DUA PULUH ENAM

727 41 7
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Berkunjung lah kehati ku Hanuza , namun bukan sebagai tamu. Tapi sebagai pemilik rumah, sebab di sana kau yang akan tinggal selama nya

_Rayen Samudera El-fatih_

Tiga bulan berlalu. Nuza mengelus lembut Ray, melihat Ray yang masih tertidur lelap. Semalam Ray memang tidak tidur sama sekali karena ia banyak mengerjakan berkas-berkas yang harus ia selesai kan malam itu juga, karena Ray bilang akan ada meeting penting dengan klien nya besok jadi Ray harus menyiapkan berkas-berkas nya dan Ray menyempatkan tidur setelah sholat subuh tadi.

Merasakan usapan lembut di kepalanya membuat Ray membuka matanya sekilas dan dapat ia liat wajah cantik dan senyum manis istrinya. Ray meraih tangan Nuza lalu mencium nya berulang kali lalu ia menaruh tangan Nuza di pipinya dengan mata yang menatap  dalam Nuza, tak lupa dengan senyuman hangat yang Ray berikan.

" Maaf ya mas gara-gara aku tidur mas jadi terusik " ujar Nuza pada suaminya.

" Jangan minta maaf sayang karena aku gak merasa terusik sedikitpun, malah sebaliknya aku merasa nyaman dengan elusan lembut tangan mu di kepala ku, aku suka itu " kata Ray yang membuat Nuza tersenyum.

" oh ya sayang, sekarang jam berapa? " tanya Ray.

" Baru jam enam lewat tiga bekas menit mas, kenapa? "

" Aku ada meeting sama Klien pagi ini, sayang "

" oh ya udah kalo gitu mas siap-siap gih aku mau buat sarapan, mas mau di buatin sarapan apa? " tanya Nuza.

Cup

Ray beranjak duduk seraya mencium pipi Nuza. " apapun sayang, apapun buatan kamu aku suka "

" Apapun " ucap Nuza memastikan.

Ray mengangguk " iya sayang, apapun. tapi kayanya aku gak bisa sarapan di rumah jam tujuh pas aku harus udah ada di kantor untuk meeting " ujar nya.

" Oh ya udah kalo gitu sarapan nya aku bekalin aja ya biar nanti mas sarapan di kantor " ujar Nuza.

" Iya sayang, maaf ya aku gak bisa sarapan bareng kamu pagi ini "

" Gapapa mas, udah gih buruan mandi siap-siap " titah Nuza.

" iya humairah ku sayang, cium dulu dong " pinta Ray dengan manja.

Cup

Nuza menuruti saja kemauan suaminya itu jika tidak ia mungkin tidak akan mandi dan siap-siap. " lagi dong humairah " pintu Ray lagi.

" Mas udah ih sana mandi nanti telat "

" Aaaaaaa cium dulu sayangg " pinta Ray manja yang terus merengek seperti anak kecil.

" Tadi kan udah mas "

" Lagi sayang lagi lagi lagi lagi lagi__"

Cup cup cup cup

" puas " kata Nuza setelah menuruti kemauan bayi gede nya itu.

Sweet Love Rayza Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang