DUA PULUH EMPAT

913 38 4
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Carilah cinta yang setara, agar manja mu di balas dengan manja bukan malah menyuruh mu untuk dewasa

_Rayen Samudera El-fatih_


Sejak dari pagi sampai sekarang, Gilga memperhatikan atasan nya yang terus menatap nya tajam entah kesalahan apa yang ia perbuatan hingga terus mendapatkan tatapan tajam bak harimau itu.

" Ray, gue ada salah ya sama lo? Tatapan lo ke gue kek harimau yang mau makan mangsanya aja " ujar Gilga bertanya apa kesalahan nya. Pasalnya sejak tadi pagi bahkan sampai meeting selesai Ray tidak bicara apapun padanya hanya melemparkan tatapan tajam.

" Ck, kalo gue harimau. Gue udah makan lo hidup-hidup " ucap Ray pada Gilga, tak lupa dengan tatapan tajam nya.

Gilga menelan saliva nya susah payah. " Salah gue apa sih Ray? Perasaan tadi pagi gue cuma ngucapin salam sama selamat pagi doang dah, letak kesalahan gue di mana Ray? " Gilga terus bertanya-tanya apa kesalahan nya hingga membuat atasan sekaligus sahabatnya itu marah.

" Mulai detik ini akun wa lo gak usah pake foto profil,hapus foto profil lo sekarang " titah Ray yang membuat Gilga bingung, kenapa tiba-tiba Ray melarang nya untuk memasang foto profil di akun whatsapp nya.

" Kenapa gue gak boleh pake foto profil, Ray "

" muka lo jelek " tiga kata yang keluar dari mulut Ray  membuat hati mungil Gilga potek.

Perasaan gue gak jelek-jelek amat , batin Gilga sambil memegang wajah nya.

" Ck, udah buruan hari ini jadwal gue gimana? "

" Hari ini jadwal lo lumayan sih . ada meeting lagi di jam 10 : 00, lanjut di jam 13: 00 ada meeting dengan pak yohan dari perusahaan Andromeda group , lalu di jam 15  : 00 ada pertemuan dengan pak dermawan, udah " ujar Gilga.

" oke , persiapkan untuk meeting di jam 10 nanti "

" Siap Ray " ucap Gilga lalu pergi dari ruangan Ray.

***

12 : 00 , Ray menghentikan sejenak tugas-tugas kerjaan nya untuk melaksanakan sholat dzuhur. Di ruangan Ray memang memiliki pasilitas fantastis, karena di ruangan nya terdapat sebuah kamar yang cukup besar juga sebuah mushola kecil yang memang ia khusus kan untuk sholat jika sedang di kantor. Sesibuk apapun dunia nya namun ia tidak pernah lupa dengan kewajiban nya sebagai umat islam.

Usia melaksanakan sholat dan bermunajat, Ray duduk terdiam sambil merenung. Ia teringat dengan masalalu nya dulu bagaimana ia pernah meninggalkan Allah dan sibuk dengan dunia nya sendiri, bahkan ia melupakan hafalan qur'an nya hingga setengah hafalan nya pun hilang, itu semua terjadi saat ia masih SMA di mana saat itu rasa benci nya pada sang ayah terus membara hingga rasa benci itu membuat hati nya gelap.

Ray menarik napas dalam lalau menghembuskan nya perlahan. " Ayah, saat Ray mengingat masa lalu itu rasanya hati Ray sakit yah, seandainya saat itu ayah gak selingkuh dan menyakiti bunda mungkin bunda masih mau untuk melawan penyakit nya dan bunda bisa terus hidup sampai saat ini, bersama kita. Tapi sayang ayah merusaknya sendiri " ucap Ray hingga tanpa sadar air matanya menetes.

" Ray terus berusaha selama ini yah, berusaha untuk menghilangkan kebencian Ray sama ayah walaupun rasa benci itu hilang tapi saat mengingat masa lalu itu kebencian Ray sama ayah kembali muncul, tapi Ray terus berusaha untuk meredam kebencian itu, Ray sudah ikhlas dengan masa lalu itu tapi wallahi yah saat Ray mengingat kembali perbuatan ayah ke bunda hati Ray sakit " Ray memejamkan matanya hingga bulir-bulir bening itu kembali keluar dari mata Ray. Ray berusaha untuk tidak menangis namun air mata nya terus saja mengalir. Hingga di detik berikutnya Ray menyeka air matanya saat seseorang mengetuk pintu yang tak lain adalah Gilga. Ia beranjak pergi dari mushola kecil nya itu.

Sweet Love Rayza Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang