Yogyakarta 24 : Nevertheless

123 10 0
                                    

Selamat membaca, tandai jika ada kesalahan dalam menulis.

Ada yang masih nungguin cerita ini gasih?🥲 Aku mau hiatus kalo udah gaada.

✯✯✯

Suasana kelas tampak bising akibat tugas presentasi yang dilakukan oleh kelompok didepan sana tak berjalan lancar, sang guru tampak kesal, berceloteh panjang lebar namun tak didengar. Alhasil dengan perasaan kesal Amar selaku guru yang mengajar memilih keluar kelas. Setelah itu banyak murid yang turut keluar kelas karna sekarang waktunya istirahat.

Alih-alih merasa bersalah, mereka semua malah tampak bergembira. Sedangkan Shaka—sang ketua kelas tampak menghela nafas jengah. Ini bukan kali pertama, jadi bukan hal asing baginya.

"Anindya, mau belajar gak?" tanya Shaka tiba-tiba mendekat kearah meja Anin, gadis itu tampak tengah berbincang bersama teman-temannya.

"Mau ayam geprek."

"Ditanyain apa, dijawab apa, gimane sih lu?" ucap Melody tak habis pikir. "Bdw, gua juga mau satu dong."

"Mau juga."

Anin mendelik menatap teman-temannya, "Punya kaki kan? Beli sendiri."

"Ye padahal cuma nitip anjir." ketus Kalula.

"Apalagi?" tanya Shaka tak keberatan.

"Udah itu aja." jawab Anin, "Eh sekalian mau cilok isi." pintanya.

Shaka mengangguk, "Tunggu bentar ya."

Anin mengangguk, "Iya Shaka."

"Kalian tuh cocok banget lho." bisik Kalula saat Shaka sudah menjauh.

Melody mengangguk mengiyakan, "Cewek bandel kayak lo emang butuh cowok kayak Shaka."

"Betul anjir, pasti disayang banget kan?"

"Liat aja wajah Shaka, keliatan kok kalo sayang banget sama Anin."

"Lo sayang gak sih Nin sama Shaka?" tanya Melody. "Kok gua ngerasa Shaka cuma cinta sepihak?"

"Gua gatau," jawab Anin seraya menghela nafas. "Dia udah nembak gua berapa kali gak pernah gua terima, jadi kali ini gua terima."

"Lo nerima bukan karna kasihan kan?"

Anin menggeleng, "Engga, gua nerima dia karna mau coba jalin hubungan aja. Selama hidup gua gak pernah pacaran, ini pertama kali gua pacaran, gua kadang bingung tapi gua usahain yang terbaik, kasih feedback baik kayak dia memperlakuin gua."

"Nin, coba buka hati deh, jangan sekedar mau jalin hubungan." ucap Kalula, "Hubungan tanpa perasaan itu hambar."

"Gimana caranya?" tanya Anin.

"Rasa sayang sama cinta itu datang tiba-tiba seiring dengan berjalannya waktu, gua yakin perasaan lo ke Shaka bakal tumbuh dengan sendirinya."

"Gua sayang kok sama Shaka." ucap Anin. "He is a good man." tutur Anin.

"Sesayang apa?"

Bukan, itu bukan suara Kalula maupun Melody tapi suara Shaka. Anin lantas menoleh lalu menjawab, "Kepo!"

Shaka tersenyum tipis seraya menaruh makanan yang tadi dipesan oleh Anin juga teman-temannya, "Makan yang banyak." titah Shaka.

YOGYAKARTA | ARSHAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang