Yogyakarta 15 : Tugas fermentasi

129 9 0
                                    

Selamat membaca, tandai jika ada kesalahan dalam menulis.

✯✯✯

Pelajaran biologi sudah dimulai sejak sepuluh menit yang lalu, guru didepan sana fokus menjelaskan sedangkan Anin memilih merebahkan kepalanya diatas meja dengan buku yang ia jadikan sebagai alas.

"Nah karena materi hari ini tentang fermentasi, jadi ibu akan beri tugas kepada kalian." ucap guru paruh baya tersebut, "Ibu akan sebutkan kelompoknya secara acak, silahkan sekretaris tulis nama-nama kelompoknya didepan."

"Kelompok pertama yaitu; Amanda, Yerik, Intan, Pira, Reza, Amara, Talia dan terakhir Olin." ucapnya, "Oke kelompok kedua; Kinanti, Saskia, Zaki, Mareo, Geo, Utari, Liren dan Hendra."

"St—Anin bangun," ucap Marvel seraya menepuk pelan pundak Anin, "Tidur mulu lo."

"Ngantuk," tutur Anin kembali memejamkan mata.

"Oke kelompok empat atau kelompok terakhir; Permana, Marvel, Kalula, Anin, Raviz, Geral, Shaka dan Melody." ujar sang guru, "Terserah mau buat makanan fermentasi jenis apa, yang jelas hari jum'at dikumpul beserta catatan hasil kegiatan kalian."

"Kita sekelompok, Nin."

"Elah males bener gua liat muka lo mulu." ketus Anin.

Marvel memutar bola mata malas, "Gua juga males."

"Yaudah sono protes kalo gamau sekelompok sama gua." kesal Anin.

"Ah engga dah." jawab Marvel lalu memainkan ponselnya karna sang guru sudah pamit keluar kelas.

"Mau ke kantin gak?" tawar Kalula yang tiba-tiba mendekat ke mejanya.

Anin menggeleng, "Males gua kalian aja."

"Yaudah, mau nitip apa engga?"

"Risol mayo aja dah." jawab Anin, "Sekalian air mineral."

"Kalo kita lama berati kita makan dulu dikantin." ucap Melody.

Anin mengacungkan jempolnya, "Siap."

"Anindya."

Kepala Anin menoleh, "Kenapa, Shak?" tanya Anin.

Shaka menaruh sebuah kotak bekal dimeja Anin tak lupa sebotal minuman pula, "Dari mama."

Anin membuka kotak bekal tersebut, ia menatap lauk-pauk yang tertata rapih. "Thanks, ya." tutur Anin.

Shaka mengangguk menepuk pelan rambut Anin, "Makan yang banyak ya."

"Iya, Shaka." jawab Anin seraya melirik Shaka yang berjalan keluar kelas bersama teman-temannya.

"Di puk-puk Shaka engga ngamuk, giliran gua yang puk-puk untung ga satu dunia lo obrak-abrik." ketus Marvel.

Anin memutar bola mata malas, "Serah gua dong, kok sewot."

Marvel berdecih kemudian beranjak, "Udah lah gua mau ke mbak Naura aja."

"Sono lo pergi, eneg liat muka lo mulu."

Marvel mengacungkan jari tengahnya lalu bergegas pergi keluar kelas, didalam kelas hanya terdapat beberapa murid karna sisanya tengah pergi ke kantin. Anin membuka kamera ponsel, segera memphoto makanan tersebut dan mengirimnya kepada Lara.

Anindya: Tante terimakasih makanannya, aku suka<3

Setelah selesai mengirimkan pesan tersebut Anin lantas menikmati makanannya dengan lahap, tangannya kirinya sibuk menggulir layar ponsel sedangkan tangan kanan ia gunakan untuk menyuapkan nasi kedalam mulut.

YOGYAKARTA | ARSHAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang