DUA PULUH DELAPAN

510 37 2
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Aku lebih memilih menghadapi sikap mu, dari pada harus mencari seseorang lagi yang belum tentu dia sama seperti kamu

_Rayen Samudera El-fatih_


Nuza menghampiri Ray yang tengah berada di balkon. Laki-laki itu tengah sibuk dengan laptop serta berkas-berkasnya. Nuza duduk di kursi yang berada di depan tempat duduk Ray.

Ray menghentikan aktivitas nya saat melihat istrinya hanya diam dengan raut wajah sedih. " Za, kamu kenapa kelihatan sedih? Apa aku ada salah sama kamu? " tanya Ray pada Nuza.

Nuza mengangkat matanya untuk menatap Ray. " Emangnya aku kelihatan sedih mas " ucap Nuza.

Ray mengangguk. " Iya sayang, aku lihat ada kesedihan di wajah kamu, boleh aku tau kenapa kamu sedih? "

Nuza menghala napasnya." Kalo mas lihat aku sedih, pegang lah tangan ku lalu letakkan lah duit " ujar Nuza yang membuat Ray terkekeh kecil.

Ray merogoh dompet yang ada di saku celananya lalu mengambil beberapa lembar uang bernilai 100.000 an. Lalu Ray meraih tangan Nuza dan meletakkan uang itu di tangan Nuza. " Aku gak nyimpen banyak uang cash jadi pake aja black card ini kalo uang itu gak cukup " ujar Ray seraya meletakkan black card itu di tangan Nuza.

Nuza tak menyangka bahwa Ray akan memberikan nya black card juga. Tetapi mata Nuza juga berbinar melihat black card itu, Nuza menunjukkan senyuman lebar nya hingga tak ada lagi raut wajah sedih nya.

Nuza memeluk suaminya dengan erat, " Makasih suamiku sayang, cup cup cup cup.... " ucap Nuza seraya memberikan banyak ciuman pada Ray.

" Sama-sama zaujati, " balas Ray, " Nanti malam ba'da isya setoran hafalan surah Al-mulk ya sayang, sudah hafal kan? "

Mendengar hafalan membuat senyum bahagia Nuza seketika sirna. "Harus banget ya mas nanti malam setoran hafalannya " ucap Nuza.

" Iya sayang, ini udah tiga hari artinya kamu udah hafal, " ucap Ray, " kamu udah hafal kan? " tanyanya.

Duh gimana nih, gue belum hafal lagi kalo gue bilang belum hafal gue takut Ray bakal kasih hukuman . Kalo gue bilang udah hafal terus nanti malam gimana setoran hafalannya kalo gue nya aja belum hafal . Batin Nuza.

" Za, kenapa diem " tanya Ray melihat Nuza hanya diam. " kamu udah hafal kan hafalan surah Al-mulk nya? " tanya Ray.

" Udah kok, aku udah hafal " ucap Nuza.

" Alhamdulillah kalo sudah hafal, itu artinya nanti malam kamu siap ya untuk setoran hafalannya ", Nuza mengangguk pelan sebagai jawaban.

Boro-boro siap, Gue aja belum hafal. Batin Nuza ingin menangis rasanya jika sudah berkaitan dengan hafalan.

" Oh ya Za. nanti sore aku mau ke rumah ayah, kamu mau ikut? " ujar Ray.

" Gak deh mas, aku di rumah aja soalnya mau ngerjain tugas kuliah " ucap Nuza menolak untuk ikut.

" Oh ya udah gapapa, aku juga gak lama kesana "

" Lama juga gapapa ko mas " ucap Nuza pelan.

" kamu ngomong apa Za " tanya Ray yang mendengar ucapan Nuza namun samar karena sangat pelan.

" Hah nggak kok mas aku gak ngomong apa-apa, mungkin mas salah dengar kali " alibi Nuza.

Ray hanya manggut-manggut " mungkin " ucap nya. Ray kembali mengerjakan berkas-berkasnya dan Nuza ia tengah sibuk memikirkan bagaimana caranya agar setoran hafalannya nanti malam itu batal.

Sweet Love Rayza Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang