Menderita

38 30 2
                                    

"Bagaimana keadaan anak saya dok?"
"Begini pak, dari hasil pemeriksaan menunjukan bahwa tidak ada permasalahan yang serius tentang anak bapak, ini hasil pemeriksaan nya silahkan di cek"ungkap sang dokter dengan tersenyum.Ayah membuka hasil pemeriksaan tersebut, dia kemudian kembali menuju ruangan putrinya.
"Baik terimakasih dok, saya permisi"
"Silahkan".

"Aneh, semuanya baik baik saja, bahkan kejiwaan Isabelle tidak terganggu sama sekali" ayah bergumam
"Apa yang salah dengan putriku ya tuhan?"
Dengan perasaan tak karuan ayah kembali memasuki ruangan bernuansa putih tersebut.Betapa terkejutnya saat ia mendapatkan istrinya tergelatak diatas lantai.Ia berlari menuju sang Istri

"Aletta?Aletta?sayang bangun"
"Aletta bangun" Akhirnya ibu terbangun dengan keadaan ketakutan ia memeluk ayah   dia berkata lirih
"A-ada se-sesosok wanita me-menyeramkan dia, dia berusaha membunuhku"Ucap ibu dengan terbata bata
"Sosok?, sosok apa itu Aletta?, mungkin kau hanya berhalusinasi"Ucap ayah
"Tidak aku tidak berhalusinasi dia benar bener datang untuk membunuh ku!"Pekik sang istri.
"Sudah, sudah, kau pasti lelah, pulanglah dan beristirahat biarkan aku yang menjaga Isabelle disini"
"Tidak, aku ingin disini bersama Isabelle"
"Kau harus beristirahat Aletta, oke?"
"Baiklah"ucap ibu pasrah
Dia menghampiri Isabelle, lalu dia menggenggam jari jemari putri kecilnya.
"Cepat sembuh sayang, ibu akan kembali lagi nanti"
lalu Aletta mencium sekilas pipi putri bungsunya itu
"Aku pulang, aku titip Isabelle, jika ada sesuatu langsung kabari aku!"
"baiklah"
Ibu pergi melangkahkan kaki menjauh dari ruangan tersebut, sebenarnya hatinya sangat berat untuk meninggalkan putri kecilnya, terlebih dengan kondisi Isabelle yang saat ini memburuk, Ia juga berharap bahwa sosok itu hanyalah Halusinasinya.

Ayah terdiam, dia menatap putrinya dengan mata yang berkaca kaca, dia belum pernah melihat Isabelle seperti ini. Ia merasa gagal menjadi seorang ayah, ia merasa tidak bisa melindungi dan menjaga putrinya hingga dia menjadi seperti ini.

Tanpa Ia sadari ada sosok yang memperhatikannya, sosok itu tersenyum ia  berkata
"Ini saat nya kau dan keluargamu menderita"
"Tidak ada kata maaf untuk iblis seperti kalian, hahaha sangat menyenangkan melihat kau dan keluargamu menderita".

Sosok itu mendekati ayah kemudian berbisik
"Aku sangat bahagia melihat kau dan keluargamu menderita"
Ayah sangat terkejut, dia berbalik tapi tidak ada seorang pun di sana, terdengar suara tertawa yang sangat menggelegar di ruangan tersebut
"Hahahahahaha kau dan keluargamu akan musnah,terimalah pembalasan ku iblis munafik!!!"
"Si-siapa kau?"
"Kau ingin aku memberitahumu siapa aku,aku adalah sosok yang akan menghancurkan keluargamu, hahahaha"
Ayah berusaha berlari tapi tiba tiba pintu kamar Isabelle terkunci, ayah terus berusaha membuka pintu tersebut
"kau sedang apa"
Ayah berbalik, sontak dia menjerit dan ketakutan.
"Mengapa?apakah aku menyeramkan?"
dia tersenyum lebar lalu berbalik, ayah berbalik dan melihat ke arah yang sama, ayah terkejut terdapat sebuah pisau yang melayang.
"Ini akan sangat menyenangkan bukan?"
"Ti-tidak lepaskan aku, aku mohon lepaskan aku"
"sepertinya akan sangat menyenangkan jika putrimu ikut andil"
"Tidak jangan Isabelle"Teriak ayah
Isabelle membuka matanya dia langsung terbangun lalu mendekati sang ayah dengan membawa pisau.
"Isabelle sadar lah ayah mohon, Isabelle"Ayah terus berteriak, sekarang tubuh Isabelle dan ayah sudah sangat dekat sosok itu berdiri di belakang Isabelle lalu berbisik
"Bunuh dia anak manis!"
Tanpa disadari Isabelle menusukkan pisau tersebut ke lengan sang ayah
"Ahhhhhk" Ayah meringis kesakitan, dia berusaha berlari ke arah lain tapi Isabelle terus mengikuti dengan membawa pisau.
semua barang yang ada di ruangan tersebut melayang kemudian"Brakkk" semuanya terjatuh dengan bersamaan.

Ayah terus berteriak dan memohon, tapi Isabelle tidak menghiraukan itu dia terus mendekat.Saat itu Ryder datang untuk menemani sang ayah atas perintah ibunya, Aletta merasa tidak tenang membiarkan suaminya menjaga Isabelle seorang diri, Ryder berdiri tepat di depan pintu, dia mendengar keributan di dalam ruangan tersebut, dia memanggil ayah nya
"Ayah, ayah, ada apa?"Dia berusaha membuka pintu
"Ryder tolong ayah, Ryder!"
"Apa yang terjadi"
Sosok tersebut berdecak dia merasa sangat kesal, karna ada seseorang yang berani mengganggu aktivitas nya
"Kali ini kau selamat, lain kali aku akan membunuhmu!"
Sosok itu menghilang entah kemana, Isabelle pun kembali pingsan dan terjatuh.
Ryder berhasil membuka pintu, sontak dia sangat terkejut melihat pemandangan kamar Isabelle yang sangat kacau, dia berlari menghampiri sang ayah dan bertanya mengapa semuanya menjadi seperti ini.
"Ayah, ada apa, lengan mu terluka dan mengapa Isabelle ada disini?"
"Ayah tak apa, nanti ayah jelaskan semuanya, bantu ayah membawa Isabelle"
Ryder membawa adik kecilnya ke dalam dekapannya.



Whispers (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang