Selamat membaca, tandai jika ada kesalahan dalam menulis.
✯✯✯
Semangkuk bakso dinikmati dengan lahap ditemani dengan secangkir es jeruk yang tampak menggiurkan. Sembari makan obrolan singkat pun mereka lantunkan, sesekali terdengar gelak tawa akibat lelucon yang dilontarkan.
"Lo nyadar gak sih Nin?" tanya Melody seraya menyenggol lengan Anin pelan.
Anin mengangkat alis pertanda tak paham, "Apaansih?"
"Arah jam sembilan." tutur Kalula ikut bergabung.
Anin menoleh sesuai petunjuk Kalula, keningnya mengernyit lantas bertanya. "Kenapa?"
"Shaka daritadi ngeliatin lo anjir, terus tadi gua liat dia ngeluarin hp kayak mau ngephoto lo." ucap Melody seraya memasukkan kentang goreng kedalam mulutnya.
Kalula mengangguk, "Bener, keliatan jelas kok kalo tadi dia ngephoto."
"Terus kenapa? Mungkin dia ngeidolain gua." jawab Anin santai.
Kalula dan Melody berdecak, "Shaka kayaknya suka deh sama lo." ucap Kalula.
Anin mengendikkan bahu acuh, "Mana gua tau, biarin aja."
"Anjir siapa tuh?" desak Melody membuat Anin dan juga Kalula sontak menoleh kearah pandang yang Melody lihat.
"Kok seragamnya beda, anak baru ya?" tanya Kalula.
Anin mengangguk, "Udah dari satu minggu lalu, kalian aja baru sadar."
"Kelas berapa dia? Cantik bener anjir." tanya Melody. "Tapi cantikan gua sih."
Anin terkekeh pelan, "Kelas dua belas."
"Lah nanggung amat pindah pas kelas dua belas, mana udah mau ujian semester." tutur Kalula.
"Suka-suka dia lah." jawab Melody.
"Kayaknya dia akrab banget sama Shaka, sampe nempel gitu." ujar Kalula, sesaat kemudian mata Kalula melotot, "Anjir dada nya nempel!"
Uhuk, uhuk!
Melody lantas memberikan segelas air putih kepada Anin, menepuk pelan punggungnya lalu berujar, "Hati-hati, Nin."
Anin menoleh melirik Shaka, "Gila, mau aja ditempelin sama cabe." cibir Anin kala melihat Shaka yang tidak menjauh. Bahkan dapat ia lihat gadis yang berada didekat Shaka semakin gencar menempelkan tubuhnya.
"Murah banget, gak jadi deh gua bilang dia cantik." ucap Melody.
Kalula mendengus, "Ye lagian lo liat cantik dari mana, gak keliatan apa alisnya kayak ulat bulu?"
"Tangan gua gatel liat cabe," ucap Anin, ia membawa segelas es jeruk miliknya yang masih tersisa setengah lalu beranjak, "Mau basmi cabe dulu."
Belum sempat Kalula dan Melody menjawab, kedua gadis itu langsung tercengang dengan apa yang dilakukan oleh Anin. Bahkan mereka mengerjab tak percaya, Anin baru saja menyiram es jeruk ke seragam gadis perempuan yang berada didekat Shaka, dan sontak seisi kantin langsung menoleh kearah yang kini sudah terjadi keributan.
"Maksud lo apa anjing?!" sentak Indi tak terima.
Anin memasang raut sedih, "Yah gak sengaja," sesalnya.
"Mata lo kemana? Udah jelas-jelas gua gak ditengah jalan bangsat!" ujar Indi menunjuk wajah Anin.
"Ini mata gua." ujar Anin terkekeh pelan seraya menunjuk matanya. "Tangan gua gatel sih liat lo nempel-nempel ke cowok, jadi gua siram deh, biar kuman dibadan lo gak kegatelan."
KAMU SEDANG MEMBACA
YOGYAKARTA | ARSHAKA
Fiksi RemajaMenjabat sebagai ketua kelas dan memiliki predikat selalu mendapat juara satu pararel membuat Shaka harus berurusan dengan Anindya-teman kelas sekaligus murid yang dijuluki preman sekolah. Hari yang dulu selalu berjalan flat berubah sedikit berwarna...