SEMBILAN BELAS

830 25 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Senja itu indah tapi akan jauh lebih indah di saat kita
merangkai kisah halal bersama

_ Rayen Samudera El-fatih_

Usai sholat Ray dan Nuza hendak bersiap untuk tidur dengan Nuza yang sudah berbaring di atas kasur lalu di susul oleh Ray. Ray mendekat dan menarik pinggang Nuza agar Nuza berada dalam pelukan nya, Nuza sedikit kaget dengan apa yang Ray lakukan tadi, pasalnya Nuza masih canggung dengan situasi saat ini.

cup

Ray mengecup pucuk kepala Nuza. " aku tau kamu masih canggung sekarang begitu pula dengan aku, tapi aku melawan kecanggungan itu untuk dekat dengan istri ku sendiri, nanti kamu akan terbiasa tidur dalam pelukan ku Hanuza " ucap Ray yang seolah tau apa yang tengah Nuza rasakan. " tidur sayang, sudah malam " ucap Ray yang mulai memejamkan matanya sedangkan Nuza masih belum bisa memejamkan matanya.

beberapa menit memejamkan mata, Ray masih bisa merasakan pergerakan kepala Nuza yang kekanan ke kiri bisa di katakan istrinya itu belum kunjung tidur. Ray membuka matanya dan melihat Nuza yang masih membuka matanya sempurna. " za, kenapa belum tidur? " tanya Ray.

" mas ko tiba-tiba bangun? " ucap Nuza.

" jawab dulu pertanyaan aku za, kenapa kamu gak tidur? " tanya Ray ulang.

" Aku gak bisa tidur mas "

" Apa kamu gak nyaman tidur di pelukan aku za " ujar Ray.

Nuza menggeleng " Aku nyaman mas, cuma aku gak bisa tidur aja " ucap Nuza.

" terus sekarang apa yang mau kamu lakuin kalo kamu gak bisa tidur? "

Nuza tersenyum lalu menatap wajah Ray. " mas ray "

" Dalem sayang " balas Ray. " ada apa hm "

" Malam ini kan malam pertama kita, kenapa kita gak lakuin malam pertama kita seperti layaknya suami istri " ujar Nuza pada suaminya.

" Kamu yakin mau lakuin itu malam ini ? " tanya Ray pada istri kecil nya itu.

Nuza mengangguk antusias " yakin dong, aku mau lakuin malam ini " ucap nya.

" aku tanya sekali lagi sama kamu, apa kamu yakin mau lakuin itu " tanya Ray untuk yang terakhir.

" Iya mas ray aku mau lakuin itu sekarang , ayo cepetan  " Ucap Nuza tak sabaran.

Ray tersenyum penuh arti lalu semakin mendekatkan wajah nya pada Nuza, laki-laki itu hendak mencium bibir kecil Nuza namun Nuza langsung mencegahnya. " mas mau ngapain sih? " tanya Nuza sambil menahan dada bidang Ray.

" melakukan apa yang akan suami istri lakukan " Ujar Ray. " bukankah itu yang kamu inginkan" lanjut nya kembali mendekat pada wajah Nuza.

" Emang ngitung amplop harus sedeket ini yang mas jaraknya " ucap Nuza yang membuat Ray menghentikan apa yang akan ia lakukan.

" maksud kamu " tanya Ray.

Nuza menghela napasnya " ya kita mau ngitung amplop aja masa jaraknya sedeket ini sih mas, mana sambil tiduran lagi mana bisa ngitung amplop sambil tiduran " ujar Nuza seraya ia bangkit dari tiduran nya.

Sweet Love Rayza Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang