Langit kelabu yang tak berujung menyelimuti Istana Lilaine, memancarkan aura yang semakin berat. Angin dingin menyusup di celah-celah jendela, membawa keheningan yang mencekam. Jade duduk di ruang bacanya, matanya terpaku pada layar ponsel yang menampilkan berita terbaru—berita yang menghancurkan sisa-sisa ketenangan yang selama ini ia coba pertahankan.
"Skandal Terbaru: Bocoran Informasi Pribadi Jade Mengungkap Fakta Mengejutkan Tentang Kehidupannya Sebelum Menjadi Istri Pangeran Lucas."
Kata-kata itu berputar di kepalanya, menghujam hatinya dengan kepedihan yang tak bisa ia cegah. Bagaimana mungkin? Siapa yang bisa melakukan ini? Jade menatap kosong pada artikel-artikel yang menyebar seperti racun di seluruh penjuru media, menggali masa lalunya, detail-detail intim yang seharusnya tetap menjadi bagian dari hidupnya sendiri, bukan bahan gosip publik.
Jantungnya berdegup kencang, bukan hanya karena marah, tetapi juga karena rasa pengkhianatan yang mendalam. Salah satu staf istana telah membocorkan informasi pribadinya. Sesuatu yang tak pernah ia bayangkan bisa terjadi, terlebih di tempat yang seharusnya menjadi rumah barunya. Istana yang sudah terasa seperti penjara baginya, kini seolah menjelma menjadi sarang pengkhianat.
Langkah kaki yang berat terdengar mendekat, memecah keheningan. Lucas memasuki ruangan dengan wajah yang tegang, amarah terlukis jelas di setiap gurat ekspresinya. Ia tahu apa yang telah terjadi. Berita itu tersebar cepat, lebih cepat dari yang bisa mereka kendalikan.
"Jade..." Lucas memanggil, suaranya rendah namun penuh dengan kemarahan yang ia coba tahan. Ia menghampiri Jade, duduk di sampingnya, tapi Jade tak bisa menatapnya. Ia tak bisa menahan air mata yang menggenang di matanya, meskipun ia berusaha keras untuk tetap kuat.
"Bagaimana ini bisa terjadi, Lucas?" Jade akhirnya berbicara, suaranya pecah di antara rasa sakit dan kebingungan. "Semua yang aku percayai, semua yang kita bangun... hancur begitu saja. Orang-orang di sekitar kita mengkhianatiku. Mereka membocorkan hidupku ke media seperti aku ini barang tontonan."
Lucas mengulurkan tangan untuk meraih tangan Jade, tapi Jade menariknya perlahan, terlalu terluka untuk menerima sentuhan itu sekarang. "Aku akan mencari tahu siapa yang bertanggung jawab atas ini," kata Lucas dengan nada tegas, matanya menyiratkan tekad yang tak bisa digoyahkan. "Aku tidak akan membiarkan mereka menyentuhmu lagi, Jade."
Namun, meskipun kata-kata Lucas terdengar meyakinkan, ada rasa tak percaya yang kini menghantui Jade. Setiap hari, ia berusaha untuk bertahan di dunia yang tidak pernah benar-benar menjadi miliknya, di antara orang-orang yang tidak pernah sepenuhnya menerimanya. Dan kini, ketika hidupnya kembali dipertontonkan tanpa izinnya, pengkhianatan itu terasa terlalu besar untuk dimaafkan.
"Lucas, bagaimana bisa aku mempercayai siapa pun lagi?" tanya Jade, air matanya mulai jatuh, meskipun ia berusaha keras untuk menahannya. "Bahkan di tempat yang seharusnya menjadi rumahku, aku dikhianati. Aku merasa seperti orang asing di sini, seperti tidak ada yang benar-benar berpihak padaku."
Lucas menatap Jade, matanya penuh dengan rasa sakit yang sama, tetapi juga rasa bersalah. Ia tahu betapa beratnya bagi Jade berada di dunia ini, dunia yang penuh dengan intrik dan kepura-puraan. Namun, ia juga tahu bahwa perasaan Jade semakin jauh dari dirinya, semakin sulit dijangkau.
"Aku akan melindungimu, Jade," ucap Lucas dengan nada penuh tekad. "Aku janji, aku akan melakukan segalanya untuk memastikan ini tidak terjadi lagi. Tapi kumohon... jangan menyerah padaku."
Jade menatap Lucas, mata mereka bertemu dalam keheningan yang penuh emosi. Namun, di balik semua janji itu, Jade merasa semakin hancur. Setiap kali Lucas berusaha untuk melindunginya, ada sesuatu yang terlewat—sebuah jarak yang tak bisa dihindari, seolah-olah dunia Lucas dan dunia Jade terus-menerus bertabrakan, dan ia terjebak di antara mereka.
"Aku tahu kau berusaha, Lucas. Aku tahu," bisik Jade, suaranya nyaris patah. "Tapi kenyataannya, semakin aku bertahan di sini, semakin aku merasa hilang. Aku kehilangan diriku. Dan sekarang... sekarang bahkan masa laluku yang paling pribadi telah diambil dari tanganku."
Lucas terdiam, tak tahu harus berkata apa. Ia tahu bahwa cinta dan janji yang ia berikan mungkin tidak cukup untuk memperbaiki semua ini. Dunia kerajaan dan segala tuntutannya telah menelan mereka berdua, dan meskipun Lucas ingin menyelamatkan Jade, ia merasa tak berdaya melawan arus yang begitu kuat.
"Jade..." Lucas memulai, namun tak ada kata-kata yang bisa menyembuhkan luka yang Jade rasakan. Ia menunduk, tangan Lucas yang gemetar, menunjukkan bahwa meskipun ia ingin melindungi Jade, ia juga merasa terjebak dalam ketidakberdayaan.
Jade bangkit dari kursinya, perlahan menjauh dari Lucas. "Aku butuh waktu, Lucas," ujarnya pelan, matanya berkabut oleh air mata yang tak bisa ia tahan lagi. "Aku tidak bisa terus seperti ini. Aku butuh waktu untuk berpikir... untuk mengingat siapa diriku sebenarnya."
Lucas tidak menghentikannya, meskipun hatinya berteriak untuk melakukannya. Ia tahu Jade butuh ruang, butuh waktu untuk memproses semua yang terjadi. Dan untuk pertama kalinya, Lucas merasa bahwa mungkin, dia sedang kehilangan wanita yang paling ia cintai.
Jade berjalan menuju pintu, langkahnya perlahan tapi pasti. Setiap langkah terasa semakin berat, seolah-olah ia meninggalkan sebagian dari dirinya di setiap langkah yang diambil. Hatinya penuh dengan rasa sakit, tapi ia tahu bahwa ia tidak bisa terus bertahan dalam bayang-bayang dunia yang menelannya perlahan.
Saat Jade keluar dari ruangan, Lucas tetap berdiri di sana, sendirian dengan rasa bersalah dan amarah yang semakin menyesakkan. Ia ingin memperjuangkan mereka, tapi dunia yang mereka tinggali telah mencabik-cabik hubungan mereka dengan cara yang tak terduga.
Dan dalam keheningan itu, keduanya tahu bahwa hubungan mereka, yang dulu dipenuhi dengan harapan, kini berada di ambang kehancuran.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Royal Proposal
PoetryJade adalah seorang wanita biasa yang tiba-tiba dilamar oleh Pangeran Lucas dari sebuah kerajaan kecil di Eropa, untuk melindungi takhta dan citra kerajaan. Lucas perlu menikah dengan wanita yang tidak berasal dari keluarga kerajaan untuk meluruskan...