TUJUH BELAS

786 26 2
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Ketika kamu sudah menikah dengan saya maka prioritas saya adalah kamu dan sudah menjadi hak saya untuk membuat mu bahagia

_Rayen Samudera El-fatih_


Tiga minggu telah berlalu. Hari ini adalah hari terakhir anak-anak kelas dua belas melakukan ujian nasional, Nuza tersenyum kala ia merasa sudah mampu menyelesaikan ujian nasional nya dengan baik. Nuza menaruh lembaran kertas soal dan jawaban nya di atas saat ia sudah mengisi semua jawabannya. Nuza menyandarkan tubuhku di sandaran bangku sesekali ia melirik teman-temannya yang masih sibuk mengerjakan soal ujian.

Sisi menepuk bahu Nuza dengan pensil nya saat melihat Nuza tengah bersantai  " Za, lo udah selesai? " tanya Sisi pelan. Nuza mengangguk sebagai jawaban.

" nyon__"

" Nih, jangan berisik " Ujar Nuza sambil memberikan kertas berisi setengah salinan jawabannya dengan ia yang memotong ucapan Sisi karena Nuza sudah amat paham dengan apa yang akan Sisi katanya 'nyontek dong ' itulah yang akan Sisi katakan tadi.

Sisi tersenyum lebar " Peka banget sahabat gue ini, thanks Nuza sayangg " Nuza merasa geli dengan ucapan Sisi di Kalimat terakhir nya.

" Usstt bagi dong sii " ucap Citra pelan dan Sisi langsung menunjukkan contekan dari Nuza.

" waktu kalian mengerjakan soal tinggal lima menit lagi " Peringat pengawasan ujian itu. Mendengar itu semua murid langsung tercengang dan langsung bergegas untuk menyelesaikan ujian mereka, tapi tidak dengan Nuza yang tengah bersantai seperti di pantai sedangkan Sisi dan Citra yang sibuk menyalin jawaban dari Nuza.

Lima menit berlalu dengan bell sekolah yang ikut berbunyi pertanda waktu mengerjakan ujian telah berakhir, para murid kelas kelas dua belas langsung berhamburan keluar dari kelasnya masing-masing dengan perasaan gembira karena akhirnya mereka mampu menyelesaikan ujian itu sampai akhir.

" Za kita rayain bareng yuk " Ajak Sisi.

" Iya za kita rayain ujian terkahir kita ini dengan makan makan enak " Imbuh Citra antusias.

Nuza menghela napas nya " Bukan nya gue gak mau, tapi hari ini gue mau fitting baju sama Ray jadi gak bisa rayain bareng ujian terkahir kita " ujar Nuza dengan mimik wajah sedih begitupun dengan Sisi dan Citra.

" Gimana kita rayain nya malem aja, di rumah aja rayain nya " ujar Citra.

" Nah iya tuh, kita beli aja makan ringan terus nanti kita party dan kita rayain itu di rumah Nuza " Ujar Sisi yang membuat Nuza membulat kan matanya.

" Gue setuju " imbuh Citra.

" Gak gak, gue gak setuju di rumah ada ka Azzam sama Abi, kalian tahu kan mereka itu islami banget " tolak Nuza tak setuju.

" Yahhh Zaaa, kali ini doang plisss pasti di bolehin kok sama ka Azzam dan Abi Arhan " ujar Sisi memohon.

" Ya udah nanti gue minta izin dulu di bolehin apa nggak " Ucap Nuza pada akhirnya, ia tak ingin ambil pusing.

" Yeyyyyy makasih Nuza " ujar Citra dan Sisi seraya memeluk Nuza. Tak lama setelahnya sebuah mobil mewah berwana hitam berhenti tepat di depan gerbang sekolah Nuza. Nuza dan kedua sahabatnya serta para murid SMA Rajawali terheran-heran siapa pemilik mobil mewah itu yang tiba-tiba berhenti di depan gerbang sekolah nya.

Seorang laki-laki dengan tinggi berkisar 189 centimeter itu keluar dari dalam mobil seraya merapihkan jas hitam serta dasi hitamnya, wajah nya yang tampan yang di hiasi hidung mancung, alis tebal dan mata hitam yang melengkapi kesempurnaan fisik nya membuat ia terlihat lebih berkharisma. Ray berjalan kearah Nuza yang masih berdiri di tempat nya berpijak. " Sudah pulang? " Tanya Ray yang mendapatkan anggukan dari Nuza yang menatap nya tanpa berkedip sedikitpun.

Sweet Love Rayza Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang