Selamat membaca, tandai jika ada kesalahan dalam menulis.
✯✯✯
Tangan kekar bergerak merengkuh pinggang ramping dibawahnya, setelah mencari posisi ternyaman Shaka menenggelamkan wajah diatas perut Anin.
Aroma tubuh gadis itu terasa menenangkan membuat kantuk menghampirinya, hingga tak sadar ia sudah tertidur pulas diatas tubuh Anin dengan tubuh polos tanpa baju.
Anin mengelus tubuh kekar Shaka membuat gadis itu semakin nyenyak, walaupun beban tubuh Shaka berat, namun pemuda itu tak membuatnya kewalahan. Ia pintar dalam mencari posisi, Shaka nyaman dan Anin tak kerepotan. Itu saja intinya.
"Nih cowok wangi bener." gumam Anin mengelus rambut Shaka.
"Sayang." ucap Shaka pelan.
"Heum?" tanya Anin.
Shaka mendongak menatap manik mata Anin, "Mama sama papa masih belum pulang?"
"Belum." jawab Anin.
"Aku laper, kamu bisa masak engga?" tanya Shaka seraya beranjak dari tubuh Anin.
Anin mengangguk, "Bisa."
"Boleh minta tolong masakin? Aku gamau gofood, pengen makan masakan kamu aja." tutur Shaka.
Anin melirik jam dinding yang kini masih menunjukkan pukul sebelas pagi, "Kamu tadi pagi engga sarapan?"
Shaka menggeleng, "Sarapan kok, tapi dikit."
"Aku liat bahan makanan di kulkas kamu dulu." ujar Anin lalu melangkahkan kaki ke dapur diikuti Shaka.
Gadis itu membuka kulkas menatap isinya yang begitu lengkap, "Kamu duduk dulu ya, aku mau masak."
Shaka mengangguk, "Iya sayang."
"Ambil ponselku diruang tamu dong, setelin musik." titah Anin.
"Bentar sayang, aku ambil dulu."
Selagi menunggu Shaka, Anin mulai memotong kangkung menjadi potongan kecil. Tak lama Shaka kembali membawa ponselnya dengan musik yang sudah menyala.
"Shh—Shaka, mending kamu diem di kursi, aku mau masak." gumam Anin.
Shaka menggeleng, ia masih tetap memeluk Anin dari belakang dengan tangan yang kini sudah mencengkram erat pinggang ramping Anin dari luar baju.
"Bau nya enak sayang." ucap Shaka kala menghirup aroma tumisan kangkung.
"Ambilin ayam di kulkas." tutur Anin, "Kamu potong jadi beberapa bagian, aku bikin bumbunya dulu."
Shaka mengangguk, ia mengigit pelan leher Anin lalu beranjak menuju kulkas, melakukan seperti perintah Anin. Setelah selesai dengan potongan ayam, ia lantas mencucinya hingga bersih.
"Ungkep dulu ayamnya, aku mau goreng tempe." ucap Anin yang langsung diangguki oleh Shaka.
Shaka segera mengambil kuali yang sudah diberi air dan juga bumbu ungkepan, setelah itu beberapa potongan ayam juga ia masukan disertai dengan suara kompor yang dinyalakan.
"Mama sama papa kamu jam berapa pulang?" tanya Anin.
"Gak nentu, tapi mungkin gak lama pasti balik, kan mama udah bilang mau ketemu kamu." ucap Anin.
"Oh iya, aku lupa tadi pas disekolah tante Lara ngechat aku." ujar Anin.
"Apa katanya?" tanya Shaka.
"Dia nanya kita pulang jam berapa, terus aku bilang pulang cepet karna guru rapat." jawab Anin, "Tapi pesanku belum dibales lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
YOGYAKARTA | ARSHAKA
Novela JuvenilMenjabat sebagai ketua kelas dan memiliki predikat selalu mendapat juara satu pararel membuat Shaka harus berurusan dengan Anindya-teman kelas sekaligus murid yang dijuluki preman sekolah. Hari yang dulu selalu berjalan flat berubah sedikit berwarna...