Yogyakarta 00 : Prolog

975 78 71
                                    

Hi, selamat datang di karya ke-tiga ku! Selamat membaca, jangan lupa follow, coment and vote sebagai bentuk feedback kepada penulis.

☆☆☆☆

Rasanya sungguh menyebalkan, bagaimana bisa sang kepala sekolah sampai turun tangan akibat mempunyai murid yang kelewat nakal?

Arshaka selaku ketua kelas diharapkan untuk membantu dalam mendidik Anindya-murid dikelasnya yang mendapat julukan preman sekolah.

"Kenapa harus saya pak?" tanya Shaka sopan.

"Karna kamu ketua kelas, saya yakin kamu bisa." jawab Damar-sang kepala sekolah. "Wali kelas kamu angkat tangan, jadi saya serahkan ke kamu."

Shaka menghela nafas berat, ia menatap gadis yang sedari tadi duduk disampingnya. Astaga, sangat berbanding balik dengannya. Gadis itu memakai topi yang diputar kebelakang, dasi asal-asalan, rok diatas paha, juga baju ketat yang melekat ditubuh.

Gadis itu tampak acuh tak acuh, ia beranjak malas, "Udah kan pak? Saya mau ke kantin nih, laper."

Damar mengangguk, "Iya. Kamu boleh ke kantin, Anindya."

Anin menyalimi Damar, "Terimakasih, pak." ucapnya. Walaupun nakal ia tak kurang ajar. Itu yang membuat guru memberi nilai plus terhadapnya.

Shaka turut beranjak dan salim, "Saya juga izin keluar pak."

"Iya, silahkan. Saya harap kamu bisa mendidik Anin jadi lebih baik." ucap Damar seolah sangat mempercayainya.

Shaka mengangguk, "Iya pak, saya usahakan."

Shaka lantas keluar dari ruangan kepala sekolah, ia berlari kecil menghampiri gadis tadi, mereka tak terlalu akrab, hanya saja ia mengenalnya sebagai teman kelas.

"Anindya!" seru Shaka membuat Anin menghentikan langkahnya.

Gadis itu mendongak menatap Shaka yang sangat tinggi, "Apa?!" tanyanya tak santai.

Shaka menunduk melirik Anin yang hanya sebatas ketiaknya, "Lo sekarang tanggung jawab gua, demi kebaikan bersama, gua mohon berubah."

Anin terbahak, "Lo suami gua pake acara tanggung jawab segala?" ujarnya sarkas.

"Gua serius." kesal Shaka.

Anin mengetuk dada bidang Shaka lalu berujar, "Kalo lo keberatan buat ngedidik gua, lo bisa bilang ke pak Damar. Gua gak ada niatan berubah, jadi lo gak perlu capek-capek ngerubah gua." ucap Anin, "Gua mau jadi diri sendiri." setelah mengatakan itu, Anin segera pergi meninggalkan Shaka.

Shaka mengusap wajahnya gusar, ia yakin hari-hari setelah ini akan lebih menyebalkan. Hilang sudah kedamaian hidupnya.

☆☆☆☆

Jay enhypen sebagai Arshaka Damaresh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jay enhypen sebagai Arshaka Damaresh.

Jay enhypen sebagai Arshaka Damaresh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baukrysie sebagai Anindya.

☆☆☆☆

Untuk peran lain sengaja engga aku kasih visual ya, guys. Kalian bayangin sendiri aja kalo visual yang ku kasih engga sesuai.

Aku mau bilang, ini lapak cerita lama ku yang berjudul 'Bad couple' engga ku lanjutin, karna cerita itu cowok nya toxic juga, sekarang aku mau fokus bikin cerita yang bisa bikin kalian baper, hehe:D

Bersama Arshaka, si cowok greenflag kayak papa nya yang mempunyai kesabaran seluas samudra.

Happy reading, be wise, guys!

YOGYAKARTA | ARSHAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang