Chapter 27

185 14 2
                                    

Raffa pulang ke rumah dengan kepalanya yang sangat pusing akibat terlalu banyak minum alkohol. Raffa lega karena Galang menahan nya untuk tidak keluar dari ruangan nya karena kalau sampai ia keluar dan pegawai nya melihat keadaan nya yang mabuk sembari memanggil Soraya. Raffa tidak tahu lagi apa yang akan terjadi kalau sampai Daddy nya tahu.

Daddy nya sudah mengancam nya jangan bertemu dengan Soraya lagi. Raffa bukan takut saham nya di ambil sebab Raffa tidak bodoh, Daddy nya tidak akan bisa mengambil saham nya karena itu mutlak miliknya hanya saja apa yang Daddy nya katakan ada benarnya kalau Raffa sebaiknya tidak perlu bertemu dengan Soraya.

Tapi jujur saja darahnya selalu saja mendidih kalau mengingat Soraya dan sekarang Soraya dan Tristan menjadi sepasang kekasih semakin membuat Raffa tidak bisa mengendalikan emosinya.

Sial! Sial! Sia!

Sudah di katakan darahnya mendidih setiap kali mendengar mereka berduaan.

"Daddy!" seru mereka berdua ketika Raffa masuk ke rumahnya.

Raffa langsung mencium pipi kedua anaknya dengan sayang.

"Daddy bau." kata Summer.

Raffa tersentak kaget dan menjauhkan mulutnya dari kedua anaknya.

Raffa jadi merasa bersalah sekali dengan mereka karena Raffa seperti ini gara-gara wanita murahan itu.

"Sayang, aku sudah pulang."

Winter mendekatinya tapi Raffa menjauh karena Winter akan tahu kalau dirinya habis mabuk.

"Ya, aku ingin segera mandi."

"Daddy mandi dulu sayang. Nanti kita makan bersama."

Nicholas dan Summer mengangguk semangat.

Winter yang sejak tadi siang gelisah memikir jam tangan itu makin tidak karuan karena sikap Raffa barusan yang tidak ingin Winter dekat dengan nya.

Raffa pun pergi meninggalkan Winter yang memandang suaminya dengan sendu.

Raffa masuk ke kamarnya dan mulai membersihkan dirinya dengan pikiran yang berkecamuk. Soraya dan Soraya itulah yang ada di pikiran nya sekarang.

Raffa tahu tidak akan tenang sebelum bertemu dengan Soraya.

Raffa segera menyelesaikan mandi nya dan keluar dari sana untuk memakai baju dan setelah rapi Raffa menghampiri istrinya yang duduk di ranjang.

"Aku sudah selesai. Ayo, kita ke bawah."

Winter diam sejenak.

"Hm, sayang, jam tangan warna hitam yang kita beli di Itali kemana? Tadi aku membereskan lemari jam mu tidak ada itu. Aku takut ada yang mencurinya di rumah."

"Jam tangan." ulangnya bingung.

"Iya. Kemana? Tadi kau pakai jam yang lain."

Jam hitam Italy?

"Benarkah tidak ada?"

Raffa masuk ke dalam lemari jam tangan nya dan benar saja ada salah satu yang kosong.

"Benar tidak ada." gumam Raffa kembali mengingat dimana jam nya itu yang harganya 450 juta.

Raffa terdiam memikirkan sesuatu sampai akhirnya Raffa ingat terakhir ia memakai jam itu. Saat Raffa mendatangi rumah Soraya dan berakhir mereka tidur bersama.

Sialan!

Seperti nya jam tangan nya tertinggal di rumah Soraya!

"Apa kau lupa menaruhnya? Atau kau meminjamkan kepada seseorang?" tanya Winter lagi meremas dress nya menunggu jawaban dari suaminya.

Belitan Cinta (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang