30. Bayangan Di Masalalu

811 93 56
                                    

Typo tandai


.

...
Di sebuah ruang kini seorang bocah tenga termenung dengan tatapan lurus ke atas, menatap langit-langit kamar.

[Salam teman!]

"Aghhh" kaget keisya saat ke datangan teman hantu kecilnya

[Kenapa kamu kaget? Kan aku udah salam..]

Kei menepuk jidatnya, "Maksud aku bukan salam gitu masha" kesal kei

[Salah lagi? Terus aku harus bagaimana teman?]

"Ah sudah kamu tidak akan bisa, mending sekarang kamu pergi aja jagain mama aku." Pinta kei pada teman hantu nya

[Oke kalo begitu aku pergi ya teman, dadah..]

Ting!

Hantu kecil itu menghilang dengan kedipan matanya.

"Maaf'in kei ya mama.. pasti sekarang mama sedih ya? Tapi kei gak mau balik ke london lagi.." gungam gadis kecil itu seraya membaringkan tubuhnya di atas kasur king size

Tok.. Tok.. Tok..

"Kei, oma boleh masuk?" Tutur erika

Keisya membenari posisinya menjadi duduk, "Masuk aja oma pintunya enggak kei kunci.."

Ceklek

Erika tersenyum saat mendapati gadis kecil itu tenga berdiri di depan pintu, erika merasa sangat senang atas ke hadiran keisya ia sering kali memaksa putranya untuk segera menikah dan memberikan ia cucu segera.

"Oma mau kemana kok rapi banget?" Tanya kei dengan mengerutkan jidatnya

Erika tersenyum, "Oma mau kerja di rumah sakit.. kei kalo butuh apa-apa minta sama bibik aja atau minta tolong sama papa raden aja." Ujar erika

Kei mengangguk, "Oke oma!" Ucapnya dengan senyuman lima jarinya membuat erika gemas dibuatnya

"Kalo gitu oma berangkat ya!"

"Hati-hati oma.."

Disisi lain kini mala tenga sibuk mencari keberadaan putri kecilnya yang tak kunjung ia temukan, mala ingin menemui raden dan memintanya mengembalikan putrinya namun ia malas harus kembali berdebat pada pria itu

"Aku harus gimana sekarang?" Gungam mala

"Adara.. iya adara aku minta bantuan sama dia aja--eh tapikan adara lagi sama suaminya aku gak mau ganggu waktu mereka." Gungam mala

Huus!

Hembusan angin menerpa permukaan kulit mala, mala tau siapa pelakunnya ini bukan angin biasa melainkan angin ke datangan marsa

"Masha apakah itu kamu?"

[Wah mama teman hebat sekali bisa tau aku..] ucap masha karena setahunya mala tak bisa melihatnya tapi mala hanya bisa mendengarnya

"Dimana kei, masha?." Tanya mala to the point

"Masha kw dengar aku kan? Dimana kei sekarang? Pasti kamu tahukan dimana dia?" Lanjut mala

[Masha gak tau teman dimana..]

"Jangan berbohong masha.. apakah kamu mau kei pakai kalung juga? Dengan itu kamu gak akan bisa bermain dengannya lagi." Ancam mala pada hantu kecil itu

[Jangan mama teman.] Ucap masha dengan cepat

"Kalo kamu gak mau cepat katakan dimana keisya sekarang?"

Mala Dan DunianyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang