Istri Suka Tantangan Part 34

3.8K 8 0
                                    


Kini aku hanya bisa menggeram ketika merasa kenikmatan itu hadir. Yang tadinya aku lebih bebas untuk mendesah dan teriak, kini hanya geraman yang keluar. Walaupun kebebasanku direnggut, ada satu hal yang kusuka. Bau celana dalamnya punya aroma yang ga bisa kugambarkan. Walaupun bukan wangi, tapi membuat aku nyaman. Aku berpikir mungkin bau k*nt*lnya juga akan sama seperti ini. Setelah selesai, dia ijin pamit keluar dulu.

Sekarang giliran pak Sapto yang memutar papan. Diraihnya papan itu, ditaruhnya di meja, dan kemudian mulai memutar papannya. Gerakan memutarnya sangat keras, mungkin dia berharap agar waktu tunggunya jadi lebih lama. Para pria menunggu dengan seksama.

Jarum berhenti, dan menunjuk keterangan "cambuk asmara". Pak Sapto yang tidak paham,segera menoleh ke arah Om David. Om David lantas menghampiri koper kecil itu, dan mengambil sebuah cambuk. Diberikannya pada pak Sapto. Pak Sapto menerimanya dengan antusias. Kemudian menghampiri Citra. Menarik tangannya untuk membantunya berdiri. Dimintanya Citra mengangkat tangan agar ketiaknya bisa terlihat.

Terlihat pak Sapto berkata lembut pada Citra, " Maaf ya sayang..." Kemudian mengambil ancang-ancang untuk mencambuk Citra. Serangan pertamanya tentu saja diarahkan ke bagian payudara. Bagian yang paling diminati para pria.

Pak Sapto nampak girang ketika mencambuk Citra, dengan berbagai gaya dia lancarkan cambukan-cambukan itu. Yang membuat para pria terbahak-bahak. Dari payudara beberapa cambukan, kini dia berpindah ke area paha. Nampak kemerahan yang cukup merona di area payudara Citra. Cambukan-cambukan terus diberikan pak Sapto pada Citra, dari payudara, paha sampai pantatnya. Citra teriak teriak menikmati kombinasi rasa sakit dan nikmat di tubuhnya.

Pria hotel yang tadi ijin pamit keluar, kini terdengar mengetuk pintu untuk ikut bergabung. Dia masuk masih dengan setelan rapinya, yang tentu saja aku bisa memastikan sudah tak ada celana dalam lagi di baliknya. Alex namanya.

Om Robby lantas menyambutnya dengan sodoran papan berputar. Memberinya kesempatan untuk ikut bermain. Diraihnya papan itu, dan kemudian memutarnya.

Papan berhenti di keterangan "FREE" yang artinya semua wanita akan dilepaskan dari apa yang sedang dilakukannya saat ini. Om David menyuruhnya untuk melepas semua rantai dan dildo yang ada pada tubuhku. Begitu juga dengan Citra. Dia masih terlihat sopan saat melakukannya.

Setelah aku dan Citra terlepas dari permainan sebelumnya, om David menyuruh aku dan Citra berdiri di depan para pria. Alex kemudian disuruh untuk duduk di tepi ranjang, dan om David menyuruh aku serta Citra memberikan servis oral padanya.

"Siapa yang kena semprot peju di mulutnya, maka dia kalah dan harus siap menerima hukuman dari semua orang." Jelas on David.

Segera saja kini aku dan Citra bergantian memberikan kenikmatan pada batang k*nt*l Alex. Aku dan Citra berlomba-lomba dan secara bergantian mengulum serta menjilati batang k*nt*l Alex. Tidak hanya di batang k*nt*lnya, namun juga di kantong bijinya.

Beberapa menit diberikan kenikmatan oleh 2 wanita, tampaknya Alex jadi tidak tahan. Tangannya kini mendarat di kepalaku dan Citra untuk meremasi rambut kami. Aku merasa Alex sudah siap untuk muncrat. Dengan segenap usaha, kusedot ujung k*nt*lnya dengan kuat agar segera mengeluarkan pejunya. Nantinya setelah kurasa dia siap muncrat, giliran akan kuberikan pada Citra. Setelah dirasa cukup, segera kuberikan kesempatan pada Citra.

Nampaknya Citra memahami strategiku, dia sendiri pun menolak kalah. Kini giliran dia yang mengeluarkan segenap jurus andalannya dalam memuaskan batang k*nt*l pejantan.

Dikembalikannya giliran itu kepadaku. Dan apesnya, baru 2 sedotan mulutku ke k*nt*l Alex, dia langsung mengeluarkan spermanya !

Aku hanya bisa terpejam merasakan semburan pejunya, sambil mengutuk dalam hati. Aduh, kalah aku. Batinku dalam hati.

Istri Suka Tantangan (Cuck0ld Warning)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang