25. Positif

565 87 35
                                    

Waktu terus berlalu semenjak kejadian satu bulan yang lalu mala menjadi gadis yang sangat pendiam dan lebih memilih menyendiri, aca serta adara sudah berusaha membujuk gadis itu untuk menceritakan prihal masalah apa yang tenga ia hadapi sehingga ia menjadi murung dan pendiam seperti saat ini namun nihil usaha mereka sia-sia karena mala tetap tak menceritakkannya.

Hari ini di sma galaksi tenga mengadakan pertandingan untuk pemilihan ketua tim basket terbaru banyak siswa-siswi yang menyaksikannya kecuali mala gadis itu lebih memilih berdiam diri dikelas, lagian akhir-akhir ini ia sering merasa mual dan pusing secara tiba-tiba mungkin karena ia selalu tak sarapan ketika pergi kesekolah.

"La kita kelapangan yok, liat orang tanding buat rebut posisi kapten basket." Tutur aca namun sang empuh menggeleng tanpa suara

"Huff, Ayo lah la jangan gini terus.. mana mala yang ceria dulu?" Tutur aca

"Gue pusing ca, gue mau istirahat dikelas aja lo sama yang lain aja.." balas mala

"Lo sakit?"

Mala tak menjawab gadis itu masih menyembunyikan wajahnya dibawa lipatan tangannya.

"Mala.." panggil aca karena tak mendapat respon

"Mal--" Mata aca membelalak saat mengetahui ternyata mala pingsan wajahnya pun kini sangat la pucat

"Mala bangun la.. mala bangun!" Aca terus menepuk-nepuk wajah mala guna mengembalikan kesadarannya namun nihil mata gadis itu masih tertutup rapat

Aca membenari posisi mala setelah itu ia berlari keluar mencari pertolongan, gadis itu berlari kesana kemari mencari keberadaan adara karena bagaimana pun adara lah keluarga mala

"Adara! Ha ha ha" Panggil aca dengan ngos-ngosan

Adara mengerutkan jidatnya saat melihat kedatangan aca jarang-jarang gadis itu mampir kekelasnya, "Kenapa ca?" Tanya adara

"Itu anu adara, anu mala anu mala..."

"Lo tarik napas dulu, mala kenapa?" Ujar adara

"Mala pingsan dar!"

Deg.

"Pingsan?"

"Iya ayo tolongin dia, wajahnya pucet banget dar.." Lirih aca dengan wajah yang begitu cemas

Adara langsung berlari menuju kelas mala setelah mendengarkan ucapan aca barusan.

Semua yang berada dilapangan basket menatap kolidor sekolah dimana gala tenga menggendong seseorang yang belum mereka ketahui siapa siswi beruntung itu.

"Ih kak gala gendong siapa tu bikin iri aja.."

"Aaa beruntung banget si cewek itu!"

"Kayaknya itu mala anak ipa.2 bukan sih?"

"Ih iya gatel banget sih cewek itu putus sama raden udah mepet gala juga.."

Banyak sekali bisik-bisik para siswi-siswi yang mengagumi sosok gala si ketua osis sma galaksi yang sebentar lagi jabatannya akan berali pada adik kelas yang terpilih.

Mendengar banyaknya orang-orang yang menyebut nama mala, raden yang berada ditenga lapangan ikut mengedarkan pandangannya sudut bibirnya terangkat membentuk sebuah senyuman hambar

'Ternyata benar kata orang-orang lo itu cewek yang gak bener, beruntung gue dijauhin dari orang seperti lo, mala.' Batin raden

"Ayo, ayo fokus! Kita lanjut tandingnya.." Ujar raden membuat semua kembali keaktifitas semula

Kini mala sudah berada di uks, gadis itu kini terbaring lemah diberankar dokter yang biasa mengurus siswa/i di sma galaksi hari ini tak masuk membuat adara memutuskan untuk membawa mala kerumah sakit karena gadis itu belum juga siuman.

Mala Dan DunianyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang