, Pak Rahman memberikan sebuah ide yang mengejutkan.

"Kita harus melakukan sesuatu yang lebih besar. Jika mereka bermain di saham, maka kita juga harus masuk ke dalam permainan itu. Saya punya beberapa investor yang bisa membantu kita membeli sebagian besar saham, tapi kita harus bertindak cepat."

Riza terdiam sejenak, memikirkan tawaran itu. Ini bisa menjadi langkah besar, namun juga berisiko. Namun, dengan keadaan yang semakin genting, dia tahu bahwa ini mungkin satu-satunya cara untuk mempertahankan kendali atas perusahaan.

to be continued
published:06, Oktober,2024

Masa Bintang [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang