Takdir

28 25 1
                                    

Sejak kejadian tersebut, Anita memilih menyembunyikan kehamilannya dari sang suami, dia tidak ingin suaminya mengetahui tentang kehamilannya, ia ingin tahu apa yang akan terjadi selanjutnya jika ia menyembunyikan kehamilannya, apakah sang suami akan tetap memilih hidup bersamanya atau memilih menikah dengan perempuan pilihan ayahnya, karena ia sangat yakin jika ia memberitahukan soal kehamilannya otomatis suaminya akan memilih ia, ia ingin mengetahui sejauh apa cinta dan kasih sayang suaminya kepadanya.

" Pernikahan kalian akan di percepat, lebih cepat akan lebih baik" ucap ayah Aletta
" benar, saya setuju pak" ucap ayah Abian setuju
" Bagaimana dengan kalian berdua apa kalian setuju" tanya ayah Aletta
" Aku gimana mas Abian aja yah" ucap Aletta
"Abi gimana menurut kamu nak?" tanya sang ayah
"Hmmm Abi" ucap nya gelagapan
"Anak saya setuju pak hanya saja mungkin dia sedikit gugup" ucap sang ayah menyela
"Oh begitu, tidak perlu merasa gugup na Abian" ucap ayah Aletta
" Tapi kita belum saling mengenal lebih" ucap Abian ia berharap dengan ini pernikahan mereka bisa di undur, agar Abian memiliki waktu untuk menggagalkan rencana pernikahan ini.
" Tidak apa apa kalian bisa saling mengenal setelah pernikahan berlangsung" ucap ayah Aletta.

Tanpa mereka ketahui dari tadi ada seorang wanita yang memperhatikan interaksi mereka, ia adalah Anita, Anita tersulut emosi, ia sangat merasa sakit hati, bisa bisanya dengan keadaan nya yang sedang hamil muda ia merasakan hal seperti ini, bagaimana bisa ayah dari anak kandung yang kini berada di perutnya membicarakan pernikahan dengan perempuan lain tanpa memikirkan perasaan nya.

Anita meremas baju yang ia kenakan, ia sangat marah, emosi, kecewa bahkan rasanya kini ia sudah mulai merasa pusing, mungkin ini juga karena hormon kehamilan yang membuat ia sangat sensitif.

"Sialan kamu mas, kamu bilang kamu akan berusaha mendapatkan restu dan menentang perjodohan itu, tapi apa? kau malah menerima itu dengan senyuman" ucap nya
"Apa kau tidak mencintaiku" ucap nya
Kemudian Anita berdiri ia meninggalkan tempat tersebut dengan perasaan campur aduk serta di sertai dengan isak tangis.

Anita duduk terdiam di depan jendela kamar nya, ia hanya berpikir bagaimana jika pernikahan itu terjadi, akan kah suaminya tetap mencintainya, akan kah ia tetap menjadi prioritas suaminya, akan kah suaminya terus menemaninya, ia terus menangis, ia sangat lelah dengan semua pikiran yang ada, ia hanya bisa menangis dan menangis.

Ketika suaminya pulang Anita berpura pura seperti tidak ada yang terjadi, ia melayani suaminya seperti biasa, ia harus berusaha tegar meskipun hatinya sakit, menyedihkan bukan?, di saat ia hamil muda yang seharusnya di manjakan oleh suaminya, di bahagia kan oleh suaminya, ia malah mendapatkan sesuatu hal yang pahit, bahkan hal ini tidak pernah ia pikirkan sebelumnya, namun ia sadar apapun yang terjadi itu semua takdir tuhan, ia hanya diam dan menunggu keputusan sang suami, jika nanti suaminya menikah lagi, ia mungkin akan belajar berbagi suami dengan perempuan lain, meskipun hatinya pilu namun inilah takdir yang harus ia jalani.

Whispers (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang