Apa yang terjadi?

69 31 1
                                    

Setelah kejadian itu Isabelle menjadi gadis yang pendiam, sering kali dia tertawa kemudian menangis bahkan berbicara entah dengan siapa.Saat itu ayah dan ibu Isabelle sangat cemas dengan keadaan putri bungsu nya itu, mereka memutuskan untuk membawa Isabelle pada psikiater, mereka merasa mungkin saja kejiwaan Isabelle sudah terganggu.

Saat Itu ibu Isabelle mencoba berbicara dengan putrinya dia membuka kamar sang putri dengan sangat hati hati, dia melihat putrinya sedang bersenandung di dalam kamar nya dengan keadaan kamar yang gelap hanya remang remang karna tidak ada cahaya yang masuk, semua nya tertutup rapat.Isabelle menggunakan pakaian serba putih dengan rambut yang tergerai menutupi seluruh mukanya, dia terduduk di atas kasur kemudian bersenandung "hmmmmhmmmhmm"ini menambah kesan yang sangat mencekam, Isabelle menyadari kedatangan sang ibu, Isabelle berbalik dan tersenyum lebar kepada sang ibu.

"Ibu"Ucapnya dengan tatapan mata yang berbinar kemudian dia berdiri dan melangkah ke arah sang ibu.Dia berdiri tepat di hadapan sang ibu dengan tatapan mata yang sangat intim, dia memperhatikan setiap inci bagian dari wajah seorang perempuan yang melahirkannya.Tiba tiba Isabelle terisak dan berkata

"Kau ibuku?"Ucapnya kemudian memegang wajah sang ibu
"Kau cantik sekali"Ucapnya sambil terus mengusap usap wajah sang ibu
Ibu Isabelle hanya bisa menangis melihat keadaan putri nya saat ini, anak nya terlihat sangat berantakan bahkan ini bisa di katakan bukanlah Isabelle, Isabelle adalah gadis yang peduli terhadap penampilan, dia selalu memperhatikan penampilannya, tapi saat ini yang berada  tepat di depan nya adalah seorang gadis yang pucat pasi dengan rambut yang berantakan serta tatapan mata kosong seperti tidak ada kehidupan di matanya, kemana mata indah Isabelle pergi?. Matanya mulai mengeluarkan bulir bulir air mata.

"Isabelle nak"Hanya itu yang bisa keluar dari mulut sang ibu

"Kenapa kau menangis bu, apakah aku membuat mu ketakutan?"tanya Isabelle
Ibunya hanya bisa menggelengkan kepala pertanda bahwa ia tidak merasa takut terhadap anak nya sendiri

Isabelle terus tersenyum menatap mata sang ibu.Kemudian dia mendengar kembali bisikan gaib yang membuat dia melakukan hal yang tak wajar.Dia berhenti melakukan aktivitas nya menatap sang ibu.Mata nya mulai membesar.

"Isabelle dia bukan ibumu, bunuh dia Isabelle, bunuh dia!!!"
"Ayo bunuh, perempuan ini adalah iblis"
"BUNUH DIA ISABELLE BUNUH!!!!"

Isabelle mulai mencekik leher sang ibu dengan sangat kencang hingga ibunya mulai terjatuh, ibunya sudah berusaha melawan sekuat tenaga namun dia tidak bisa, tenaga Isabelle terlalu kuat.Isabelle terus melakukan hal itu, dia berteriak dan tertawa

"Mati kau iblis, kau tak pantas hidup hahaha"
"Mati !!!Mati !!Mati!!!!!!"

Saat itu Bi Asih sedang memasak di dapur, Dia mendengar keributan yang terjadi di atas dia berlari menaiki tangga, begitu terkejutnya dia saat melihat apa yang terjadi, dia melihat Isabelle sedang mencekik sang ibu, bi Asih berteriak kemudian berlari turun untuk memanggil Ayah dan Ryder yang sedang berada di taman belakang mereka sedang membicarakan Isabelle.

"Pak, Pak, Pak tolong pak itu.."ucap bi Asih panik
"Tenang bi tenang ada apa?"ucap Ryder
"Non Isabelle dan Ibu"
"Kenapa Isabelle dan ibu"ucap Ryder panik
"Itu den pak itu"ucap bi Asih panik
"Ahh lama bi"ucap Ryder
"Ayo pah"
Akhirnya Ryder dan ayah nya berlari mereka sangat terkejut melihat sang ibu yang sudah lemas.
"Ibu"ucap Ryder
Ayah dan Ryder mencoba menarik tangan Isabelle dari leher sang ibu.
"ISABELLE LEPASKAN!!!!!APA KAU SUDAH GILA DIA IBUMU ISABELLE,DIA IBUMU"ucap ayah Isabelle.Akhirnya Isabelle melepaskan tangan nya dari leher sang ibu
"Ibu"Ucap nya lirih dan mulai menangis
"Ayah apa yang aku lakukan kepada ibu?"
"Ibu maafkan aku, IBU MAAF KAN AKU!!"Ucap Isabelle histeris
"Sudah sudah, kamu tenang ibu mu hanya pingsan, Ayah akan membawa ibumu ke rumah sakit"Kemudian ayah menggendong ibu di bantu oleh Ryder
"Ayah aku ikutt"ucap Isabelle
"Tidak usah kau diam saja di rumah"
"Tapi yah Isabelle Khawatir dengan keadaan ibu"ucap Isabelle merengek
"TIDAK ISABELLE DIAM DAN TENANG"Teriak sang Ayah
"Maaf kan ayah Isabelle tapi kau harus tetap diam disini oke?"Ucap sang ayah
Isabelle hanya pasrah dia tidak bisa berbuat apa apa selain menangis.

Whispers (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang