32. Permintaan kei

476 86 37
                                    

'Saya terima nikah dan kawinnya Basmalah kanaya putri binti kian Agraha dengan maskawin tersebut dibayar tunai'

Ijab Qobul beberapa waktu yang lalu membuat kedua insan itu resmi menjadi sepasang suami istri.

Disini, disebuah kamar yang sudah didekorasi secantik dan seindah mungkin keduanya berada, tidak ada obrolan dari mereka keduanya tampak canggung karena mendadak menjadi sepasang suami istri.

"Kenapa kamu gak bilang dari awal kalo waktu itu aku dan kamu—"

"Jangan salahkan aku, waktu itu aku sudah  mau menjelaskan semuanya tapi kamu maki-maki aku dan mengatakan aku perempuan gak bener dan—"

Grep

Raden langsung memeluk wanita yang kini sudah resmi menjadi istrinya.

"Maaf, maafin aku la." Bisiknya

Mala tak bersuara namun air matanya bisa menjelaskan bahwa ia saat ini benar-benar sedih mengingat beberapa tahun yang lalu.

"Kita mulai dari awal lagi ya? Izinkan aku menebus semua kesalahan dimasa lalu." Tutur rakha dengan menyerkah air mata istrinya itu

Mala mengangguk sebagai jawaban.

"Sekarang kita istirahat ya? Kamu pasti capek.." tutur raden

"Raden aku bisa jalan sendiri." Pekik mala kala tubuhnya secara tiba-tiba digendong suaminya, raden.

Dirumah sakit kini keisya masih dirawat dengan ditemani omanya, erika. Keduanya tersenyum bahagia kala rencana mereka berjalan sangat baik.

"Yey mama sama papa kei udah bersatu lagi.." serunya

"Makasih ya oma udah bantuin kei." Lanjutnya

Erika tersenyum, "Sama-sama cucu oma, lagian gak perlu berterima kasih kei karena oma juga menginginkan papa sama papa kei bersatu." Ujar erika.

"Untung mama sama papa gak curiga ya oma." Tutur kei

Erika mengangguk,

Flashback on

"Hallo mala kamu cepet kerumah sakit sekarang kei kembali merasakan sesak." Ujar erika pada seseorang di sebrang sana

"......."

Tutt

Telpon terputus membuat erika menatap sang cucu yang kini tersenyum bahagia.

"Gimana oma?" Tanya kei

Erika tersenyum, "Aman! Sekarang oma mau telpon papa kamu." Tutur erika membuat senyum dibibir gadis kecil itu kiann memudar

Erika menuliakan sesuatu di layar handphone-nya seraya mengirimkannya pada sang putra

Anda: ["Cepat kerumah sakit kei kembali kejang"]

Erika kembali menyimpan handphone-nya kala semua urusanya tlah selesai hanya menunggu kedatangan keduanya

Ceklek

"Kei" mala langsung berlari menuju brankar sang anak

"Ma-ma" ucap keisya terbata-bata membuat mala dengan segera memeluknya

Tak lama dari itu pintu kembali terbuka dan raden lah yang datangnya membuat mata mala membelalak

Kenapa raden bisa ada disini??

"Ma gimana keadaan kei" Tanya raden yang masih belum mengetahui adanya mala

Erika tak bersuara membuat raden menatap brankar anak kecil itu

Mala Dan DunianyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang